46
moderen dan ditangani oleh tenaga profesional yang bertumpu pada mutu yang diharapkan oleh pelanggan
pendidikan. Didalam manajemen sekolah, semua kegiatan
sekolah harus dikelola dengan memanfaatkan semua sumber daya resources baik sumber daya manusia,
material, dan dana dalam rangka mencapai tujuan sekolah secara efektif dan efisien. Menurut Syafaruddin
2002: 2, “pada dasarnya, manajemen pendidikan
adalah aplikasi prinsip, konsep, dan teori manajemen dalam aktivitas pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan secara efektif dan efisie n.”
2.4.1. Efisiensi
Setiap usaha pendidikan membutuhkan berbagai macam inputs sebagai sumber daya resource, baik
yang berupa uang, tenaga manusia, waktu, maupun kesempatan.
Berbagai input
tersebut sangat
mempengaruhi jalannya proses pendidikan, namun input yang paling terlihat dan dianggap krusial adalah
biaya pendidikan. Biaya memegang peranan penting dalam sistem pendidikan, terutama dalam pelaksanaan
kegiatan pendidikan. Lembaga persekolahan yang merupakan lembaga non-profit menggunakan sistem
anggaran dengan menyeimbangkan antara kebutuhan biaya dengan sumber dana yang ada. Biaya pendidikan
menurut Mulyani A. Nurhadi 2011: 29, “merupakan
47
sebagai nilai rupiah dari seluruh sumber daya inputs atau seluruh pengeluaran dalam bentuk natura atau
berupa uang
yang digunakan
untuk kegiatan
pendidika n.” Dana yang digunakan untuk biaya
pendidikan berasal dari tiga sumber utama, yaitu pemerintah baik pusat maupun daerah, orang tua wali
siswa, dan masyarakat. Tetapi pada dasarnya sumber utama pendanaan pendidikan berasal dari pemerintah.
Sumber daya pendidikan resource terbatas jumlahnya, untuk itu diperlukan pengelolaan yang
tepat agar
tidak terjadi
pemborosan anggaran.
Ketepatan pengelolaan
sumber daya
pendidikan berkaitan
dengan tingkat
efisiensi pengelolaan
pendidikan. Efisiensi
pengelolaan pendidikan
dimaksudkan sebagai
hubungan antara
pendayagunaan sumber-sumber
pendidikan yang
terbatas untuk mencapai optimalisasi. UNESCO Aan Komariah Cepi Triatna, 2006: 18 mendefinisikan
efisiensi sebagai, “... is defined as the optimal relation
between inputs and output. An activity is being performed efficiently if a given quantity of output is
obtained with a minnimum of inputs or alternatively, if a given quantity of input yields maximum output
.” Bila didefinisikan, efisiensi sebagai hubungan yang optimal
antara input dan output. Suatu kegiatan yang dilakukan secara efisien jika output dengan jumlah
tertentu diperoleh dengan input minimum atau
48
sebaliknya, jika
jumlah input
yang diberikan
menghasilkan output
maksimum. Pengelolaan
pendidikan yang efisien dimaksudkan bahwa pemanfaatan uang, tenaga manusia, waktu, maupun
kesempatan yang terbatas dapat memberikan hasil yang bermutu, relevan dan bernilai ekonomi tinggi.
Penggabungan sekolah dapat menigkatkan efisien dana yang dimiliki sekolah baik yang diperoleh dari
dana BOS, orang tua atau sponsor, maupun dana- dana lain yang diperoleh sekolah. Efisiensi dana
tersebut tidak saja untuk pembiayaan yang berkaitan dengan proses belajar mengajar tetapi juga untuk
pembiayaan-pembiayaan lainnya seperti pemeliharaan dan gaji. Kebijakan penggabungan sekolah paling tidak
dapat mengurangi
jumlah dana
yang harus
dialokasikan untuk pemeliharaan penyediaan sarana dan prasarana dan untuk pengeluaran gaji guru
sekolah dasar.
2.4.2. Efektivitas