Khusus, baik itu kerjasama atau merupakan biaya yang harus ditanggung oleh Badan Usaha Pengelola itu sendiri.
3. Hubungan Badan Usaha Pengelola dengan Pemerintah Provinsi dan
KabupatenKota dalam Pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus yaitu, mengenai peran pemerintah dalam mengelola Kawasan Ekonomi Khusus, hal
ini berkaitan erat dengan otonomi daerah masing-masing dalam wilayah Kawasan Ekonomi Khusus yang telah ditetapkan. Serta hubungan antara pem
erintah pusat dengan pemerintah daerah ataupun sebaliknya, antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat sehingga saling mendukung satu sama lain
mengenai kebijakan untuk memajukan Kawasan Ekonomi Khusus. Kemudian, pelaksanaan Kawasan Ekonomi Khusus ini, terdiri dari fase persiapan
Kawasan Ekonomi Khusus, fase implementasi Kawasan Ekonomi Khusus dan terdiri dari fungsi pelaksana, fungsi fasilitatif dan fungsi yang terakhir adalah
fungsi koordinator dan supervisi.
B. Saran
Berdasarkan analisis terhadap pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan
Kawasan Ekonomi Khusus, maka ada beberapa saran yang dapat diberikan oleh Penulis, yaitu :
1. Untuk mendukung keberhasilan pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus
dalam penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus agar menjadi lebih baik, seharusnya Pemerintah memperjelas masing-masing tugas para pihak yang
terlibat dalam mengelola Kawasan Ekonomi Khusus dan mengoptimalkan 5
Universitas Sumatera Utara
lima tahap dalam membangun Kawasan Ekonomi Khusus tersebut. Sehingga pihak yang akan mengelola Kawasan Ekonomi Khusus seperti, Badan Usaha
Pengelola lebih mudah berhubungan dengan Pemerintah Provinsi danatau Pemerintah KabupatenKota sekaligus dapat mempertanggungjawabkan
masing-masing kewajiban yang telah diberikan. Sebab, 5 lima tahapan untuk mengelola Kawasan Ekonomi Khusus masih belum jelas untuk hal-hal secara
teknis dalam kajian Peraturan Pemerintah. Dimana, masih terpisah-pisah mengenai siapa-siapa saja yang akan melakukan penyelenggaraan Kawasan
Ekonomi Khusus untuk ditahap pengusulan, penetapan, pembangunan, pengelolaan dan evaluasi pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus.
2. Agar Kawasan Ekonomi Khusus berjalan dengan baik, hal ini tidak luput dari
kewajiban Badan Usaha Pengelola dalam mengelola Kawasan Ekonomi Khusus. Agar hal ini tercapai dengan maksimal, seharusnya dalam Peraturan
Pemerintah ini menjelaskan secara jelas mengenai apa-apa saja yang menjadi kewajiban dari sebuah Badan Usaha Pengelola untuk membangun Kawasan
Ekonomi Khusus, dimana pada saat ini dalam Peraturan Pemerintah tersebut tidak dijelaskan secara jelas dan tegas. Namun, hanya tersirat dalam pasal
yang membahas bagian-bagian dari Badan Usaha Pengelola. Sehingga, tidak ada kejelasan pasti yang menjadi kewajiban Badan Usaha Pengelola secara
detail. 3.
