3. Pengelolaan Kredit Macet Pada PT. Bank Tabungan Negara Persero
Cabang Semarang
Untuk menghindari kredit bermasalah tersebut, sebenarnya PT. Bank Tabungan Negara Persero telah melakukan pengamanan preventif dengan
melakukan analisa dan penilaian dengan melibatkan tim penilai appraisal yang mendalam terhadap calon debitur yang akan memperoleh kredit dari PT.
Bank Tabungan Negara Persero mengenai usaha, penghasilan serta kemampuannya. Namun tidak jarang, banyak debitur yang tidak mampu
untuk menyelesaikan hutangnya tepat pada waktunya sesuai dengan perjanjian kreditnya sehingga menjadi kredit bermasalah.
3.1. Jenis-jenis Kredit Pada PT. Bank Tabungan Negara Persero Yang
Dibebani Hak Tanggungan
Kredit yang dibebani Hak Tanggungan adalah semua kredit yang berplafond kredit di atas Rp. 50.000.000,- limapuluh juta rupiah tanpa
terkecuali yaitu Kredit Griya Multi KGM, Kredit KPR perorangan atau Kredit Griya Utama KGU.
Pada KGM, pemberian Hak Tanggungan akan dilakukan proses pemberian Hak Tanggungan setelah dilakukan penandatanganan
Perjanjian Kredit. Untuk biayanya menjadi beban debitur dan sudah dicadangkan di dalam buku tabungan Batara BTN masuk di dalam
biaya proses. Adapun yang melakukan proses pemberian Hak
Tanggungan adalah PPAT Pejabat Pembuat Akta Tanah yang telah ditunjuk oleh PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Semarang.
Sedangkan pada KGU perorangan atau kredit pemilikan rumah melalui pembelian dari orang lain di luar kompleks perumahan,
pemberian Hak Tanggungan akan dilakukan melalui proses pemberian Hak Tanggungan setelah dilakukan penandatanganan perjanjian kredit.
Untuk biayanya menjadi beban debitur dan sudah dicadangkan di dalam buku tabungan Batara BTN masuk di dalam biaya proses. Proses
pemberian Hak Tanggungan oleh PPAT yang telah ditunjuk oleh PT. Bank Tabungan Negara Persero.
Untuk KGU melalui developerpengembang atau Kredit Pemilikan Rumah melalui developerpengembang, pemberian Hak
Tanggungan akan dilakukan proses pemberian Hak Tanggungannya setelah sertipikat splitsing dari developerpengembang telah selesai dan
dikirim pada PT. Bank Tabungan Negara Persero. Untuk biaya menjadi beban debitur dan sudah dicadangkan di dalam buku Batara
BTN masuk dalam biaya proses. Proses pemberian Hak Tanggungannya dilakukan oleh PPAT yang telah ditunjuk oleh PT.
Bank Tabungan Negara Persero. Untuk kredit dengan plafond di bawah Rp. 50.000.000,-
limapuluh juta rupiah hanya diikat dengan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan sampai kredit tersebut lunas sesuai dengan Pasal 1
ayat 3 Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional No. 4 Tahun 1996 tentang Penetapan Batas Waktu Penggunaan
Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan Untuk Menjamin Pelunasan Kredit-Kredit Tertentu. Apabila ternyata debitur
wanprestasipun pemberian Hak Tanggungan tetap tidak dilakukan. Sedangkan dalam proses eksekusi agunan baik melalui KP2LN maupun
Pengadilan Negeri cukup dilakukan dengan menggunakan SKMHT. Kredit Yasa Griya Kredit Konstruksi untuk developer
pengembang, Bank BTN masih memberikan toleransi penangguhan pemberian Hak Tanggungan cukup dengan SKMHT dengan
pertimbangan jangka waktu kredit relatif pendek yaitu hanya 1 satu tahun, selain itu juga melihat perfomance dari pengembang.
Untuk Kredit Yasa Griya KYG perorangan, PT. Bank Tabungan Negara Persero selalu melakukan pemberian Hak
Tanggungan, karena berdasarkan ketentuannya wajib untuk dibebankan Hak Tanggungan bagi KYG perorangan.
3.2. Terjadinya Kredit Macet Pada PT. Bank Tabungan Negara