Pengertian Utang Pajak Timbulnya Utang Pajak

1 Pemungutan hasil adil Sesuai dengan tujuan hukum, yakni mencapai keadilan maka pelaksanaan pemungutan harus adil, diantaranya mengenakan pajak secara umum dan merata, serta disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. 2 Pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang syarat yuridis Di Indoensia, pajak diatur dalam UUD 1945 pasal 23 A yang memberikan jaminan hukum untuk menyatakan keadilan, baik bagi negara maupun warganya. 3 Tidak menganggu perekonomian syarat ekonomis Pemungutan tidak boleh menganggu kelancaran kegiatan produksi maupun perdagangan, sehingga tidak menimbulkan kelesuan perekonomian masyarakat. 4 Pemungutan pajak harus efisien syarat finansiil Sesuai fungsi budgetair, biaya pemungutan pajak harus dapat ditekan sehingga lebih rendah dari hasil pemungutannya. 5 Sistem pemungutan pajak harus sederhana akan memudahkan dan mendorong masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Syarat ini telah dipenuhi oleh Undang-undang perpajakan yang baru.

F. Pengertian Utang Pajak

Utang pajak adalah pajak yang masih harus dibayar termasuk sanksi administrasi berupa bunga, denda atau kenaikan yang tercantum dalam surat ketetapan pajak atau surat sejenisnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan Marihot Siahaan 2008 : 5 Universitas Sumatera Utara

G. Timbulnya Utang Pajak

Utang pajak timbul jika undang-undang yang menjadi dasar untuk pengenaan dan pemungutan pajak telah ada, dan telah dipenuhi syarat-syarat subjektif dan syarat objektif yang ditentukan oleh Undang-undang Pajak secara bersamaan. Syarat objektif dipenuhi apabila terdapat keadaan yang nyata sebagaimana ditentukan dalam Undang-undang Pajak. Taatbestand berasal dari bahasa Jerman yang dapat berupa : perbuatan, keadaan, atau peristiwa. Pada pajak subjektif, utang pajak timbul selain setelah terpenuhinya syarat subjektif, yaitu syarat mutlak mengenai orangnya sebagai titik pertautan utama, maka keadaan objektif juga harus terpenuhi yaitu adanya keadaan atau peristiwa atau perbuatan yang ditentukan sebagai objek pajak. Sebaliknya pada pajak objektif, walaupun telah ada syarat objektif adanya objek terpenuhi syarat dengan ketentuan undang-undang, haruslah tetap terpenuhi syarat subjektif, yaitu ada subjek pajak yang dikenakan kewajiban pajak.

1. Ajaran Material

Menurut ajaran material, utang pajak timbul karena adanya Undang-undang Pajak dan peristiwa keadaan perbuatan tertentu taatbestand, serta tidak menunggu dari tindakan pihak fiskus pemerintah. Utang pajak timbul karena bunyi undang-undang saja, tapa diperlukan perbuatan manusia. Jadi sekalipun tidak dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus, asalkan terdapat suatu taatbestand sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang Pajak, maka timbul utang pajak. Dengan demikian, utang pajak timbul dengan sendirinya karena undang-undang Universitas Sumatera Utara dengan kekuatan berlaku sebatas wilayah negara, dan sudah menjadi utang pajak pada permulaan tahun pajak, tergantung pada ketentuan dalam Undang-undang Pajak yang bersangkutan. Surat ketentuan pajak dalam ajaran material tidak menimbulkan utang pajak, tetapi hanya diperlukan utnuk menetapkan besarnya utang pajak kepada wajib pajak. Diterbitkannya surat ketetapan pajak belum diterima dan belum diketahui besarnya pajak yang terutang, seseorang yang memenuhi taat bestand dianggap telah memenuhi syarat ibjektif dan subjektif sehingga telah memiliki utnag pajak dan berkewajiban membayar pajak yang terutang tersebut.

2. Ajaran Formal

Ajaran kedua adalah formal yang tidak melihat tentang adanya taatbestand sebagai dasar yang menimbulkan utang pajak tetapi menggantungkan pada adanya suatu surat ketetapan pajak. Menurut ajaran ini, utang pajak timbul karena ada ketetapan dari pihak pemungutan pajak yaitu pemerintah atau aparatur pajak fiskus sehingga pajak terutang pada saat diterbitkannya surat ketetapan pajak. Tanpa adanya surat ketetapan pajak yang dikeluarkan oleh fiskus, maka tidak ada utang pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak. Atau dengan kata lain, walaupun taatbestand telah dipenuhi, akan tetapi apabila belum dikeluarkan surat ketetapan pajak, maka belum ada suatu utang pajak. Menurut ajaran formal apabila seorang wajib pajak meninggal dunia sebelum dikeluarkannya surat ketetapan pajak, orang tersebut luput dari pengenaan pajak, dan Universitas Sumatera Utara kewajiban pembayaran pajak dengan sendirinya tidak dapat berpindah kepada ahli warisnya. Hal ini didasarkan pada pendapat yang menyatakan bahwa utang pajak belum pernah timbul karena belum pernah dikeluarkan surat ketetapan pajaknya.

H. Surat Ketetapan Pajak dan Timbulnya Utang Pajak