Pengertian Regrouping Sekolah Regrouping Penggabungan Sekolah

51 yang diarahkan pada terjadinya pembelajaran di sekolah secara optimal. Efektivitas ini merujuk pada pemberdayaan semua komponen sekolah sebagai organisasi tempat belajar berdasarkan tugas pokok dan fungsinya masing-masing dalam struktur program dengan tujuan agar siswa belajar dan mencapai hasil yang telah ditetapkan, yaitu memiliki kompetensi. Sebagai upaya peningkatan efektivitas, diperlukan adanya eksperimen, perubahan kesepakatan, perumusan kebijakan baru, serta pengembangan norma tertulis dan lisan. Dengan upaya perbaikan efektivitas yang dilakukan, menuntut adanya diskusi dan komitmen yang berkelanjutan dari kalangan guru, keluarga, siswa, unit-unit bisnis, lembaga pendidikan di atasnya, organisasi bisnis, dan pelaku politik untuk memperluas dan memperkaya kapasitas siswa.

2.5. Regrouping Penggabungan Sekolah

2.5.1. Pengertian Regrouping Sekolah

Kata regrouping merupakan kata lain dari mergerpenggabungan. Merger pada awalnya merupakan salah satu usaha pengembangan dan pertumbuhan perusahaan. Merger dilakukan dengan menggabungkan dan membagi sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk mencapai tujuan bersama. Adrian Sutedi 2007: 85 mengemukakan, ”merger 52 sebagai suatu bentuk penggabungan dua badan usaha, badan usaha yang satu tetap ada, dan yang satunya lagi bubar secara hokum, dan nama perusahaan digunakan adalah perusahaan yang eksisada.” Wibisono 2006: 2 mendefinisikan merger sebagai penggabungan dua badan usaha yang relative berimbang kekuatannya, sehingga terjadi kombinasi yang saling membantu. Istilah merger dan akuisisi merupakan istilah penggabungan, peleburan dan pengambilalihan. Merger merupakan penggabungan atau peleburan dua perusahaan atau lebih menjadi satu perusahaan Soemardi, 2009: 175. Dari pengertian-pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa merger merupakan penggabungan dua badan usaha atau lebih menjadi satu badan usaha ke dalam badan usaha yang eksis dengan nama badan usaha yang tetap eksis. Penggabungan badan usaha ini mengharuskan adanya peleburan aset secara menyeluruh ke dalam badan usaha yang tetap eksis. Hal ini secara kuantitas akan memberikan tambahan modal bagi badan usaha yang eksis tersebut. Mergerpenggabungan dapat juga diterapkan di dalam dunia pendidikan. Mergerpenggabungan dalam dunia pendidikan lebih berkaitan dengan perampingan jumlah sekolah. Jumlah sekolah yang cukup banyak dengan jumlah siswa yang kurang memadai berdasarkan standart nasional mengakibatkan 53 pemborosan pembiayaan pendidikan. Untuk itu, pemerintah mengupayakan alternatif perampingan sekolah dengan nama regrouping. Penggabungan sekolah dasar menurut Wibawa 2009: 47, ”penggabungan sekolah dasar merupakan satu cara pengembangan sekolah dengan memberdayakan dan mengembangkan berbagai sumber daya pendidikan untuk mencapai peningkatan mutu pendidikan dan efektifitas sekolah.” Dasar dari penggabungan sekolah adalah Undang-undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional Propenas Tahun 2000-2004 yang menjelaskan bahwa salah satu kegiatan pokok dalam mengupayakan pemerataan pendidikan dasar adalah melaksanakan revitalisasi serta penggabungan regrouping sekolah-sekolah terutama SD, agar tercapai efisiensi dan efektivitas sekolah yang didukung dengan fasilitas yang memadai. Penggabungan juga dimaksudkan dalam rangka efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan di sekolah dasar sehingga perlu diambil kebijakan untuk menggabung, menghapus, dan atau mengganti nama sekolah dasar. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penggabungan regrouping sekolah adalah proses penyatuan dua atau lebih sekolah untuk mencapai penggelolaan yang lebih efektif dan efisien guna meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan 54 sesuai standar pelayanan minimal sekolah yang bersangkutan.

2.5.2. Tujuan Regrouping Sekolah

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Program Inklusi SD Negeri Klero 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang T2 942013001 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Program Inklusi SD Negeri Klero 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang T2 942013001 BAB II

8 54 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perencanaan Sekolah Ramah Anak (SRA) di SD Negeri Gebugan 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang T2 942012068 BAB II

7 109 35

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Regrouping SD Negeri Tukang 01 dan SD Negeri Tukang O2 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Regrouping SD Negeri Tukang 01 dan SD Negeri Tukang O2 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang T2 942015029 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Regrouping SD Negeri Tukang 01 dan SD Negeri Tukang O2 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang T2 942015029 BAB IV

3 14 46

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Regrouping SD Negeri Tukang 01 dan SD Negeri Tukang O2 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang

3 5 95

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Regrouping SD Negeri Tukang 01 dan SD Negeri Tukang O2 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang T2 942015029 BAB I

0 0 15

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajemen Berbasis Sekolah Di SD Negeri Genuk 01 Ungaran Baratabupaten Semarang T2 BAB II

0 1 20

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dampak Regrouping Sekolah Dalam Peningkatkan Mutu Pendidikan Di SD Negeri Kuncir ecamatan Wonosalam Kabupaten Demak T2 BAB II

0 1 45