arahan pengembangannya. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan suatu kota karena dalam perkembangannya, kota tidak hanya dipengaruhi oleh
aspek fisik namun juga aspek ekonomi dan sosial. Perkembangan suatu kota ditandai dengan adanya kemajuan di bidang ekonomi, teknologi, dan komunikasi
seperti adanya peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana. Selain itu, perkembangan suatu kota juga dipengaruhi oleh lokasi dan kebijakan pemerintah
melalui kebijakan dalam pengembangan wilayahnya. Perkembangan kota tersebut ditandai juga oleh peningkatan jumlah penduduk yang berdampak pada
peningkatan kebutuhan sarana dan prasarana serta fasilitas. Hal ini akan timbul masalah ketika pemerintah yang bersangkutan tidak mampu menyediakan
peningkatan kebutuhan penduduk tersebut.
1.7 Kerangka Pikir Penelitian
Wilayah penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah Kota Semarang. Kota Semarang merupakan salah satu kota yang mengalami
perkembangan yang cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi, perubahan penggunaan lahan dari pertanian ke non pertanian, dan pembangunan
sarana dan prasarana perkotaan. Perkembangan Kota Semarang tersebut menyebabkan
perubahan sosial dan modernisasi kehidupan. Hal ini mengakibatkan perbedaan sosial dalam kehidupan penduduknya yang dapat
dilihat dari perkembangan sektor formal dan sektor informal. Penduduk dengan keterbatasan pendidikan dan produktivitas rendah terpaksa bekerja pada sektor
informal dengan penghasilan rendah karena mereka tidak mampu terserap dalam pekerjaan formal yang membutuhkan kemampuan dan pendidikan cukup.
Sejalan dengan perkembangan Kota Semarang ternyata permasalahan mengenai kemiskinan perkotaan semakin nyata. Kemiskinan identik dengan
rendahnya kontribusi keluarga terhadap pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan.
Keadaan geografis Kota Semarang menyebabkan perbedaan karakteristik wilayah. Hal ini juga mempengaruhi perbedaan karakteristik
kemiskinan yang berkembang di Semarang.
Pemerintah Kota Semarang telah memiliki kebijakan penanganan kemiskinan. Namun, tingkat kemiskinan di Kota Semarang masih meningkat dari
tahun ke tahun. Oleh karena itu, diperlukan penelitian mengenai karakteristik kemiskinan dan respon kebijakan pemerintah dalam menangani kemiskinan
perkotaan di kota tersebut. Adapun ditetapkan sasaran-sasaran yang disertai dengan metode dan alat
analisisnya. Analisis yang dilakukan terdiri dari analisis karakteristik kemiskinan perkotaan, analisis respon kebijakan pemerintah dalam mengatasi permasalahan
tersebut, kemudian berdasarkan kedua analisis tersebut dapat diketahui kesesuaian respon kebijakan terhadap karakteristik kemiskinan perkotaan yang terjadi di Kota
Semarang. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dari karakteristik kemiskinan dan respon kebijakan pemerintah teridentifikasi dapat dijadikan sebagai masukan
dalam perumusan kebijakan penanggulangan kemiskinan selanjutnya di Kota Semarang. Untuk itu, latar belakang, permasalahan, proses serta keluaran yang
diinginkan diilustrasikan dengan Gambar 1.3 di bawah ini.
Sumber : Analisis Penyusun, 2009
GAMBAR 1.3 KERANGKA PIKIR PENELITIAN
1.8 Sistematika Pembahasan