Peran Pemerintah Dalam Mengelola Kawasan Ekonomi Khusus

BAB IV HUBUNGAN BADAN USAHA PENGELOLA DENGAN PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATENKOTA DALAM PENGELOLAAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS

A. Peran Pemerintah Dalam Mengelola Kawasan Ekonomi Khusus

Rondinelli mengatakan bahwa ketertarikan dari sebagian besar investor multinasional terhadap KEK adalah karena sebagai fasilitas dan kemudahan yang disediakan. Misalnya saja, fasilitas dalam hal infrastruktur dan kemudahan- kemudahan dalam kepabeanan, serta kelonggaran-kelonggaran dalam hal perpajakan dan perizinan investasi lainnya. Sementara, dari sisi lain penyelenggara, diantara harapan yang dijanjikan dengan kehadiran KEK itu sendiri adalah akan memberikan nilai tambah added value terhadap perekonomian nasional dan regional daerah, akan memberikan kontribusi dalam bentuk penyerapan tenaga kerja, dan juga diyakini bahwa Kawasan Ekonomi Khusus akan berperan sebagai sarana alih teknologi. 132 Kemudian, dalam rangka menciptkan backward linkage dari kehadiran perusahaan multinasional terhadap perusahaan-perusahaan domestik, maka beberapa Negara di kawasan Asia telah menerapkan kebijakan yang mewajibkan perusahaan-perusahaan di lokasi KEK untuk mendapatkan pasokan bahan baku atau dan atau barang-barang setengah jadi semi-finished goods dari perushaaan- perusahaan domestik, termasuk di dalamnya industri kecil dan mengengah. 133 Ada tiga fungsi utama pemerintah dalam Kawasan Ekonomi Khusus, yaitu Pertama, adalah sebagai “fungsi pelaksana”. Fungsi ini dilakukan oleh 132 Rondinelli, Dennis A. 1987, “Export Processing Zones and Economic Development in Asia, American Journal Of Economic and Socialogy”, Volume I, 1987, hlm. 89. 133 Syarif Hidayat, Op-Cit., hlm. 95. Universitas Sumatera Utara pemerintah, utamanya pada fase persiapan KEK. Bentuk konkret dari fungsi ini, antara lain, menyiapkan lahan dan menbangun sarana infrastruktur pendukung aktivitas KEK. Kedua, adalah “fungsi fasilitatif”. Fungsi ini dilakukan oleh pemerintah, baik fase persiapan maupun pada fase operasionalisasi Kawasan Ekonomi Khusus, dalam bentuk antara lain menetapkan payung hukum bagi KEK, menetapkan regulasi-regulasi pendukung lainnya dan memberikan pelayanan administrasi publik yang efisien. Ketiga, adalah “fungsi koordinasi dan supervisi”. Fungsi koordinasi dilakukan dalam rangka membangun kesamaan visi dan relasi kerja yang sehat di antara instansi-instansi pemerintah yang terlibat dalam pengelolaan KEK. Sementara, fungsi supervise pemerintah dilakukan sebagai upaya untuk mencegah kemungkinan dampak negatif dari bias implementasi KEK. Dalam menjalankan fungsinya ini, peran yang dilakukan oleh pemerintah tidak lain adalah menetapkan berbagai regulasi yang terkait dengan upaya mencegah dan mengatasi dampak tindak menguntungkan dari implementasi KEK. 134 Berdasarkan turunan 3 tiga fungsi utama pemerintah dalam Kawasan Ekonomi Khusus diatas, maka peran yang setidaknya dilakukan oleh pemerintah dalam pelaksanaan KEK dapt dirumuskan sebagai berikut: 135 1. Fase Persiapan KEK, pada fase ini, Fungsi Pelaksana bagi pemerintah, antara lain, dalam bentuk persiapan lahan lokasi untuk KEK, dan membangun sarana atau prasarana infrastruktur yang diperlukan. Sementara, Fungsi Fasilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, antara lain, menyiapkan dan 134 Ibid. 135 Ibid., hlm. 