PERISTIWA SETELAH TANGGAL PERIODE PELAPORAN

39. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PERIODE PELAPORAN

a. Pada tanggal 2 Juli 2015, Perusahaan melakukan penarikan fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia Tbk sebesar AS$100.000.000, yang akan jatuh tempo pada 2 Oktober 2015 dan dengan tingkat bunga sebesar 1,75% per tahun.

b. Pada tanggal 15 Juli 2015, terjadi kerusakan pada furnace-2 transformer pabrik feronikel II yang mengakibatkan penurunan kapasitas produksi feronikel Grup. Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, Grup sedang dalam proses pengajuan klaim asuransi industrial all risk, machinery breakdown and business interruption untuk menutupi kerusakan dari peralatan dan semua dampak lainnya dari kejadian ini.

c. Pada tanggal 24 Juli 2015, Direktur Keuangan Perusahaan, Aloysius Kiik Ro ditunjuk sebagai Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembagan Bisnis Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia. Setelah penunjukan, Aloysius Kiik Ro mengundurkan diri dari posisinya sebagai Direktur Keuangan Perusahaan pada tanggal 27 Juli 2015.

Berdasarkan Nota Dinas No. 34/D/7512/2015, Perusahaan memutuskan dan menunjuk Johan N. B. Nababan sebagai Plh. Direktur Keuangan Perusahaan terhitung sejak tanggal

28 Juli 2015 sampai dengan RUPS terdekat.

d. Pada tanggal 4 Agustus 2015, Perusahaan menandatangani amandemen perjanjian fasilitas pinjaman kredit modal kerja dengan BRI untuk memperpanjang periode fasilitas kredit sampai dengan tanggal 15 Juli 2016.

Pada tanggal 5 Agustus 2015, Perusahaan juga menarik fasilitas kredit dari BRI sebesar AS$100.000.000 dengan tingkat bunga 1,75% per tahun. Periode pinjaman berlaku sampai

5 November 2015.

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan SAK di Indonesia yang dalam hal-hal tertentu berbeda dengan SAK di Australia. Efektif sejak tanggal 1 Januari 2005, praktik akuntansi di Australia telah menerapkan SAK di Australia. Perbedaan yang signifikan antara SAK di Indonesia dan SAK di Australia dijelaskan sebagai berikut:

a) SAK di Indonesia tidak memperkenankan amortisasi hak atas tanah kecuali dalam kondisi tertentu. Pengecualian tersebut dalam hal terdapat penurunan kualitas tanah, pemakaian tanah di daerah terpencil yang bersifat sementara dan prediksi manajemen atas kepastian perpanjangan hak kemungkinan besar tidak diperoleh.

Berdasarkan SAK di Australia, hak atas tanah ditelaah apabila risiko dan hasil yang terkait dengan kepemilikan tanah secara substansi telah ditransfer dari lessor kepada lessee dan dapat diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. SAK di Australia mengharuskan hak atas tanah yang memiliki jangka waktu tertentu, walaupun dapat diperpanjang, harus diamortisasi selama jangka waktu hak atas tanah.

b) Sejak tanggal 1 Januari 2011, tidak ada perbedaan antara SAK di Indonesia dan Australia. Sebelum 1 Januari 2011, SAK di Indonesia memperbolehkan amortisasi goodwill dan pengakuan goodwill negatif. Jika imbalan yang dialihkan lebih rendah daripada nilai wajar aset neto teridentifikasi entitas yang diakuisisi, nilai wajar dari aset nonmoneter dikurangkan secara proporsional sampai selisih tereliminasi. Jika tidak tereliminasi penuh, sisa selisih diakui sebagai goodwill negatif dan diperlakukan sebagai penghasilan yang ditangguhkan dan diamortisasi selama periode tertentu. Sejak 1 Januari 2011, SAK di Indonesia tidak lagi mengizinkan amortisasi goodwill dan mengharuskan goodwill negatif yang berasal dari kombinasi bisnis lalu dihentikan pengakuannya dengan melakukan penyesuaian terhadap saldo laba awal tanggal 1 Januari 2011.

Berdasarkan SAK Australia, AASB 1031 “Materiality” dan AASB Interpretation 21 “Levies” harus diterapkan mulai dari 1 Januari 2014. Standar ini tidak memiliki dampak yang material

terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup yang disiapkan menurut SAK Australia.

Tabel-tabel berikut ini menyajikan rekonsiliasi laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2015, 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk periode enam bulan berakhir pada tanggal

30 Juni 2015 dan 2014, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012, untuk setiap kasus antara laporan keuangan konsolidasian menurut Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia ("SAK") dan Standar Akuntansi Keuangan di Australia.

ASET

Piutang usaha, bersih Kas dan setara kas ASET LANCAR

2.792.737.848 3.868.574.769 - 3.868.574.769 Pihak ketiga Pihak berelasi

1.152.368.707 Piutang lain-lain, bersih

124.491.614 458.981 Pajak dibayar di muka Persediaan, bersih

124.491.614 458.981 - - 1.721.967.385 -

1.449.967.933 - 1.449.967.933 Pajak penghasilan badan

Pajak lain-lain

329.114.459 - - - 329.114.459 -

Biaya dibayar di muka

Aset lancar lain-lain 233.820.681

101.757.802 50.518.253 - - 101.757.802 50.518.253

Jumlah aset lancar 6.569.388.910

74.878.179 - 74.878.179 Investasi pada entitas asosiasi, bersih

Piutang non-usaha pihak berelasi Kas yang dibatasi penggunaannya ASET TIDAK LANCAR

3.956.042.901 - - - 3.956.042.901 - Investasi pada ventura bersama Aset tetap, bersih

