33
dalam kancah konflik yang berkepanjangan, terutama antara karyawan yang karena tugas selalu berhubungan satu sama lain. Meskipun ketergantungan dan
interaksi antar-individu dalam melaksanakan tugas merupakan suatu hal yang lumrah dalam suatu perusahaan. Dikatakan konflik sebagai suatu hal yang tidak
dapat dielakan dalam perusahaan, tetapi dapat diselesaikan dan diredakan pada tahap paling minimum dan tidak mengganggu kelancaran jalannya perusahaan.
2.1.3.1 Pengertian Konflik
Konflik organisasi adalah ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau kelompok-kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa
mereka harus membagi berbagai sumber daya yang terbatas atau kegiatan- kegiatan kerja atau karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status,
tujuan, nilai atau persepsi. Konflik adalah adanya situasi atau keadaan oposisi atau pertentangan pendapat, sikap, tindakan di antara orang-orang, kelompok-
kelompok atau organisasi-organisasi Schermerhorn, 1986. Konflik juga dapat dikatakan sebagai suasana batin yang berisi kegelisahan karena pertentangan dua
motif atau lebih, yang mendorong seseorang berbuat dua atau lebih kegiatan yang saling bertentangan pada waktu yang bersamaan.
Thomas dalam Marwansyah, 2010:302 mendefinisikan konflik sebagai “a
process that begins when one party perceives that another party has negatively affect, or is about to
negatively affect something that the first party cares about” sebuah proses yang diawali ketika satu pihak menganggap bahwa pihak lain
mengganggumempengaruhi secara negatif, atau akan mengganggu, sesuatu yang bernilai bagi pihak pertama.
34
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa konflik adalah pertentangan dalam hubungan kemanusiaan antara satu pihak dengan pihak lain dalam mencapai satu
tujuan, yang timbul akibat adanya perbedaan kepentingan emosipsikologi dan nilai.
Pada dasarnya proses konflik bermula pada saat satu pihak dibuat tidak senang oleh atau akan berbuat tidak menyenangkan kepada pihak lain mengenai suatu hal
yang oleh pihak pertama dianggap penting. Dalam batasan tertentu konflik justru dapat memberikan pengaruh yang positif atau menguntungkan. Namun, apabila
lewat suatu batas tertentu, konflik dapat menimbulkan hal yang negatif atau merugikan.
Konflik juga merupakan proses pembelajaran, melalui konflik seorang pimpinan setidaknya akan memperoleh berbagai hal, yaitu: a pemahaman mengapa konflik
bisa terjadi dalam suatu organisasi, b pengalaman bagaimana suatu organisasi mengambil tindakan untuk mengatasi konflik, c menilai tindakan yang diambil
suatu organisasi untuk menyelesaikan konflik, d membuat solusi untuk menyelesaikan konflik di tingkat organisasi, e mengembangkan kesadaran
terhadap keberbedaan, f pemahaman bahwa konflik merupakan realitas kehidupan sehari-hari dalam kehidupan organisasi, g mengembangkan
kemampuan berfikir kritis, dan h melatih keterampilan sosial dan keterampilan emosional.