97. Universitas Sumatera Utara menetapkan payung hukum bagi KEK, termasuk didalamnya pengaturan tentang “relasi kewenangan vertikal dan horizontal” dalam pengelolaan KEK. Sedangkan fungsi koordinasi dan supervise. Lebih banyak dalam bentuk membangun kesamaan visi di antara instansi-instansi pemerintah yang terlibat dalam pengelolaan KEK, serta mengantisipasi berbagai kemungkinan dampak negatif dari bias implementasi KEK. 2. Fase Implementasi atau Pengelolaan KEk. Pada fase ini, Fungsi Pelaksana pemerintah lebih banyak dalam bentuk memberikan pelayanan administrasi publik yang efisien, dn menyiapkan lembaga-lembaga pendukung bagi aktivitas usaha di lokasi KEK. Sementara, Fungsi Fasilitatif semakin meningkat, karena melalui otoritas yang dimiliki, pemerintah dituntut untuk menetapkan sejumlah regulasi yang terkait dengan upaya pemenuhan kriteria, dan pencapaian tujuan pokok KEK. Sama halnya dengan fungsi koordinasi dan supervise, juga mengalami peningkatan. Pemerintah, tidak saja dituntut untuk mampu menciptakan relasi kerja yang sehat di antara instansi-instansi yang terlibat dalam pengelolaan KEK, tetapi juga menetapkan berbagai regulasi yang terkait dengan upaya “cegah-tangkal” terhadap dampak kurang menguntungkan dari keberadaan KEK. Dalam formulasi yang lebih konkret, peran pemerintah dalam pelaksanaan KEK dapat divisualisasikan pada Tabel.3 dan Tabel.4 sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 3. Peran Pemerintah Pada Fase Persiapan KEK Fungsi Pemerintah Pusat Departemen- Departemen Terkait Daerah Provinsi dan KabupatenKota I. Fungsi Pelaksana 1. Menetapkan lokasi KEK 2. Membangunn Sarana dan Prasarana infrastruktur yang diperlukan termasuk penyediaan anggaran meliputi antara lain, pembangunan : a. Pelabuhan barang dan penumpang b. Bandar udara bertaraf internasional c. Pergudangan d. Energi dan air e. Sarana komunikasi 1. Menyiapkan rencana tata ruang wilayah RTRW 2. Menyiapkan lahan untuk lokasi KEK 3. Menyiapkan tenaga kerja 4. Bersama-sama pemerintah pusat membangun sarana dan prasarana infrastruktur yang diperlukan II. Fungsi Fasilitatif 1. Menetapkan payung hukum KEK Undang-Undang KEK 2. Mengatur relasi kewenangan vertikal antara pemerintah pusat dan provinsi, serta antara pemerintah provinsi dengan kabupatenkota, dalam pengelolaan KEK 3. Mengatur relasi kewenangan horizontal antara pemerintah daerah, Badan Otorita dan Badan Pengelola KEK 4. Menetapkan regulasi keimigrasian 5. Menetapkan regulasi perpajakan 6. Menetapkan regulasi bead an cukai 7. Menetapkan regulasi perbankan 1. Menyiapkan Usulan Materi Payung Hukum Undang- Undang KEK 2. Menyiapkan Peraturan- Peraturan Daerah Perda Sebagai Operasionalisasi Dari UU KEK. 3. Menyiapkan Perda Tentang Pengaturan Relasi Kewenangan Vertikal Antara Pemerintah Provinsi Dan KabupatennKota 4. Menyiapkan Perda Tentang Pengaturan Relasi Kewenangan Horizontal Antara Pemerintah KabupatenKota Dan Badan Otorita Serta Antara Pemerintah Daerah Dengan Badan Pengelola KEK 5. Menyiapkan Peraturan tentang Insentif Fiskal dan Nonfiskal Universitas Sumatera Utara Fungsi Pemerintah Pusat Departemen- Departemen Terkait Daerah Provinsi dan KabupatenKota III. Fungsi Koordinasi dan Supervisi 1. Membangun kesamaan visi di antara instansi-instansi pusat pusat yang terlibat dalam pengelolaan KEK 2. Mengantisipasi berbagai kemungkinan adanya dampak negatif dari bias implementaasi KEK 