Teknik Analisis Data Pengujian Hipotesis

87 Tabel 3.16 Hasil Uji Homogenitas Variabel Penelitian Sumber : Data primer dan hasil penghitungan dengan SPSS 20 Berdasarkan output test of homogeneity of variances pada lampiran , diperoleh : a. Nilai ά. Variabel iklim organisasi adalah 0.143 0,05 berarti H diterima atau varians populasi adalah homogeny b. Nilai ά. Variabel manajemen konflik adalah 0.681 0,05 berarti H diterima atau varians populasi adalah homogeny c. Nilai ά. Variabel adalah komunikasi interpersonal kepala sekolah 0.571 0,05 berarti H diterima atau varians populasi adalah homogen Berdasarkan hasil pengujian ketiga variabel tersebut dapat disimpulkan bahwa data sampel yang diambil merupakan sampel yang berasal dari populasi bervarian homogen.

3.6.3 Pengujian Hipotesis

Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah pengaruh variabel bebas yaitu variabel konsep diri X 1 , supervisi akademik kepala sekolah X 2 , motivasi berprestasi X 3 terhadap variabel terikat kompetensi paedagogik guru Y baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic df1 df2 Sig. Komunikasi ,906 17 49 ,571 Konflik ,803 17 49 ,681 Iklim 1,478 17 49 ,143 88 Untuk mengetahui apakah variabel bebas X mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat Y dilakukan dengan menghitung nilai uji statistik F. Besar pe-ngaruh variabel bebas X 1 , X 2 dan X 3 secara bersama-sama terhadap variabel terikat Y dilakukan dengan menghitung nilai koefisien determinasi r 2 . Sedangkan besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat ditentukan berdasarkan hasil uji statistik t menurut Purwanto 2003:193- 194. Perhitungan nilai uji statistik F dan nilai statistik t dalam penelitian ini mengguna-kan jasa program komputer SPSS Statistical Product and Service Solution 20.for Window. Untuk menganalisis hipotesis, langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut: 3.7.4.1 Persamaan Regresi Linier Sederhana Uji korelasi tunggal atau persamaan regresi linier sederhana digunakan untuk menguji hipotesis pertama dan kedua. Teknik korelasi sederhana yang digunakan adalah korelasi Pearson. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel bebas dengan terikatnya. Rumus Korelasi Pearson product Moment adalah: Dimana: r hitung = Koefisien korelasi n = Jumlah sampel X = Skor variabel bebas Y = Skor variabel terikat 89 Untuk menguji apakah korelasi signifikan atau tidak, diuji dengan menggunakan uji t dengan rumus: menurut Agus Irianto 2009:103 Kemudian dilanjutkan dengan menghitung persamaan regresinya untuk memprediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dimanipulasi. Persamaan garis regresi sederhana dengan satu prediktor adalah: Keterangan: = Nilai yang diprediksi variabel terikat a = Harga bilangan konstant a 1 = Harga koefisien prediktor X = Nilai variabel bebas Untuk mencari nilai a dan a 1 digunakan rumus: Selanjutnya menguji hipotesis dengan ketentuan sebagai berikut: Pengaruh X 1 , X 2 dan X 3 terhadap Y secara parsial uji t a. Ho : = 0, artinya X 1 , X 2 dan X 3 secara parsial sendiri-sendiri tidak berpengaruh signifikan terhadap Y b. Ha : ≠ 0, artinya X 1 , X 2 dan X 3 secara parsial sendiri-sendiri berpengaruh signifikan terhadap Y 90 Kaidah pengambilan keputusan: a. Jika Sig t hitung Sig t tabel maka Ho ditolak b. Jika Sig t hitung Sig t tabel maka Ho diterima 3.7.4.2 Persamaan Regresi Ganda Uji korelasi ganda atau persamaan regresi ganda digunakan untuk menguji hipotesis ketiga. Teknik korelasi ganda yang digunakan adalah korelasi Pearson. Hal ini dimaksudkan untuk melihat apakah terdapat korelasi yang berarti apabila ketiga variabel bebas secara bersama-sama dikorelasikandengan variabel terikatnya. Koefisien korelasi antara kriterium Y dengan prediktor X 1 , prediktor X 2 dan prediktor X 3 dapat diperoleh dengan rumus: Keterangan: = Koefisien korelasi antara Y dengan X 1 , X 2 dan X 3 = Jumlah produk antara X 1 dengan Y = Jumlah produk antara X 2 dengan Y = Jumlah kuadrat kriterium Y = Koefisien prediktor menurut Sutrisno Hadi 2009:33 Untuk menguji apakah korelasi signifikan atau tidak digunakan rumus: Dengan: N = Cacah kasus m = Cacah prediktor R = Koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor-prediktor 91 kemudian dilanjutkan dengan menghitung persamaan regresi ganda dengan rumus: Y = a + a 1 X 1 + a 2 X 2 + a 3 X 3 Dimana: Y = Variabel kompetensi paedagogik X 1 = Variabel konsep diri X 2 = Variabel supervisi kepala sekolah X 3 = Variabel motivasi berprestasi a = Konstanta a 1 , a 2 dan a 3 = Koefisien regresi yang dicari menurut Agus Irianto 2009:137 Kemudian dilanjutkan menguji hipotesis dengan ketentuan sebagai berikut: Pengaruh X 1 , X 2 dan X 3 terhadap Y secara simultan uji F a. Ho : = 0, artinya X 1 , X 2 dan X 3 secara simultan bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap Y b. Ho : ≠ 0, artinya X 1 , X 2 dan X 3 secara simultan bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Y Kaidah pengambilan keputusan: a. Jika Sig F hitung Sig F tabel maka Ho ditolak b. Jika Sig F hitung Sig F tabel maka Ho diterima Untuk mengetahui apakah persamaan regresi yang diperoleh dapat dipergunakan untuk menarik kesimpulan pengaruh antara variabel bebas X terhadap variabel terikat Y, maka dilakukan uji linieritas dan signifikansi regresi. 92

