Sedangkan komunikasi nonverbal merupakan semua aspek komunikasi selain kata-kata. Kemampuan non verbal dapat berupa bahasa tubuh seperti kontak mata,
volume suara, nada suara, respon, tempo berbicara, kelancaran berbicara, mimik wajah, pengaturan jarak dan ruang, dan sikap badan Conner, 2004.
3. Skizofrenia
Skizofrenia merupakan sebuah sindroma kompleks yang mau tak mau menimbulkan efek merusak pada kehidupan penderita maupun anggota-
anggota keluarganya. Gangguan ini dapat mengganggu persepsi, pikiran, pembicaraan, dan gerakan seseorang Berzin,dkk 2003.
Skizofrenia merupakan kondisi psikotis dengan gangguan disintegrasi, personalisasi, dan kepecahan struktur keperibadian, serta regresi yang parah.
Penderita selalu melarikan diri dari realitas hidup, dan berdiam dalam dunia fantasi sendiri, tidak memahami lingkungan, reaksi maniak atau kegila-gilaan.
Kehidupan emosional dan intelektualnya menjadi ambigious atau majemuk, serta mengalami gangguan serius; bahkan juga mengalami regresi atau
demensia total. Pikirannya melompat-lompat tanpa arah, dan perasaannya
senantiasa tidak cocok dengan realitas nyata Kartini, 2012.
3.1. Ciri-ciri Utama Skizofrenia
Skizofrenia adalah penyakit pervasif yang mempengaruhi lingkup yang luas dari proses psikologi mencakup kognisi, afek, dan perilaku Arango, dkk.
2000. Orang-orang dengan skizofrenia menunjukkan kemunduran yang jelas dalam fungsi pekerjaan dan sosial. Mereka mungkin mengalami kesulitan
mempertahankan pembicaraan, membentuk pertemanan, mempertahankan pekerjaan, atau memperhatikan kebersihan pribadi mereka.
Laki-laki penderita skizofrenia tampak berbeda dari perempuan yang mengalami gangguan ini dalam beberapa hal. Mereka cenderung mengalami
onset pada usia yang lebih muda, memiliki tingkat penyesuaian diri lebih buruk sebelum menunjukkan tanda-tanda gangguan, dan memiliki lebih banyak daya
kognitif, defisit tingkah laku, dan reaksi yang lebih buruk terhadap terapi obat dibandingkan dengan perempuan yang mengalami skizofrenia Nevid, dkk.
2003. Adapun ciri-ciri utama pada pasien Skizofrenia adalah :
1. Gangguan dalam pikiran dan pembicaraan.
Skizofrenia ditandai dengan gangguan dalam pemikiran dan dalam mengekspresikan pikiran melalui pembicaraan yang koheren dan bermakna.
Gangguan dalam berpikir dapat ditemukan baik pada isi maupun bentuk pikiran.
2. Gangguan dalam isi pikiran.
Gangguan yang paling nyata pada isi pikiran mencakup waham, atau keyakinan yang salah yang menetap pada pikiran seseorang tanpa
mempertimbangkan dasar yang tidak logis dan tidak adanya bukti untuk mendukung keyakinan tersebut. Waham ini cenderung tidak tergoyahkan
meskipun diahadapkan pada bukti yang bertentangan. 3.
Gangguan dalam bentuk pikiran.
Orang yang mengalami skizofrenia cenderung berpikir dalam bentuk yang tidak terorganisasi dan tidak logis. Pada skizofrenia, bentuk atau struktur
proses pikiran dan juga isinya sering kali terganggu. Sedangkan bentuk pembicaraan orang yang mengalami skizofrenia sering kali tidak teratur atau
kacau, dengan bagian-bagian kata dikombinasikan secara tidak sesuai atau kata-kata dirangkai bersama untuk membuat rima-rima yang tidak bermakna.
Pembicaraan mereka dapat melompat dari satu topik ke topik lainnya, namun kurang menunjukkan keterkaitan antara ide atau pikiran-pikiran yang
diekspresikan. Orang-orang dengan gangguan pikiran biasanya tidak menyadari bahwa pikiran dan perilaku mereka tampak tidak normal.
Tanda lain yang juga umum pada gangguan pikiran adalah minimnya melakukan pembicaraan yaitu, pembicaraan yang koheren namun sangat
lambat, terbatasnya produksi kata, atau tidak jelas sehinggga nilai informasi yang diungkapkan sedikit. Tanda-tanda yang kurang umum terjadi mencakup
neologisme kata-kata yang dibuat oleh pembicara yang kurang atau tidak memiliki arti bagi orang lain, perseverasi pengulangan yang tidak sesuai
namun menetap pada kata-kata yang sama, atau rentetan pikiran. 4.
Kekurangan dalam pemusatan perhatian Orang-orang dengan skizofrenia tampak mengalami kesulitan menyaring
keluar stimulus yang tidak relevan dan mengganggu, kekurangan yang menyebabkan hampir tidak mungkin untuk memusatkan perhatian dan
mengorganisasikan pikiran mereka. Mereka mungkin menjadi lebih mudah terganggu karena ketidaknormalan otak yang mempersulit mereka untuk