Cara-Cara Mengendalikan Konflik Manajemen Konflik

46 Menurut Marwansyah 2010:322 komunikasi dapat menjalankan beberapa fungsi berikut : 1. Fungsi informasi, komunikasi memungkinkan penyampaian informasi, petunjuk, atau pedoman yang diperlukan orang-orang di dalam organisasi untuk menjalankan tugas-tugas mereka 2. Fungsi perintah dan instruksi, fungsi ini tampak dalam komunikasi vertikal antara atasan dan bawahan. Bawahan sebagai penerima pesan menerima instruksi sehingga ia dapat bekerja dengan baik. 3. Fungsi pengaruh dan persuasi atau motivasi, komunikasi menumbuhkan motivasi dengan cara menjelaskan kepada karyawan apa yang harus dilakukan, bagaimana prestasi mereka, dan apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kinerja. Selain itu melalui komunikasi perilaku karyawan dapat dipengaruhi atau dirubah. 4. Fungsi integrasi, komunikasi memungkinkan terciptanya kerja sama yang harmonis antara atasan-bawahan dan antar-bawahan 5. Fungsi pengungkapan emosi, bagi karyawan pada umumnya kelompok kerja merupakan sumber interaksi yang utama. Komunikasi yang terjadi dalam kelompok adalah sebuah mekanisme pokok yang digunakan oleh anggota untuk menunjukan sikap frustasi dan rasa puas mereka. Oleh karena itu, komunikasi menyediakan saluran bagi pengungkapan emosi dan bagi pemenuhan kebutuhan sosial karyawan.

2.1.4.2 Komunikasi Interpersonal

Secara kontekstual, komunikasi interpersonal digambarkan sebagai suatu komunikasi antara dua individu atau sedikit individu, yang saling berinteraksi, saling memberikan umpan balik satu sama lain. Namun, memberikan definisi kontekstual saja tidak cukup untuk menggambarkan komunikasi interpersonal karena setiap interaksi antara satu individu dengan individu lain berbeda-beda Menurut Joseph A Devito dalam Uchjana 2003:60 Komunikasi interpersonal “the process of sending and receiving massage between two persons or among small group of person, with same effect and same immediate feedback ” Proses pengiriman dan penerimaan pesan pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik 47 seketika. Sedangkan menurut Muhammad 2005:158 Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya diantara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. Komunikasi interpersonal bersifat dialogis, dalam arti arus balik antara komunikator dengan komunikan terjadi secara langsung, sehingga pada saat itu juga komunikator dapat mengetahui secara langsung tanggapan komunikan, dan secara pasti akan menetahui apakah komunikasinya positif, negatif, berhasil atau tidak. Apabila tidak berhasil, maka komunikator dapat memberi kesempatan bertanya yang seluas luasnya. Sebagaimana yang telah dikemukakan dalam penegasan istilah, penelitian ini lebih ditekankan pada dimensi psikologis perilaku komunikasi interpersonal kepala sekolah. Sehingga secara psikologis perilaku komunikasi interpersonal kepala sekolah meliputi keterbukaan, empati, dukungan, rasa positif dan kesetaraan.

