91
Pedoman Teknis Pengembangan Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2012
Proses pengadaan dan penyaluran sarana prasarana ke kelompok sasaran mengacu pada Kepres Nomor.
54 Tahun 2010.
013 PembinaanBimbinganPendampinganMonitoring dan Evaluasi
PembinaanBimbinganPendampinganMonitoring dan evaluasi dilakukan secara terintegrasi dan
periodik dengan melibatkan petugas dari tingkat provinsi, kabupatenkota dan BPTPH, pemangku
kepentingan dan instansi terkait lainnya.
B. Pelaksanaan Di KabupatenKota 1. Lokasi
Kegiatan ini dilaksanakan pada Bidang Teknis yang menangani pembinaan pengembangan hortikultura di
tingkat kabupatenkota pada 55 Kabupaten di Indonesia. Adapun lokasi pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada
Lampiran 7.
2. Output Sub Output Komponen Kegiatan
Output : 11 Sarana Prasarana
Sub Output : 001 Fasilitasi Sarana Prasarana Budidaya Komponen : 011 Identifikasi Koordinasi
92
Pedoman Teknis Pengembangan Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2012
012 Fasilitasi Bantuan Petani 013 Pembinaan Bimbingan Pendam-
pinganMonitoring dan Evaluasi, Sub Output : 002 Fasilitasi Sarana Prasarana
Pascapanen Komponen : 011 IdentifikasiKoordinasi
012 Fasilitasi Bantuan Petani 013 Pembinaan Bimbingan Pendam-
pingan Monitoring dan Evaluasi.
3. Pelaksana dan Penerima Manfaat
Pelaksana kegiatan adalah bidang yang menangani hortikultura di tingkat KabupatenKota. Penanggung jawab
kegiatan adalah Kepala Dinas Pertanian KabupatenKota, sedangkan penerima manfaat dari kegiatan Sarana
Prasarana adalah kelompok taniGapoktan dan atau asosiasi dan atau pelaku usaha di lokasi kawasan
pengembangan sayuran dan tanaman obat.
Sarana dan prasarana budidaya dapat dilaksanakan untuk melengkapi dan mengutuhkan kelompok terpisah dalam
pengembangan kawasan sayuran dan tanaman obat.
Sarana dan parasarana pascapanen supaya dikelola oleh Gapoktan, pengelola
packing house
, koperasi atau asosiasi yang telah bekerjasama dengan
93
Pedoman Teknis Pengembangan Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2012
pelaku usaha sehingga dapat menangani pascapanen secara baik.
4. Pembiayaan
Kegiatan ini dibiayai dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara APBN melalui dana tugas pembantuan
pada DIPA Satker Dinas Pertanian KabupatenKota TA. 2012.
5. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan Identifikasi Koordinasi, Fasilitasi Bantuan Petani dan Pembinaan
BimbinganPendampinganMonitoring dan Evaluasi. Secara rinci metode pelaksanaan kegiatan dapat dijelaskan
sebagai berikut :
001. Fasilitasi Sarana dan Parasarana Budidaya 011 IdentifikasiKoordinasi, dengan akun Belanja Bahan
521211, Belanja Perjalanan Lainnya 524119, dan atau Belanja Barang Non Operasional Lainnya
521219.
Kegiatan sarana dan prasarana diawali dengan identifikasikoordinasi oleh Dinas Pertanian Provinsi
dalam rangka CPCL untuk menentukan calon kelompk tani atau Gapoktan, lokasi calon penerima,
serta jenis sarana parasarana budidaya yang
94
Pedoman Teknis Pengembangan Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2012
dibutuhkan oleh petanipelaku usaha sayuran dan tanaman obat.
Sedangkan koordinasi
dilakukan untuk
mengkoordinasikan rancangan penetapan petani dan lokasi pelaksanaan kegiatan dengan melibatkan
petugas Dinas Petanian Provinsi, Dinas Pertanian Kabupatenkota,
pemangku kepen-tingan
dan instansi terkait lainnya.
Perlu diperhatikan bahwa sarana yang diadakan adalah yang benar-benar penting, yang tidak dapat
dipenuhi kelompok taniGapoktan, sehingga dapat menjadi pemicu peningkatan produksi.
Pengadaan sarana dan prasarana budidaya dapat dilakukan untuk melengkapi kegiatan yang ada
pada kelompok tani terpilih dalam pengembangan kawasan sayuran dan tanaman obat.
012 Fasilitasi Bantuan Petani, dengan akun Belanja Barang Fisik Lainnya untuk diserahkan kepada
masyarakatPemda 526115. Fasilitasi Bantuan Petani diberikan dalam bentuk barang sesuai
dengan
usulan atau
kebutuhan kelompok
taniGapoktan yang telah ditetapkan sesuai hasil identifikasi.