1.154.405.032 - 1.154.405.032 Properti pertambangan, bersih Aset eksplorasi dan evaluasi

4.663.449.270 187.205.023 4.850.654.293 Biaya tangguhan

666.238.614 - 666.238.614 Pajak dibayar dimuka

754.404.102 31.587.451 131.542.782 - 885.946.884 31.587.451 Pajak lain-lain Pajak penghasilan badan

428.317.812 47.858.790 - - 428.317.812 Goodwill 47.858.790

Aset tidak lancar lainnya Aset pajak tangguhan

62.921.927 36.211.700 - - 196.954.998 36.211.700

Jumlah aset tidak lancar 62.921.927

JUMLAH ASET 22.550.591.269

LIABILITAS DAN EKUITAS

378.228.386 Beban akrual

Utang usaha LIABILITAS JANGKA PENDEK

38.725.066 - - 378.228.386 38.725.066 Utang pajak Liabilitas imbalan karyawan jangka pendek

Pihak berelasi Pihak ketiga

123.170.868 414.007.012 - - 123.170.868 414.007.012 Pajak penghasilan badan Pajak lain-lain

51.494.108 - 51.494.108 Pinjaman bank jangka pendek Uang muka pelanggan

1.663.900.000 189.619.579 98.513.757 Penyisihan untuk pengelolaan dan reklamasi lingkungan Pinjaman investasi yang jatuh tempo dalam satu tahun hidup yang jatuh tempo dalam satu tahun

- - - Utang lain-lain

Jumlah liabilitas jangka pendek 33.306.871 3.936.208.062 (4.449.723) 3.931.758.339 3.862.917.319 (4.449.723) 3.858.467.596 3.855.511.633 (4.449.723) 3.851.061.910 3.041.406.158 (4.449.723) 3.036.956.435

* Disajikan kembali, lihat Catatan 4

Utang obligasi LIABILITAS JANGKA PANJANG

Pinjaman investasi setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Penyisihan untuk pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup, setelah

2.993.510.374 1.223.734.214 2.992.843.970 - - - 2.992.843.970 - Kewajiban pensiun dan imbalan pascakerja lainnya dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun

797.164.624 205.728.522 - - 205.728.522 797.164.624 Liabilitas jangka panjang lainnya Kewajiban pajak tangguhan

Jumlah liabilitas jangka panjang 7.038.960.096

JUMLAH LIABILITAS 10.975.168.158

953.845.975 - 953.845.975 Komponen ekuitas lainnya: Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan

EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN Modal saham KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK

Tambahan modal disetor, bersih

8.370.273 - 8.370.273 Saldo laba: Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali

103.200.270 21.334.633 - - 103.200.270 21.334.633 Yang telah ditentukan penggunaannya Yang belum ditentukan penggunaannya

11.613.209.777 11.295.503.087 - 11.295.503.087 8.751.355.353 - 8.751.355.353

Saham simpanan -

Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk

Kepentingan nonpengendali 25.685

JUMLAH EKUITAS

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 22.550.591.269

Disajikan kembali, lihat Catatan 4

BEBAN POKOK PENJUALAN 7.320.945.645

2.036.276.283 (1.724.462) 2.034.551.821 BEBAN USAHA

LABA KOTOR 528.069.344

Umum dan administrasi 351.704.136 133.396 351.837.532 357.102.971 133.396 357.236.367 783.695.715 266.791 783.962.506 940.652.337 266.791 940.919.128 939.004.861 160.279 939.165.140

Penjualan dan pemasaran 73.021.743

Jumlah beban usaha 424.725.879

918.053.095 (1.884.741) 916.168.354 (BEBAN)/PENGHASILAN LAIN-LAIN

LABA/(RUGI) USAHA 103.343.465

Bagian (kerugian)/laba entitas asosiasi Penurunan nilai investasi pada entitas dan ventura bersama

115.099.172 - 115.099.172 Penghasilan keuangan asosiasi dan goodwill

166.069.157 - - - 166.069.157 - Pendapatan dividen Keuntungan atas penyesuaian nilai wajar

2.484.007.689 - 2.484.007.689 Imbalan kontinjensi dari investasi

Beban keuangan

(234.500.820) 375.434.214 - - (234.500.820) 375.434.214

(Kerugian)/keuntungan lain-lain, bersih (268.329.996)

93.521.593 - - - 93.521.593 -

(Beban)/penghasilan lain-lain, bersih (545.771.381)

(RUGI)/LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (442.427.916)

MANFAAT/(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 46.434.011

3.009.757.510 (1.413.556) 3.008.343.954 (RUGI)/PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

(RUGI)/LABA PERIODE/TAHUN BERJALAN (395.993.905)

Item-item yang tidak akan direklasifikasi Pengukuran kembali kewajiban pensiun dan ke laba rugi:

(59.970.010) - (59.970.010) Item-item yang nantinya dapat direklasifikasi ke laba rugi: Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan

pascakerja lainnya, setelah pajak

JUMLAH (RUGI)/PENGHASILAN KOMPREHENSIF PERIODE/TAHUN BERJALAN

2.945.696.358 (1.413.556) 2.944.282.802 (RUGI)/LABA PERIODE/TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:

Kepentingan nonpengendali Pemilik entitas induk (395.993.432) (473)

3.009.757.510 (1.413.556) 3.008.343.954 JUMLAH (RUGI)/PENGHASILAN KOMPREHENSIF PERIODE/TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:

Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali

2.945.696.358 (1.413.556) 2.944.282.802 (RUGI)/LABA BERSIH PER SAHAM DASAR DAN DILUSIAN YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK (nilai penuh)

* Disajikan kembali, lihat Catatan 4