BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Bahan-bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Aspal dengan tipe jenis penetrasi 6070
b. Cangkang sawit c. Polietilen Glikol PEG 1000
d. Difenilmetana 4,4-diisosianat MDI e. Karet Sintetis EPDM
f. Sulfur
g. Pasir
3.2. Alat-Alat
Untuk pelaksanaan penelitian digunakan Laboratorium Kimia Dasar PTKI Medan dan laboratorium Polimer FMIPA USU alat yang digunakan adalah :
a. Beaker Gelas 300 ml b. Aluminium foil
c. Cetakan dari besi d. Gelas Ukur
e. Termometer f.
Neraca Analitik g. Ayakan 60, 100 mesh
h. Motor Pengaduk Magnetik stirrer i.
Ekstruder j.
Kompresor
Universitas Sumatera Utara
k. Hot Plate l.
Internal Mixer m. FTIR Perkin Elmer
n. SEM o. Diffrensial Thermal Analyzer
3.3. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini dilakukan beberapa tahap antara lain : A. Tahap Persiapan : pada tahap ini dilakukan penyediaan bahan.
1. Pembuatan agregat cangkang sawit 60 mesh a. Sebayak 15 kg cangkang sawit yang berasal dari PKS Aek Nabara Rantau
Prapat, ditumbuk sebanyak 5 kg kemudian diayak dengan ayakan 60 mesh. b. Selanjutnya ditimbang cangkang yang telah diayak sebanyak 5 gram; 10
gram; 15 gram. c. Hasil ayakan dicampurkan terhadap bahan polimer Poliuretan dan EPDM,
dan aspal 2. Persiapan bahan agregat pasir 100 mesh.
a. Agregat pasir halus dicuci terlehih dahulu dengan air, kemudian dipanaskan dalam oven pada temperature 110
O
b. Pasir halus diayak dengan menggunakan ayakan 100 mesh. C selama 2 jam.
c. Hasil ayakan dicampurkan terhadap bahan polimer yang percampuran komposisi bahan genteng yang baik.
B. Tahap percobaan Prosedur Kerja :
1. Pembuatan poliuretan dengan percampuran MDI dan PEG dengan perbandingan 1:2 dengan cara sebagai berikut ;
a. Dimasukkan sebanyak 10 gram MDI kedalam beeker glass 300 ml, kemudian diaduk dengan menggunakan magnetic stirer pada temperature 70
O
C selama 10 menit.
Universitas Sumatera Utara
b. Kemudian dimasukkan sebanyak 20 gram PEG campuran diaduk selama 15 menit pada temperature 70
O
2. Kemudian dimasukkan sebanyak 10 gram EPDM yang sebelumnya EPDM telah diekstruder terlebih dahulu pada temperature 130
C dengan kecepatan 200 rpm hingga terbentuk gel.
O
3. Ditambahkan sebanyak 1 gram sulfur kemudian diaduk hingga merata. C.
4. Selanjutnya ditambahkan aspal sebanyak
±
5 gram dipanaskan dan diaduk hingga merata.
5. Selanjunya dilakukan percampuran bahan Polimer dan aspal terhadap bahan pengisi cangkang sawit sebanyak 5 gram, kemudian dilakukan percampuran
blending yang dilakukan pada internal mixer pada temperature 145
O
6. Sampel didinginkan dan dipersiapan pencetakan dengan menggunakan cetakan besi yang dilapisi dengan aluminium foil.
C selama 30 menit.
7. Selanjutnya sampel ditempatkan pada alat compressor yang ditekan dengan tekanan 35 atm pada temperature 170
O
8. Perlakuan yang sama dengan parameter perlakuan terhadap cangkang sawit dengan jumlah cangkang 5 gram;10 gram; dan 15 gram serta terhadap pasir.
C selama 60 menit dan didinginkan selama 30 menit untuk mendapatkan lempengan genteng.
9. Perlakuan yang sama dilakukan perbandingan terhadap Poliuretan dan EPDM dengan perbandingan ; 90:10 ; 80:20 ; 70:30 ; 60;40; 50:50; 40:60; 30:70;
40:60; 30:70; 20:80 dan 10:90. 10. Perlakuan yang sama dilakukan terhadap jumlah cangkang sebanyak : 5 gram ;
10 gram ; 12,5 gram; 15 gram; 17,5 gram; dan 20 gram. Juga terhadap pasir untuk perbandingan genteng yang baik.
C. Tahap Penyelesaian : pada tahap ini hasil percobaan dilakukan pengujian : a. Terhadap uji mekanik berupa sifat fisik daya dserap air, thermal, morflogi
dengan campuran aspal dengan cangkang sawit sebagai bahan agreat.
Universitas Sumatera Utara
100 x
M M
M WA
k k
j
− =
b. Uji Tegangan dan Regangan, Uji FT-IR dan Uji SEM, dan DTA serta uji Biodegradable.
3.4. Karakterisasi Genteng Polimer