1. Membangunan kesamaan visi di antara instansi-instansi pemerintah daerah yang terlibat dalam pengelolaan KEK 2. Meningkatkan keharmonisan hubungan industrial 3. Membangun koordinasi dalam pengawasan karantina 4. Mengatisipasi berbagai kemungkinan adanya dampak negatif dari bias implementasi KEK Tabel 4. Peran Pemerintah Pada Fase Persiapan KEK Fungsi Pemerintah Pusat Departemen- Departemen Terkait Daerah Provinsi dan KabupatenKota I. Fungsi Pelaksana 1. Memberikan pelayanan administrasi publik yang efisien, khususnya berkaitan dengan perizinan usaha di lokasi KEK 2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas saranaprasarana infrastruktur penunjang KEK 1. Memberikan pelayanan administrasi publik yang efisien, khususnya berkaitan dengan perizinan usaha di lokasi KEK 2. Optimalisasi Sistem Perizinan Satu Atap One Stop Service 3. Mempercepat clearance time di pelabuhan laut 4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas saranaprasarana infrastruktur penunjang KEK 5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Sarana Pelayanan Publik 6. Membangun Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri 7. Membangun Balai Latihan Kerja 8. Membangun Klinik Investasi 9. Membangun Sistem Informasi dan Teknologi 10. Memelihara dan meningkatkan Universitas Sumatera Utara keamanan di lokasi KEK 11. Pengembangan industri strategis II. Fungsi Fasilitatif 1. Menetapkan regulasi-regulasi pendukung PP, Keppres, Kepmen, dan lain-lain bagi pelaksanaan KEK, utamanya berkaitan dengan : a. Perpajakan b. Bea dan Cukai c. Keimigrasian, dan d. Perbankan 2. Menerbitkan regulasi pendukung tentang sistem rekrutmen tenaga kerja dan pengupahan 3. Menerbitkan regulasi pendukung tentang Serikat Pekerja 1. Menetapkan Peraturan- Peraturan Daerah Perda Untukmendukung Pelaksanaan Undang-Undang KEK 2. Menetapkan Perda Tentang Pengaturan Relasi Kewenangan Vertikal Dan Horizontal Dalam Pengelolaan KEK 3. Menetapkan Perda Tentang Insentif Alih Teknologi 4. Menerbitkan Perda Tentang Sistem Rekrutmen Tenaga Kerja Dan Pengupahan 5. Menerbitkan Perda Tentang Serikat Pekerja 6. Meningkatkan akses terhadap Kredit Mikro Bagi Usaha Kecil Menengah UKM III. Fungsi Koordinasi dan Supervisi 1. Menciptakan relasi kerja yang sehat di antara istansi- instansi pemerintah pusat yang terlibat dalam pengelolaan KEK 2. Menetapkan berbagai regulasi yang terkait dengan upaya “cegah-tangkal” terhdap dampak kurang menguntungkan dari keberadaan KEK 1. Menciptakan Relasi Kerja Yang Sehat Di Antara Instansi- Instansi Pemerintah Daerah, Yang Terbit Dalam Pengelolaan KEK 2. Menerbitkan Berbagai Perda Yang Terkait Dengan Upaya “Cegah-Tangkal” Terhadap Dampak Kurang Mengutungkan Dari Keberadaan KEK, Antara Lain, Perda tentang : a. Pengendalian Migrasi Penduduk b. Pengalokasian sebgaian pendapatan pemerintah yang diperoleh dari KEK untuk Diversifikasi Aktivtas Ekonomi c. Memperkuat kemiraan antara UKM dengan usaha besar di lokasi KEK forward and backward linkages d. Kewajiban perusahaan besar Universitas Sumatera Utara di lokasi KEK untuk melaksanakan Corporate Social Responsibility CSR 3. Menungkatkan pengawasan perairan, terutama pengawasan atas praktik “Pelabuhan” 4. Meningkatkan pengwasan atas praktik Penyeludupan Barang dan Manusia 5. Penerbitan Perda tentang Penerbitan “Rumah Liar” dan lain sebaginya

B. Kebijakan Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah Dalam