Desain Penelitian Pertimbangan Etik

sebanding dengan jumlah sampel yang dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan pada 09 Oktober 2013 sampai 10 November 2013.

4. Pertimbangan Etik

Prosedur penelitian yang dilakukan yaitu mendapat izin pengambilan data dan telah mendapat persetujuan dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Pengumpulan data dengan menentukan calon klien yang akan diobservasi, menganalisa data, dan menyajikan data penelitian. Sebelum mengumpulkan data, peneliti meminta kesediaan kepala perawat untuk mengikutsertakan klien untuk berpartisipasi dalam proses penelitian dan menjelaskan kepada kepala perawat sebagai penanggung jawab klien mengenai maksud, tujuan, dan proses penelitian yang akan dilaksanakan. Apabila perawat menolak untuk mengikutsertakan klien dalam proses penelitian, maka peneliti tidak memaksa dan menghormati hak perawat. Peneliti tidak akan mencantumkan nama klien dan hanya diberi insial untuk menjaga kerahasiaan klien.

5. Instrumen Penelitian dan Pengukuran Validitas

5.1. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa lembar observasi yang diberikan. Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari tiga bagian, yaitu format A tentang data demografi meliputi nomor responden, ruangan, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, lama rawat. Data demografi responden hanya digunakan untuk menguraikan karakteristik responden. Format B tentang kemampuan verbal meliputi kontak sosial, komunikasi, kerjasama, persaingan pertikaian. Format C tentang kemampuan nonverbal meliputi kontak mata, volume suara, nada suara, respon, kecepatan berbicara, kelancaran berbicara, menggunakan bahasa tubuh, ekspresi wajah, mempertahankan jarak fisik, sikap badan rileks. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk skala yaitu “skala guttman” yang merupakan skala pengukuran dengan tipe jawaban tegas “mampu-tidak mampu” jika mampu diberi nilai 1 dan jika tidak mampu diberi skor 0. Untuk analisis selanjutnya kemampuan sosial dikategorikan menjadi 2 yaitu untuk kategori mampu bila skor 9-16 dan kategori tidak mampu bila skor 0-8.

5.2. Pengukuran Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah Arikunto, 2006. Pada penelitian ini menggunakan uji validitas konstruk construct validity. Validitas konstruk selanjutnya dikonsultasikan kepada yang kompeten Setiadi, 2007. Uji validitas dikonsultasikan kepada Dosen Keperawatan Jiwa di Departemen Keperawatan Jiwa dan Komunitas Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan dinyatakan valid.

6. Pengumpulan Data

a. Persiapan

Prosedur awal yang dilakukan peneliti adalah mengajukan permohonan izin penelitian dari institusi pendidikan Fakultas Keperawatan USU, lalu memberikan izin yang diperoleh dari institusi pendidikan ke tempat penelitian Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara. Setelah mendapatkan izin penelitian, peneliti melanjutkan proses pengambilan data. Jenis data dalam penelitian ini adalah terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden dengan observasi dan dilakukan pada pasien skizofrenia dengan kondisi psikotis dengan gangguan disintegrasi, personalisasi dan kerusakan struktur keperibadian. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari RSJ Daerah Sumatera Utara Medan.

b. Pelaksanaan

Setelah mendapatkan persetujuan dari Rumah Sakit Jiwa, peneliti memilih klien yang sesuai dengan kriteria sampel yang telah ditentukan, kemudian dijadikan sampel dalam penelitian ini. Peneliti memilih 93 orang dan membagi responden tiap ruangan sebanyak 23 sampai 24 orang menurut kriteria peneliti dengan menjelaskan maksud, tujuan, dan proses penelitian yang telah dilaksanakan. Pengambilan data dilakukan dengan

Dokumen yang terkait

Kepatuhan Pasien Skizofrenia Paranoid Rawat Jalan Dalam Penggunaan Obat Antipsikotik Di Rumah Sakit Jiwa (Rsj)Daerah Provinsi Sumatera Utara

5 79 83

Peran Perawat Dalam Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

3 132 64

Gambaran Peran Keluarga Dalam Pemulihan Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

11 71 87

Gambaran Karakteristik Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

28 144 68

Peran Perawat Dalam Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011

0 36 64

Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok: Sosialisasi terhadap Kemampuan Sosialisasi Pasien Isolasi Sosial di Ruang Kamboja Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

1 42 107

GAMBARAN STATUS MENTAL PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH Gambaran Status Mental Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Soedjarwadi Klaten.

0 3 19

GAMBARAN STATUS MENTAL PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH Gambaran Status Mental Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Soedjarwadi Klaten.

0 1 14

Kepatuhan Pasien Skizofrenia Paranoid Rawat Jalan Dalam Penggunaan Obat Antipsikotik Di Rumah Sakit Jiwa (Rsj)Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 15

Kepatuhan Pasien Skizofrenia Paranoid Rawat Jalan Dalam Penggunaan Obat Antipsikotik Di Rumah Sakit Jiwa (Rsj)Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 22