3.7.5 Uji Signifikansi Regresi

Pengujian tingkat keberartian regresi yang didapat, dilakukan dengan uji t untuk persamaan regresi linier sederhana dan uji F untuk persamaan regresi ganda. Hipotesis yang diajukan dalam uji ini adalah: H : Persamaan regresi tidak signifikan H 1 : Persamaan regresi signifikan Kriteria uji yang digunakan untuk uji t pada taraf signifikan 0,05 adalah tolak H jika nilai t hitung t tabel , dan dalam hal lain H diterima, menurut Purwanto 2003:193-194. Sedangkan untuk uji F pada taraf signifikan 0,05 adalah tolak H jika nilai F hitung F tabel , dalam hal lain H diterima.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Persyaratan analisis data telah dipenuhi, dengan demikian kesimpulan yang dihasilkan dari analisis data dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian. Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, analisis data dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab terdahulu, maka kesimpulan peneliti sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara iklim organisasi terhadap komitmen guru SMP dan MTS Swasta di Kecamatan Bandar Mataram yaitu sebesar 24,5. Variabel iklim organisasi terdapat kecenderungan terhadap variabel komitmen guru, artinya semakin tinggi persepsi guru terhadap iklim organisasi maka semakin tinggi pula komitmen guru. 2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara manajemen konflik terhadap komitmen guru SMP dan MTS Swasta di Kecamatan Bandar Mataram yaitu sebesar 16,9. Variabel manajemen konflik terdapat kecenderungan terhadap variabel komitmen guru, artinya semakin tinggi persepsi guru terhadap manajemen konflik maka semakin tinggi pula komitmen guru. 127 3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara komunikasi interpersonal kepala sekolah terhadap komitmen guru SMP dan MTS Swasta di Kecamatan Bandar Mataram yaitu sebesar 16,8. Variabel komunikasi interpersonal kepala sekolah terdapat kecenderungan terhadap variabel komitmen guru, artinya semakin tinggi persepsi guru terhadap komunikasi interpersonal kepala sekolah maka semakin tinggi pula komitmen guru. 4. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara iklim organisasi, manajemen konflik dan komunikasi interpersonal kepala sekolah terhadap komitmen guru SMP dan MTS Swasta di Kecamatan Bandar Mataram yaitu sebesar 36,7. Variabel iklim organisasi, manajemen konflik dan komunikasi interpersonal kepala sekolah terdapat kecenderungan terhadap variabel komitmen guru, artinya semakin tinggi persepsi guru terhadap iklim organisasi, manajemen konflik dan komunikasi interpersonal kepala sekolah maka semakin tinggi pula komitmen guru. Variabel yang memiliki kecenderungan paling kuat dalam peningkatan komitmen guru adalah iklim organisasi . Hal ini menunjukan bahwa guru akan semakin berkomitmen terhadap sekolah jika iklim organisasi sekolah kondusif.