95
Pedoman Teknis Pengembangan Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2012
Fasilitasi Sarana Prasarana Budidaya dapat berupa
shading nettscreen house
atau sejenisnya dan sarana pendukung menuju penerapan GAP seperti
mesin penyemprotan, sarana pendukung pengairan irigasi, sprinkler, irigasi tetes, pengolah dan
penyiapan lahan, tranportasi input pertanian gerobak dorong, sepeda motor roda-3.
Proses pengadaan dan penyaluran sarana prasarana ke kelompok sasaran mengacu pada Keppres
Nomor. 54 Tahun 2010.
013 PembinaanBimbinganPendampinganMonitoring dan Eevaluasi
PembinaanBimbinganPendampinganMonitoring dan evaluasi dilakukan secara terintegrasi dan
periodik dengan melibatkan petugas dari tingkat kabupatenkota dan BPTPH, pemangku kepen-
tingan dan instansi terkait lainnya
002. Fasilitasi Sarana dan Parasarana Pascapanen
011 IdentifikasiKoordinasi, dengan akun Belanja Bahan 521211, Belanja Perjalanan Lainnya 524119,
dan atau Belanja Barang Non Operasional Lainnya 521219.
Kegiatan sarana dan prasarana diawali dengan identifikasikoordinasi oleh Dinas Pertanian Provinsi
96
Pedoman Teknis Pengembangan Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2012
dalam rangka CPCL untuk menentukan calon lokasi dan calon penerima, serta jenis sarana parasarana
pascapanen yang dibutuhkan oleh petanipelaku usaha sayuran dan tanaman obat.
Sedangkan koordinasi
dilakukan untuk
mengkoordinasikan rancangan penetapan petani dan lokasi pelaksanaan kegiatan dengan melibatkan
petugas Dinas Petanian Provinsi, Dinas Pertanian Kabupatenkota,
pemangku kepentingan
dan instansi terkait lainnya.
Perlu diperhatikan bahwa sarana yang diadakan adalah yang benar-benar penting, yang tidak dapat
dipenuhi kelompok taniGapoktan, sehingga dapat menjadi pemicu peningkatan produksi.
Sarana dan parasarana pascapanen supaya dikelola oleh Gapoktan, pengelola
packing house
, koperasi atau asosiasi yang telah bekerjasama dengan pelaku usaha sehingga
dapat menangani pascapanen secara baik. 012 Fasilitasi Bantuan Petani, dengan akun Belanja
Barang Fisik Lainnya untuk diserahkan kepada masyarakatPemda 526115. Fasilitasi Bantuan
Petani diberikan dalam bentuk barang sesuai dengan
usulan atau
kebutuhan kelompok
97
Pedoman Teknis Pengembangan Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2012
taniGapoktan yang telah ditetapkan sesuai hasil identifikasi.
Fasilitasi Sarana Prasarana Pascapanen Sayuran dan Tanaman
Obat sarana
pendukung menuju
penerapan GHP seperti tempat penampungan produksi hasil panen sederhana gudang semi
permanen, wadah keranjangkontainer, pasca- panen, timbangan, mesin pencucian produk mesin
semprot,
alatsarana pengeringpenje-muran,
alatsarana perajang, pelabelan, alat sarana sortasi dan grading, pengangkutan gerobak, sepeda motor
roda 3, alat wrapping, Troliroda dorong. Alokasi dana ini juga dapat digunakan untuk melengkapi
packing house yang sudah ada menuju registrasi packing house. Jumlah bantuan untuk sarana dan
prasarana pascapanen sayuran dan tanaman obet yang diberikan berdasarkan jenis komoditasnya
dengan jumlah bantuan per unit adalah: untuk komoditas jamur Rp. 5.000.000.-Unit, Tanaman
Obat
Rp. 20.000.000.-Unit,
Bawang Merah
Rp. 40.000.000Unit,
Sayuran Organik
Rp. 40.000.000.-Unit
dan Temulawak
Rp. 20.000.000.-Unit. Proses pengadaan dan penyaluran sarana prasarana
ke kelompok sasaran mengacu pada Keppres Nomor. 54 Tahun 2010.
98
Pedoman Teknis Pengembangan Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2012
013 PembinaanBimbinganPendampinganMonitoring dan Evaluasi
PembinaanBimbinganPendampinganMonitoring dan Evaluasi dilakukan secara terintegrasi dan
periodik dengan melibatkan petugas dari tingkat provinsi, kabupatenkota dan BPTPH, pemangku
kepentingan dan instansi terkait lainnya
99
Pedoman Teknis Pengembangan Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2012
BAB III INDIKATOR KINERJA