Material dari genteng ini bersipat transparan terbuat dari campuran lembaran bitumen turunan aspal dan bahan kimia lain. Ada 2 model dipasaran yaitu model
datar bertumpu pada multipleks yang menempel pada rangka dan model bergelombang yang pemasangannya cukup disekrup pada balok gording. Atap ini
biasanya dipilih dan dipasang untuk member penerangan alami pada siang hari. Biasanya digunakan untuk bagian rumah yang tidak mendapat cahaya langsung
dari jendela atau digunakan sebagai aksen desain dari sebuah rumah. Bentuknya ada berupa lembaran kaca atau genteng kaca sesuai kebutuhan.
9. Atap Polikarbonat Atap ini berupa lembaran yang dipasang tanpa sambungan yang digunakan sebagai
kanopi atau atap tambahan. Keunggulan dari atap polikarbonat adalah kwalitas materialnya dan ketahanannya terhadap radiasi matahari. Atap polikarbonat
pemasangannya mudah dan cepat namun harganya mahal dari atap lainnya Repository usu.ac.id.
2.9. Jenis - Jenis Agregat
Jenis Agregat berdasarkan proses pengolahannya : • Agregat Alam
– Agregat yang dapat dipergunakan sebagaimana bentuknya di alam atau dengan sedikit proses pengolahan. Agregat ini terbentuk melalui proses erosi dan degradasi.
Bentuk partikel dari agregat alam ditentukan proses pembentukannya. • Agregat melalui proses pengolahan
– Digunung‐gunung atau dibukit‐bukit, dan sungai‐sungai sering ditemui agregat yang masih berbentuk batu gunung, dan ukuran yang besarbesar sehingga diperlukan proses
pengolahan terlebih dahulu sebelum dapat digunakan sebagai agregat konstruksi jalan. • Agregat Buatan
– Agregat yang merupakan mineral fillerpengisi partikel dengan ukuran 0,075 mm, diperoleh dari hasil sampingan pabrik‐pabrik semen atau
mesin pemecah batu.
Universitas Sumatera Utara
Pembagian Agregat Berdasarkan Ukuran Butiran Menurut The Asphalt Institut, 1993 adalah sebagai berikut :
• Agregat Kasar, adalah agregat dengan ukuran butiran lebih besar dari saringan No. 8 2,36 mm
• Agregat Halus, adalah agregat dengan ukuran butiran lebih halus dari saringan No.8 2,36 mm.
• Bahan Pengisi filler, adalah bagian dari agregat halus yang minimum 75 lolos saringan no. 30 0,06 mm.
Pembagian Agregat Berdasarkan Ukuran Butiran Menurut Bina Marga, 2002, • Agregat Kasar, adalah agregat dengan ukuran butiran lebih besar dari saringan No.
4 4,75 mm • Agregat Halus, adalah agregat dengan ukuran butiran lebih halus dari saringan No.4
4,75 mm. • Bahan Pengisi filler, adalah bagian dari agregat halus yang minimum 75 lolos
saringan no. 200 0,075 mm
2.10. Standar Nasional Indonesia SNI Genteng
Menurut Standar Nasional Indonesia SNI 0099 : 2007, Syarat mutu genteng meliputi :
1. Sifat Tampak Genteng harus memiliki permukaan atas yang mulus , tidak terdapat retak, atau
cacat lain yang mempengaruhi sifat pemakaiannya. 2. Penyerapan Air
Penyerapan air maksimal 10 3. Ketahanan terhadap Perembesan Air Impermeabilitas
Tidak boleh ada tetesan air dari permukaan bawah genteng kurang dari 20 jam ± 5 menit.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Bahan-bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Aspal dengan tipe jenis penetrasi 6070
b. Cangkang sawit c. Polietilen Glikol PEG 1000
d. Difenilmetana 4,4-diisosianat MDI e. Karet Sintetis EPDM
f. Sulfur
g. Pasir
3.2. Alat-Alat
Untuk pelaksanaan penelitian digunakan Laboratorium Kimia Dasar PTKI Medan dan laboratorium Polimer FMIPA USU alat yang digunakan adalah :
a. Beaker Gelas 300 ml b. Aluminium foil
c. Cetakan dari besi d. Gelas Ukur
e. Termometer f.
Neraca Analitik g. Ayakan 60, 100 mesh
h. Motor Pengaduk Magnetik stirrer i.
Ekstruder j.
Kompresor
Universitas Sumatera Utara