Faktor-faktor Timbulnya Tunggakan Pajak

BAB IV ANALISA DAN EVALUASI DATA

A. Faktor-faktor Timbulnya Tunggakan Pajak

Pada ajaran material dimana Utang Pajak timbul apabila terpenuhi keadaan, peristiwa, atau perbuatan yang memenuhi syarat dikenakan pajak sesuai dengan masing-masing Undang-undang Pajak tersebut. Dengan demikian, untuk melunasi utang pajak terutang, wajib pajak tidak perlu menunggu terbitnya Surat Ketetapan Pajak dari fiskus. Ketentuan dalam Undang-undang KUP mengatur bahwa setiap wajib pajak wajib membayar pajak yang terutang berdasarkan ketentuan perundang-undangan perpajakan, dengan tidak menggantungkan pada adanya Surat Ketetapan Pajak. Hal ini yang mendasari bahwa dalam pembayaran pajak, wajib pajak tidak perlu menunggu dikeluarkannya Surat Ketetapan Pajak oleh fiskus sehingga tidak ada alasan bagi wajib pajak untuk membayar pajak hanya karena menganggap ia belum memiliki utang pajak. Sepanjang fakta kena pajak telah terpenuhi sesuai dengan ketentuan Undang-undang pajak, maka utang pajak telah timbul terhadap orang tersebut dan ia harus membayar pajak yang terutang sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Berdasarkan Undang-Undang KUP, dalam pengenaan PPh, PPN dan PPnBM, Direktorat Jenderal Pajak fiskus tidak berkewajiban untuk menerbitkan Surat Ketetapan Pajak atas semua Surat Pemberitahuan SPT yang disampaikan wajib 48 Universitas Sumatera Utara pajak. Penerbitan suatu surat Ketetapan Pajak hanya terbatas pada wajib pajak tertentu yang disebabkan oleh ketidakbenaran dalam pengisian SPT atau karena ditemukannya data fiskal yang tidak dilaporkan oleh wajib pajak. Jumlah pajak yang terutang menurut SPT yang disampaikan oleh wajib pajak adalah jumlah pajak yang terutang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Hal ini dimaksudkan bahwa wajib pajak yang telah menghitung dan membayar besarnya pajak yang terutang secara benar berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan, serta melaporkan dalam SPT, kepadanya tidak perlu diberikan Surat Ketetapan Pajak ataupun Surat Keputusan dari administrasi perpajakan. Apabila fiskus mendapatkan bukti bahwa jumlah pajak yang terutang menurut SPT tidak benar, fiskus menetapkan jumlah pajak terutang yang semestinya. Apabila diketahui kemudian, berdasarkan hasil pemeriksaan atau berdasarkan keterangan lain bahwa pajak yang dihitung dan dilaporkan dalam SPT yang bersangkutan tidak benar, misalnya : pembebanan biaya ternyata melebihi yang sebenarnya, maka fiskus menetapkan besarnya pajak yang terutang sebagaimana mestinya menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Dalam kaitannya dengan saat timbulnya utang pajak, ketentuan perpajakan Indonesia menganut prinsip yang sedikit menyimpang terhadap ajaran material. Hal ini terkait dengan administrasi pemungutan pajak di Indonesia. Pada prinsipnya, pajak terutang pada saat timbulnya objek pajak yang dapat dikenakan pajak namun untuk kepentingan administrasi perpajakan saat terutangnya pajak tersebut adalah : Universitas Sumatera Utara a. Pada suatu saat, untuk PPh yang dipotong oleh pihak ketiga. b. Pada massa akhir pajak, untuk PPh karyawan yang dipotong oleh pemberi kerja, atau yang dipungut oleh pihak lain atas kegiatan usaha, atau oleh pengusaha kena pajak atas pemungutan PPN dan PPnBM, dan c. Pada akhir tahun, untuk PPh Tampak bahwa walaupun menurut ajaran material utang pajak timbul pada saat terpenuhinya taatbestand, tetapi karena berkaitan dengan administrasi perpajakan yang tidak sederhana, ketentuan perpajakan Indonesia memberikan kelonggaran dalam penentuan saat terutangnya pajak atau saat timbulnya utang pajak. Pajak terutang ini harus dibayar sesuai dengan batas waktu jatuh tempo pembayaran pajak yang ditentukan. Selama pajak dibayar sesuai dengan ketentuan yang berlaku, utang pajak akan hapus dan tidak ada tunggakan pajak yang perlu ditagih oleh fiskus.

B. Faktor-faktor Penyebab Tunggakan Pajak semakin Besar