b. Debitur mengalami musibah di dalam keluarganya, jadi di sini
penyebabnya karena sebagian penghasilan debitur digunakan untuk menutupi biaya atas musibah tersebut;
c. Debitur mengalami kemerosotan usaha atau usahanya gagal;
d. Karakter debitur itu sendiri yang kurang baik atu memang dengan
sengaja melalaikan kewajiban atas angsuran walau dilihat dari sisi materi sebenarnya ada atau memang debitur tidak memiliki itikad
baik dalam membayar angsuran.
72
3.3. Penyelesaian Kredit Macet Yang Dilakukan Oleh PT. Bank
Tabungan Negara Persero
Adanya kredit macet yang diderita oleh PT. Bank Tabungan Negara Persero akan menjadi beban, karena kredit macet menjadi salah
satu faktor dan indikator penentu kinerja bagi kelangsungan PT. Bank Tabungan Negara Persero.
Apabila menurut pertimbangan bank, kredit yang bermasalah tidak mungkin terselamatkan dan menjadi lancar kembali melalui upaya-
upaya penyelamatan sehingga akhirnya kredit tersebut menjadi macet, maka bank akan melakukan tindakan-tindakan penyelesaian terhadap
kredit macet tersebut. Penyelesaian kredit bermasalah itu merupakan
72
Hasil wawancara dengan Bapak Kartono, SH., pada hari Jum’at, tanggal 1 Juli 2005.
upaya bank untuk memperoleh kembali pembayaran kredit bank yang telah menjadi bermasalah.
73
Oleh karena itu penyelesaian kredit macet terhadap debitur wanprestasi, PT. Bank Tabungan Negara Persero mengambil langkah-
langkah sebagai berikut : a.
PT. Bank Tabungan Negara Persero melakukan pembinaan atau pendekatan baik melalui surat maupun secara langsung :
1 Melalui Surat :
- PT. Bank Tabungan Negara Persero akan menerbitkan
Surat Peringatan yang dikirim kepada debitur yang di alamatkan ke instansinya apabila rumah masih dalam
keadaan kosong belum ditempati oleh debitur; -
Surat dikirim ke alamat rumah KPR debitur, apabila sudah menempati rumah tersebut;
- Surat Peringatan tersebut dapat berupa peringatan pertama,
kedua, ketiga, keempat dan terakhir kelima. 2
Melalui kunjungan langsung : -
Mengunjungi ke rumah debitur dan diusahakan dapat bertemu langsung dengan debitur yang bersangkutan,
dengan pertemuan tersebut diharapkan mendapat suatu
73
Rachmadi Usman, Aspek-Aspek Hukum Perbankan Di Indonesia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001, halaman 296.
solusi atas tunggakan kewajiban angsuran yang telah terjadi;
- Bentuk solusi tersebut antara lain : membuat jadwal kapan
angsuran tunggakan akan dibayar oleh debitur, dengan melakukan penjadwalan atas tunggakan kewajiban.
b. Melakukan penyelamatan kredit
Untuk memperbaiki atau memperlancar kredit yang semula tergolong diragukan atau macet, PT. Bank Tabungan Negara
Persero melakukan tindakan penyelamatan kredit agar kredit yang semula tergolong diragukan atau macet menjadi lancar
kembali. Tindakan penyelamatan kredit oleh PT. Bank Tabungan Negara Persero dicantumkan atau dituangkan dalam perjanjian
pokok yang ditegaskan lagi saat akad kredit dilakukan. Tindakan penyelamatan kredit ini merupakan jalan terakhir
yang diambil oleh PT. Bank Tabungan Negara Persero apabila dalam melakukan pembinaan telah mengalami kesulitan dan tidak
dapat diharapkan mengenai kepastian atas tunggakan dapat diselesaikan oleh debitur yang bersangkutan.
Bentuk penyelamatan kredit yang ditempuh oleh PT. Bank Tabungan Negara Persero ada 3 tiga cara yaitu :
1 Dijual dengan persetujuan debitur;
2 Penyelamatan kredit melalui Kantor Pelayanan Piutang dan
Lelang Negara KP2LN Semarang;
3 Penyelamatan kredit melalui Pengadilan Negeri Semarang atau
gugatan melalui Pengadilan Negeri Semarang.
74
4. Penanganan Debitur Wanprestasi Pada PT. Bank Tabungan Negara