PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia

g. PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia

Pada tanggal 6 Juli 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas kredit pinjaman modal kerja dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia dengan batas maksimum kredit sebesar AS$75.000.000.

Fasilitas pinjaman tersedia sampai dengan tanggal 6 Desember 2012 dan tingkat bunga yang dikenakan untuk setiap penarikan adalah berdasarkan suku bunga tahunan pada saat penarikan di tambah margin 1,20% per tahun. Selama tahun 2012, tingkat bunga yang dikenakan adalah 1,58% per tahun. Periode maksimum pelunasan adalah tiga bulan setelah setiap penarikan.

Penarikan pertama dari fasilitas kredit adalah pada tanggal 24 September 2012 dengan nilai AS$70.000.000, yang jatuh tempo pada 27 Desember 2012. Pada tanggal 14 Desember 2012, tanggal jatuh tempo pinjaman diperpanjang menjadi 27 Maret 2013, dan tingkat bunga diubah menjadi 1,51% per tahun.

Pada tanggal 25 Maret 2013, Perusahaan mengajukan permintaan untuk memperpanjang tanggal jatuh tempo pinjaman menjadi 27 Juni 2013 dan mengubah tingkat bunga menjadi 1,48% per tahun.

Pada tanggal 20 Juni 2013, Perusahaan mengajukan permintaan untuk memperpanjang tanggal jatuh tempo pinjaman menjadi 27 September 2013 dan mengubah tingkat bunga menjadi 1,47% per tahun.

Pada tanggal 27 September 2013, pinjaman ini telah dilunasi sepenuhnya oleh Perusahaan.

berikut:

30 Juni

31 Desember 31 Desember 31 Desember

Utang pokok: Obligasi Berkelanjutan I Antam dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap Tahun 2011 (“obligasi“)

3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi (setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp2.416.829 pada tanggal

30 Juni 2015, Rp2.028.818 pada tanggal 31 Desember 2014, Rp1.301.728 pada tanggal 31 Desember 2013 dan Rp635.324 pada tanggal 31 Desember 2012)

Jumlah utang obligasi

Pada tanggal 2 Desember 2011, Perusahaan menerbitkan obligasi dengan nilai pokok sebesar Rp3.000.000.000. Bunga terutang setiap kuartal, yaitu setiap tanggal 14 Maret, 14 Juni,

14 September dan 14 Desember. Obligasi seri A dan seri B akan jatuh tempo masing-masing pada tanggal 14 Desember 2018 dan 14 Desember 2021. Rincian obligasi adalah sebagai berikut:

Seri

Tingkat bunga

Jangka waktu

Utang pokok (Rp)

Dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan, PT Bank Permata Tbk bertindak sebagai Wali Amanat atau badan yang diberi kepercayaan untuk mewakili kepentingan para pemegang Obligasi sesuai dengan ketentuan dalam Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi No. 48 tanggal 30 September 2011, Perubahan I Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi No. 49 tanggal 28 Oktober 2011 dan Perubahan II Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi No. 52 tanggal 28 November 2011 yang ketiganya dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, antara Perusahaan dengan Wali Amanat. Sebagai Wali Amanat, PT Bank Permata Tbk telah menyatakan dengan tegas bahwa tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung.

Obligasi telah mendapatkan peringkat A (Negative Outlook) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) berdasarkan surat pemeringkat pada tanggal 11 September 2014.

Dana hasil obligasi digunakan untuk investasi rutin di unit-unit bisnis Perusahaan, renovasi dan modernisasi pabrik feronikel di Pomalaa serta untuk pembukaan tambang nikel di Maluku Utara dan/atau Sulawesi Tenggara dan/atau tambang bauksit di Kalimantan Barat.

Obligasi tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

keuangan tertentu, mempertahankan kepemilikan langsung dan/atau tidak langsung oleh Pemerintah Republik Indonesia di Perusahaan paling sedikit sebesar 51% dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor Perusahaan. Tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat, Perusahaan tidak akan melakukan penggabungan atau peleburan dengan perusahaan lain yang tidak sesuai dengan maksud dan tujuan dalam anggaran dasar Perusahaan, kecuali disyaratkan oleh peraturan yang berlaku atau putusan pengadilan.

Perusahaan tidak akan: mengurangi modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor; menjaminkan aset; memberikan pinjaman atau jaminan kepada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat. Permohonan persetujuan tertulis kepada Wali Amanat tidak akan ditolak tanpa alasan yang jelas dan wajar.

Rasio keuangan yang dipersyaratkan berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan adalah sebagai berikut:

a. Rasio pinjaman yang dikenakan bunga (tidak termasuk utang usaha, namun mencakup pembiayaan bank syariah) terhadap total ekuitas tidak lebih dari tiga kali.

b. Rasio jumlah dari EBITDA ditambah dengan saldo kas dan bank terhadap pokok utang jatuh tempo ditambah beban bunga jatuh tempo tidak boleh kurang dari 1,25 kali.

c. Ekuitas lebih besar dari Rp7.000.000.000.

Pada tanggal 30 Juni 2015, 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan telah memenuhi semua pembatasan utang yang diwajibkan.

Nilai wajar atas utang obligasi pada 30 Juni 2015, 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 masing- masing adalah Rp2.728.500.000, Rp2.704.285.327, Rp2.780.931.600 and Rp3.525.315.055.

Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga yang dikeluarkan oleh Indonesia Bonds Pricing Agency (“IBPA”) yang termasuk nilai wajar level 2 pada hirarki nilai wajar.