Untuk hubungan Badan Usaha Pengelola dengan Pemerintah Provinsi danatau Pemerintah Kabupaten Kota agar pengelolaan Kawasan Ekonomi
Khusus agar lebih baik lagi, maka Peraturan Pemerintah yang seharusnya
Universitas Sumatera Utara
dibuat haruslah lebih jelas. Sebab, melihat Peraturan Pemerintah yang ada pada saat ini tidak ada penjelasan mengenai hubungan yang jelas antara Badan
Usaha Pengelola dengan Pemerintah Provinsi danatau Pemerintah KabupatenKota. Sehingga, hal yang ditakutkan adalah timbulnya perbedaan
penafsiran dari pasal-pasal yang menerangkan secara umum dan terpisah- pisah. Maka dengan demikian, Peraturan Pemerintah haruslah lebih rinci lagi
untuk membahas hal-hal yang sangat di perlukan untuk membangun Kawasan Ekonomi Khusus yang baik sesuai dengan yang diharapkan, dengan salah satu
caranya adalah memperjelas hubungan antara Badan Usaha Pengelola dengan Pemerintah Provinsi danatau Pemerintah KabupatenKota agar tidak berbelit-
belit sehingga dapat menyebabkan hilangnya penanam modal yang ingin berinvestasi.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA A.
Buku
Anwar, M. Khoirul dkk. Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Bagi Pemerintahan di Era Otonomi Daerah. Bandung: Pustaka Belajar, 2004.
Budi Untung, Hendrik. Hukum Investasi. Jakarta: Sinar Grafika, 2010. David K.Y, Wong Chu and Kwan Yiu. The Special Economic Zone Economic,
Political and Geograhical. China: The Case Of The Special Economic Zone.
Fahmi, Irham. Analisis Investasi Dalam Perspektif Ekonomi Dan Politik.
Bandung: Refika Aditama, 2006.
Hadhikusuma Sutantya, Rahardja. Hukum Koperasi Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001.
Hidayat, Syarif. Quo Vadis Kawasan Ekonomi Khusus KEK. Jakarta: Rajawali Pers,
2010. K Harjono, Dhaniswara. Hukum Penanam Modal. Jakarta: PT. Grafindo Persada,
2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ketiga,
Pusat Bahasa Pendidikan Nasional. Jakarta: Balai Pusaka, Depdiknas Indonesia. 2013.
Lugina Wenny, Artha. Isran Noor Matahari Dari Kutai Timur. Jogja: Jogja Bangkit Publisher, 2014.
Manan, Abdul. Aspek-Aspek Pengubah Hukum. Jakarta: Kencana, 2014. Manulang, M. Beberapa Aspek Administrasi Pemerintah Daerah. Bandung:
Pembangunan,
1973. Nasution, Bismar. Hukum Kegiatan Ekonomi I. Bandung: Books Terrace
Library, 2009.
Ratulangi, Sam. Kawasan Ekonomi Khusus KEK. Manado: Universitas Pers, 2013.
Said, M. Mas’ud. Arah Baru Otonomi Daerah di Indonesia. Malang: UMM Pers, 2008.
Universitas Sumatera Utara
Sambodo Tri, Maxensius dkk. Aspek Kelembagaan Dalam Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus KEK Studi : Batam. Jakarta: Rajawali Pers,
2010. Samsul Ramli. Bacaan Wajib Para Praktisi Pengadaan BarangJasa Pemerintah.
Jakarta Selatan: Visi Media, 2003. Sembiring, Sentosa. Hukum Investasi. Bandung: CV. Nuansa Aulia, 2010.
Siregar, Mahmul. Hukum Penanam Modal, Bahan Kuliah: Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara, 2010. Soejito, Irawan. Hubungan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Bogor:
Rineka Cipta, 1990. Soerjono Soekanto, Sri Mamudji. Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan
Singkat. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.
Subekti. Hukum Perjanjian. Jakarta: Intermasa, 1996. Sunarno, Siswanto. Hukum Pemerintah Daerah di Indonesia. Jakarta: Sinar
Grafika,
2006. Sutedi, Adrian. Aplikasi Hukum Atas Sumber Pembiayaan Daerah Dalam Rangka
Otonomi Daerah. Jakarta: Sinar Grafika, 2009.
Widarta, I. Cara Mudah Memahami Undang-Undang Nomor 32 Tahun 004 Tentang Pemerintah Daerah. Bali: Pondok Edukasi, 2005.
B. Jurnal