Keaslian Penulisan Tinjauan Kepustakaan

1 Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam bidang hukum ekonomi, yang terkhusus berkaitan dengan Kawasan Ekonomi Khusus dan hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. 2 Diharapkan dapat menambah literatur dan menambah pengetahuan mengenai penyelenggaraan dan pola koordinasi pusat dan daerah Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia. b. Manfaat praktis 1 Dapat dijadikan sebagai pedoman dan bahan rujukan bagi rekan mahasiswa, masyarakat, maupun pihak lainnya dalam penulisan- penulisan ilmiah lainnya yang berhubungan. 2 Memberikan sumbangan pemikiran mengenai penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus agar dalam pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus menjadi lebih efisien guna pembangunan perekonomian bangsa yang lebih baik kedepannya. 3 Sebagai pemenuhan syarat guna menyelesaikan studi dan meraih gelar Sarjana Hukum.

D. Keaslian Penulisan

Sebelum tulisan ini dimulai, telah terlebih dahulu dilakukan penelusuran terhadap tulisan-tulisan terdahulu, dan sepanjang yang telah ditelusuri dan diketahui di lingkungan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara USU ada satu judul yang berkaitan dengan judul Skripsi Penulis, yaitu : “Analisis Hukum Terhadap Pengaturan Kawasan Ekonomi Khusus dalam Kaitannya Dengan Universitas Sumatera Utara Upaya Meningkatkan Penanaman Modal” . Setelah Penulis membaca Skripsi ini adanya perbedaan mengenai pembahasan. Dimana, Penulis tersebut membahas mengenai cikal bakal terbentuknya Kawasan Ekonomi Khusus dan mengenai aspek hukum pada Kawasan Ekonomi Khusus tersebut. Kemudian, Penulis tersebut membahas lembaga penyelenggara Kawasan Ekonomi Khusus dan mengenai dampak negatif dari terbentuknya Kawasan Ekonomi Khusus. Sedangkan judul Skripsi Penulis adalah “Analisis Hukum Pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus KEK Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus” . Dimana, Skripsi ini lebih cenderung membahas Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus, serta mengenai kewajiban badan usaha pengelola dalam Kawasan Ekonomi Khusus serta hubungan badan usaha pengelola dengan Pemerintah Provinsi dan KabupatenKota dalam mengelola Kawasan Ekonomi Khusus tersebut. Sehingga, Penulis merasa tidak ada persamaan dari segi pembahasan. Dengan demikian, keaslian dari tulisan ini dapat dipertanggungjawabkan.

E. Tinjauan Kepustakaan

1. Kawasan ekonomi khusus Di dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal hal yang berkenaan dengan Kawasan Ekonomi Khusus KEK ini terdapat dalam Bab XIV Pasal 31 yang di dalamnya hanya terkandung 3 tiga ayat. Universitas Sumatera Utara Adapun tujuan ditetapkan dan dikembangkannya Kawasan Ekonomi Khusus ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal Pasal 31 ayat 1 adalah untuk mempercepat pengembangan ekonomi di wilayah tertentu yang bersifat strategis bagi pengembangan ekonomi nasional dan untuk menjaga keseimbangan kemajuan suatu daerah, dapat ditetapkan dan dikembangkan Kawasan Ekonomi Khusus. 31 Berdasarkan ketentuan di dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal Pasal 31 ayat 3 disebutkan bahwa ketentuan mengenai Kawasan Ekonomi Khusus sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatur dengan Undang-Undang. 32 Sehingga pengaturan mengenai Kawasan Ekonomi Khusus ini diatur lebih lanjut dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus. Pengertian Kawasan Ekonomi Khusus sendiri terdapat di dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus yang menyebutkan bahwa Kawasan Ekonomi Khusus yang selanjutnya disebut KEK, adalah kawasan dengan batas tertentu dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi perekonomian dan memproleh fasilitas tertentu. 33 Kemudian, pengaturan mengenai Kawasan Ekonomi Khusus ini diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Kawasan Ekonomi Khusus berdasarkan 31 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, Bab XIV, Pasal 31 ayat 1. 32 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, Bab XIV, Pasal 31 ayat 3. 33 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus, Bab I, Pasal 1 angka 1. Universitas Sumatera Utara amanat dari Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus dalam Pasal 9 dan Pasal 12 ayat 6. Kemudian, berdasarkan amanat tersebut, lahirlah Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 tentang penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus. Pengertian Kawasan Ekonomi Khusus juga sama dan terdapat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus. Pengertiannya sendiri terdapat di dalam Pasal 1 angka 1 Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus yang menyebutkan bahwa Kawasan Ekonomi Khusus yang selanjutnya disebut KEK adalah kawasan dengan batas tertentu dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi perekonomian dan memproleh fasilitas tertentu. 34 Selanjutnya, Nada Faza Soraya mengatakan bahwa, Kawasan Ekonomi Khusus KEK atau Special Economic Zone SEZ adalah wilayah geografis yang memiliki peraturan ekonomi khusus yang lebih liberal dari peraturan ekonomi yang berlaku di suatu Negara. 35 2. Pengelolaan kawasan ekonomi khusus Pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus ini terdapat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi 34 Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus, Bab I, Pasal 1 angka 1. 35 Syarif Hidayat dan Agus Syarip Hidayat, Op-Cit., hlm. 76. Universitas Sumatera Utara Khusus. Dimana, bagian pengelolaan terdapat dalam Bab V Pengelolaan Bagian Kesatu Umum Pasal 42 yaitu Pengelolaan KEK dilakukan oleh: 36 a. Administrator; dan b. Badan Usaha Pengelola. Kemudian, untuk pengaturan Administrator ini terdapat dalam Pasal 43 sampai dengan Pasal 46 terdapat dalam Peraturan Pemrintah. Untuk Pasal 43 sampai dengan Pasal 46 dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus belum terjadi perubahan. Administrator juga terdapat dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009. Pengertian administrator terdapat dalam Pasal 1 angka 5 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009, Administrator adalah bagian dari Dewan Kawasan yang dibentuk untuk setiap KEK guna membantu Dewan Kawasan dalam penyelenggaraan KEK. 37 Selain itu, juga terdapat pengertian yang sama tentang administrator dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus. Pengertian administrator dalam Pasal 1 angka 7 Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus, Administrator adalah bagian dari Dewan Kawasan yang dibentuk untuk setiap KEK guna membantu Dewan Kawasan dalam penyelenggaraan KEK. 38 36 Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus, Bab V, Pasal 42. 37 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus, Bab I, Pasal 1 angka 5. 38 Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus, Bab I, Pasal 1 angka 7. Universitas Sumatera Utara Untuk Badan Usaha Pengelola KEK diatur dalam Pasal 47 sampai dengan Pasal 53 terdapat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus dan Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus. 3. Penyelenggaraan kawasan ekonomi khusus Istilah penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus dapat dilihat pada Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus. Pembagian penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus terdapat dalam Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus, penyelenggaraan KEK meliputi: 39 a. Pengusulan KEK; b. Penetapan KEK; c. Pembangunan KEK; d. Pengelolaan KEK; dan e. Evaluasi Pengelolaan KEK.

F. Metode Penulisan