• Agunan pokok berupa proyekusaha yang dibiayai dan agunan
tambahan yang ditentukan oleh bank. Keunggulan :
• KMK diberikan maksimal 70 dari kebutuhan modal kerja
• Khusus untuk pemohon CVPerorangan, maksimal kredit Rp. 500 juta
• Jangka waktu maksimal 18 bulan.
2. Kategori Kredit Yang Berlaku Di PT. Bank Tabungan Negara Persero
Kegiatan perkreditan merupakan proses pembentukan aset suatu bank, tetapi kegiatan perkreditan juga merupakan suatu resiko aset bagi bank
yang bersangkutan karena sebagian dari aset bank tersebut dikuasai oleh pihak luar dalam hal ini adalah nasabah bank debitur. PT. Bank Tabungan Negara
Persero sebagai salah satu bank pemberi kredit melalui pemberian Kredit Pemilikan Rumah kepada debiturnya selalu menginginkan dan berusaha keras
agar resiko aset miliknya selalu sehat dalam arti produktif. Namun kredit yang diberikan oleh PT. Bank Tabungan Negara Persero kepada debiturnya selalu
ada resiko berupa kredit tidak dapat dibayar tepat pada waktunya. Kredit bermasalah tersebut selalu ada dan timbul dalam kegiatan perkreditan
termasuk yang dialami oleh PT. Bank Tabungan Negara Persero Cabang Semarang dan PT. Bank Tabungan Negara Persero tidak mungkin dapat
menghindari adanya kredit bermasalah tersebut tetapi PT. Bank Tabungan
Negara Persero hanya berusaha menekan seminimal mungkin besarnya kredit bermasalah agar tidak melebihi ketentuan.
PT. Bank Tabungan Negara Persero sebagai salah satu bank pemerintah di bawah pengawasan Bank Indonesia, dalam hal ini melalui Surat
Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 31147KEPDIR tanggal 12 Nopember 1998 memberikan kategori terhadap kualitas kredit, apakah kredit
yang diberikan termasuk kredit tidak bermasalah performing loan atau kredit bermasalah non performing loan, yaitu sebagai berikut :
a. Kredit lancar
b. Kredit dalam perhatian khusus
c. Kredit kurang lancar
d. Kredit diragukan
e. Kredit Macet
66
Kredit yang termasuk kategori kredit lancar dan kredit dalam perhatian khusus dinilai sebagai kredit yang performing loan, sedangkan
kredit yang termasuk kategori kredit kurang lancar, kredit diragukan dan kredit macet sebagai kredit non performing loan.
67
Untuk menentukan suatu kualitas kredit termasuk kredit lancar, kredit dalam perhatian khusus, kredit kurang lancar, kredit diragukan atau
kredit macet, dapat dinilai dari tiga aspek, yaitu :
66
Hasil wawancara Kartono, SH., Pelaksana Kredit Pada Bank BTN Cabang Semarang, hari Selasa, tanggal 16 Agustus 2005.
67
Sutarno, Aspek-Aspek Hukum Perkreditan Bank, Alfabeta, Jakarta, 2003, halaman 263.
a. prospek usaha;
b. kondisi keuangan;
c. kemampuan membayar.
Ketiga aspek penilaian tersebut merupakan satu kesatuan untuk menilai kualitas suatu kredit, namun untuk menilai kualitas kredit dari prospek usaha
dan kondisi keuangan agak sulit dibanding menilai kemampuan membayar.
68
PT. Bank Tabungan Negara Persero menilai kemampuan membayar dari debiturnya apabila suatu kredit dikatakan :
a. kredit lancar, yaitu jika pembayaran yang dilakukan debitur dengan tepat
waktu, perkembangan rekeningnya baik dan tidak ada tunggakan serta sesuai dengan perjanjian kredit;
b. kredit dalam perhatian khusus, yaitu jika terdapat tunggakan pembayaran
pokok danatau bunga sampai dengan 90 hari; c.
kredit kurang lancar, yaitu jika terdapat tunggakan pembayaran pokok danatau bunga yang telah melampaui 90 hari sampai dengan 180 hari;
d. kredit diragukan, yaitu jika terdapat tunggakan pembayaran pokok
danatau bunga yang telah melampaui 180 hari sampai dengan 270 hari; e.
kredit macet, yaitu jika terdapat tunggakan pembayaran pokok danatau bunga yang telah melampaui 270 hari.
69
68
Ibid, halaman 264.
69
Hasil wawancara dengan Kartono, SH., pada hari Selasa, tanggal 16 Agustus 2005.
3. Pengelolaan Kredit Macet Pada PT. Bank Tabungan Negara Persero