Penagihan Utang Pajak GAMBARAN DATA

J. Penagihan Utang Pajak

Sebagaimana halnya dengan setiap kewajiban, kewajiban yang timbul dalam hukum pajak harus dipenuhi yaitu oleh yang diwajibkan atau diharuskan undang- undang untuk membayar pajak tersebut. Utang pajak yang timbul baik menurut ajaran material maupun ajaran formal harus dilunasi oleh wajib pajak dalam jangka waktu yang ditentukan. Hanya saja tidak semua wajib pajak membayar pajak tepat pada waktunya. Hal ini menimbulkan masalah, yaitu adanya tunggakan pajak, yang berarti wajib pajak tersebut tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana mestinya. Sebagaimana halnya dalam hukum perdata apabila pihak yang berutang tidak melunasi utangnya, pihak yang berpiutang akan dapat melakukan tindakan untuk menagih utang tersebut. Tindakan penagihan pajak dimaksudkan agar pihak yang berutang segera melunasi sehingga tidak merugikan pihak yang berpiutang. Dalam hukum pajak negara yang bertindak sebagai pihak yang berpiutang juga memiliki kewenangan untuk melakukan tindakan penagihan terhadap wajib pajak yang tidak melunasi utang pajaknya. Kewenangan ini diatur dalam hukum pajak dan ditentukan secara jelas dan tertulis dalam Undang-undang Perpajakan. Sebagai pihak yang ditunjuk oleh pemerintah untuk mengelola administrasi perpajakan, fiskus juga diberi kewenangan untuk melakukan tindakan penagihan pajak terhadap wajib pajak yang tidak melunasi utang pajaknya. Hal ini merupakan tindakan paks fiskus terhadap wajib pajak. Penagihan wajib pajak adalah perbuatan yang dilakukan oleh fiskus karena wajib pajak tidak mematuhi ketentuan Undang-undang Pajak, khususnya mengenai Universitas Sumatera Utara pembayaran pajak yang terutang Penagihan Pajak meliputi kegiatan pembuatan dan mengirim surat peringatan, surat teguran, surat paksa, penyitaan, lelang, pencegahan, dan penyanderaan. Penagihan pajak merupakan tindakan yang sangat penting dalam proses pemungutan pajak. Hal ini dimaksudkan agar semua wajib pajak patuh membayar pajak. Apabila tidak ada tindakan penagihan pajak yang dilakukan oleh fiskus, wajib pajak akan memandang enteng pajak yang menjadi kewajibannya. Sikap ini pada akhirnya akan membuat wajib pajak enggan membayar pajak karena tidak ada tindakan yang diambil oleh fiskus apabila ia tidak membayar pajak. Selain sebagai upaya paksa terhadap wajib pajak yang tidak melunasi utang pajaknya sebagaimana mestinya, di sisi lain diharapkan dapat menjadi peringatan terhadap wajib pajak lainnya untuk melunasi pajak terutang tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

K. Bentuk Penagihan