Kewajiban Badan Usaha Pengelola dalam Mengelola Kawasan

f. Salah satu tembusan dari Surat Penetapan Penawar Tunggal disampaikan tanpa lampiran perjanjiankontrak paling kurang kepada unit pengawasan internal.

C. Kewajiban Badan Usaha Pengelola dalam Mengelola Kawasan

Ekonomi Khusus dengan Menyelenggarakan Kegiatan Usaha Kawasan Ekonomi Khusus Berdasarkan Pasal 47 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus yang pada intinya badan usaha pengelola Kawasan Ekonomi Khusus bertugas menyelenggarakan kegiatan usaha di Kawasan Ekonomi Khusus. Dimana, untuk penyelenggaraan tersebut terdiri dari 5 lima bagian yang cukup penting agar tercapainya tujuan Kawasan Ekonomi Khusus dengan baik dan efisien, yaitu mulai dari pengusulan, penetapan, pembangunan, pengelolaan dan bahkan sampai dengan evaluasi pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus. Inilah yang merupakan tugas dari badan usaha pengelola yang telah ditunjuk untuk menjalankan KEK itu sendiri. Mengenai pembiayaan pembangunan dan pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus apabila badan usaha pengusul ditetapkan sebagai badan usaha pengelola Kawasan Ekonomi Khusus maka badan usaha tersebut bertanggung jawab atas pembiayaan pembangunan dan pengelolaan KEK tersebut. Namun, apabila badan usaha untuk mengelola KEK ditunjuk oleh pemerintah provinsi maka pembiayaan akan dilakukan secara bekerjasama antara pemerintah provinsi dan badan usaha yang ditunjuk. Kemudian, apabila badan usaha yang ditunjuk oleh Universitas Sumatera Utara kementerianlembaga non kementerian maka pembiayaan akan dilakukan secara bekerjasama antara kemeterianlembaga non kementerian dengan badan usaha yang ditunjuk tersebut. Selanjutnya mengenai kewajiban Badan Usaha Pengelola dalam menyelenggarakan kegiatan Kawasan Ekonomi Khusus yaitu, badan usaha harus menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan pembangunan kepada pemerintah provinsi, pemerintah kabupatenkota atau kementerianlembaga pemerintah nonkementerian setiap 12 dua belas bulan. Kemudian, kewajiban yang lain adalah badan usaha harus menyampaikan laporan status kesiapan Kawasan Ekonomi Khusus kepada pemerintah provinsi, pemerintah kabupatenkota atau kementerianlembaga pemerintah nonkementerian untuk dinyatakan siap beroperasi oleh Dewan Nasional dalam jangka waktu paling lama 36 tiga puluh enam bulan sejak Kawasan Ekonomi Khusus ditetapkan. Selain itu, kewajiban badan usaha juga harus berdasarkan standar kinerja pelayanan, dan tidak boleh badan usaha yang telah ditetapkan menimbulkan gejolak sosial ekonomi bagi masyarakat disekitar atau membuat pelanggaran hukum di Kawasan Ekonomi Khusus dan yang terakhir adalah tidak diperkenankan badan usaha pengelola melakukan kegiatan yang menyimpang, dari izin usaha dan izin lain yang telah diberikan kepada badan usaha tersebut. Apabila, standar kinerja suatu badan usaha tersebut diatas tidak dijalankan, maka badan usaha tersebut bisa mendapat teguran bahkan rekomendasi untuk pencabutan status badan usaha pengelola kawasan ekonomi khusus tersebut. Sehingga, apabila status badan usaha tersebut telah dicabut, maka akan ada pergantian status badan usaha yang baru. Universitas Sumatera Utara BAB IV HUBUNGAN BADAN USAHA PENGELOLA DENGAN PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATENKOTA DALAM PENGELOLAAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS

A. Peran Pemerintah Dalam Mengelola Kawasan Ekonomi Khusus