5.2 Implikasi

Implikasi yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah seluruh keberhasilan guru dalam melaksanakan tugasnya baik dalam proses belajar mengajar maupun administratif sangat dipengaruhi oleh komitmen guru. 128 Oleh sebab itu komitmen guru sebagai anggota organisasi harus dijaga dan dipelihara dengan baik sehingga seluruh tanggungjawab guru dapat terlaksana dengan semestinya. Selain itu implikasi hasil penelitian yang selanjutnya dapat dilihat dari upaya peningkatan pengelolaan iklim organisasi oleh kepala sekolah, kepala sekolah dapat melakukan berbagai macam strategi dan terobosan dalam membuatmengkondisikan iklim organisasi yang kondusif dan nyaman untuk menumbuhkan komitmen yang tinggi terhadap organisasi sehingga guru – gurupun akan merasa nyaman berada di dalam organisasi tersebut. Kemampuan kepala sekolah dalam menyelesaikan konflik dan cara berkomunikasi kepala sekolah juga tidak kalah pentingnya dalam mempengaruhi komitmen guru. Karena penyelesaian konflik yang baik akan menyelesaikan masalah tanpa meninggalkan rasa ketidak adilan atas penyelesaian yang dilakukan. Selain itu cara komunikasi yang baik juga akan menimbulkan kesepahaman dan menghindarkan kesalahpahaman akan maksud dari instruksi, atau teguran dari kepala sekolah, sehingga komitmen gurupun terjaga dan dapat ditingkatkan.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti dapat memberikan saran kepada guru, kepala sekolah, maupun peneliti yang akan meneliti masalah ini selanjutnya : 129

5.3.1 Guru, a meningkatkan profesionalisme guru dalam melaksanakan

tugasnya terutama dalam mengajar, b bersama – sama kepala sekolah menciptakan iklim organisasi yang kondusif demi terciptanya kondisi belajar mengajar yang efektif.

5.3.2 Kepala sekolah, a melakukan manajemen konflik yang persuasif

yang dapat memuaskan semua pihak sehingga dapat meingkatkan loyalitas dedikasi dan komitmen guru untuk kemajuan sekolah, b berusaha meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal, kemampuan akademik dan ketrampilan baik melalui jalur pendidikan formal, pelatihan-pelatihan, karya ilmiah, dan modul pembelajaran. 5.3.3 Peneliti, untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian lanjutan yang berkaitan dengan iklim organisasi, manajemen konflik dan komunikasi interpersonal kepala sekolah dengan menambah faktor-faktor lain guna mendapatkan berbagai informasi dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran.

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL, KOMITMEN ORGANISASI, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SWASTA DI KOTA METRO

0 20 19

HUBUNGAN KOMITMEN ORGANISASI, KOMUNIKASI INTERPERSONAL, KECENDERUNGAN EMOSIONAL DENGAN KINERJA GURU PADA MADRASAH TSANAWIYAH DI KECAMATAN KOTAAGUNG TANGGAMUS

0 8 109

PENGARUH IKLIM ORGANISASI, MANAJEMEN KONFLIK DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU SMP/MTS SWASTA DI KECAMATAN BANDAR MATARAM

4 44 116

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN SIKAP KERJA GURU TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN GADINGREJO

1 24 56

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI SE DABIN II KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

6 57 261

View of HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI, KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KOMPETENSI PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI AKADEMI MARITIM CIREBONHUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI, KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KOMPETENSI PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI D

0 0 12

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK DAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP PRODUKTIVITAS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN TEBAS

0 1 12

PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI GURU SMA NEGERI DI KABUPATEN LANDAK

1 1 11

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN

1 4 14

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SMK NEGERI

0 1 12