2.1.4.3 Komponen Komunikasi Interpersonal

Dari pengertian komunikasi interpersonal yang telah diuraikan , dapat diidentifikasikan beberapa komponen yang harus ada dalam komunikasi interpersonal. Menurut Suranto A. W 2011: 9 komponen-komponen komunikasi interpersonal terdiri dari sumberkomunikator, encoding, pesan, saluran, penerima, decoding, respon, gangguan dan konteks komunikasi. 48 1 Sumber komunikator Merupakan orang yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi, yakni keinginan untuk membagi keadaan internal sendiri, baik yang bersifat emosional maupun informasional dengan orang lain. Kebutuhan ini dapat berupa keinginan untuk memperoleh pengakuan sosial sampai pada keinginan untuk mempengaruhi sikap dan tingkah laku orang lain. Dalam konteks komunikasi interpersonal komunikator adalah individu yang menciptakan, memformulasikan, dan menyampaikan pesan. 2 Encoding Encoding adalah suatu aktifitas internal pada komunikator dalam menciptakan pesan melalui pemilihan simbol-simbol verbal dan non verbal, yang disusun berdasarkan aturan-aturan tata bahasa, serta disesuaikan dengan karakteristik komunikan. 3 Pesan Merupakan hasil encoding. Pesan adalah seperangkat simbol-simbol baik verbal maupun non verbal, atau gabungan keduanya, yang mewakili keadaan khusus komunikator untuk disampaikan kepada pihak lain. Dalam aktivitas komunikasi, pesan merupakan unsur yang sangat penting. Pesan itulah disampaikan oleh komunikator untuk diterima dan diinterpretasi oleh komunikan. 4 Saluran Merupakan sarana fisik penyampaian pesan dari sumber ke penerima atau yang menghubungkan orang ke orang lain secara umum. Dalam konteks komunikasi interpersonal, penggunaan saluran atau media semata-mata karena situasi dan kondisi tidak memungkinkan dilakukan komunikasi secara tatap muka. 49 5 Penerima komunikan Adalah seseorang yang menerima, memahami, dan menginterpretasi pesan. Dalam proses komunikasi interpersonal, penerima bersifat aktif, selain menerima pesan melakukan pula proses interpretasi dan memberikan umpan balik. Berdasarkan umpan balik dari komunikan inilah seorang komunikator akan dapat mengetahui keefektifan komunikasi yang telah dilakukan, apakah makna pesan dapat dipahami secara bersama oleh kedua belah pihak yakni komunikator dan komunikan. 6 Decoding Decoding merupakan kegiatan internal dalam diri penerima. Melaui indera, penerima mendapatkan macam-macam data dalam bentuk “mentah”, berupa kata- kata dan simbol-simbol yang harus diubah kedalam pengalaman-pengalaman yang mengandung makna. Secara bertahap dimulai dari proses sensasi, yaitu proses di mana indera menangkap stimuli. 7 Respon Yakni apa yang telah diputuskan oleh penerima untuk dijadikan sebagai sebuah tanggapan terhadap pesan. Respon dapat bersifat positif, netral, maupun negatif. Respon positif apabila sesuai dengan yang dikehendaki komunikator. Netral berarti respon itu tidak menerima ataupun menolak keinginan komunikator. Dikatakan respon negatif apabila tanggapan yang diberikan bertentangan dengan yang diinginkan oleh komunikator. 8 Gangguan noise Gangguan atau noise atau barier beraneka ragam, untukitu harus didefinisikan dan dianalisis. Noise dapat terjadi di dalam komponen-komponen manapun dari

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL, KOMITMEN ORGANISASI, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SWASTA DI KOTA METRO

0 20 19

HUBUNGAN KOMITMEN ORGANISASI, KOMUNIKASI INTERPERSONAL, KECENDERUNGAN EMOSIONAL DENGAN KINERJA GURU PADA MADRASAH TSANAWIYAH DI KECAMATAN KOTAAGUNG TANGGAMUS

0 8 109

PENGARUH IKLIM ORGANISASI, MANAJEMEN KONFLIK DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU SMP/MTS SWASTA DI KECAMATAN BANDAR MATARAM

4 44 116

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN SIKAP KERJA GURU TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN GADINGREJO

1 24 56

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI SE DABIN II KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

6 57 261

View of HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI, KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KOMPETENSI PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI AKADEMI MARITIM CIREBONHUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI, KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KOMPETENSI PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI D

0 0 12

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK DAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP PRODUKTIVITAS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN TEBAS

0 1 12

PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI GURU SMA NEGERI DI KABUPATEN LANDAK

1 1 11

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN

1 4 14

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SMK NEGERI

0 1 12