Kondisi lingkungan perumahan di wilayah pinggiran paling tidak sehat di antara wilayah lain karena kondisi bangunan yang tidak sehat serta tidak
dilengkapi oleh sarana sanitasi dan air bersih. Perbedaannya dengan wilayah CBD, lingkungan tidak sehat ditunjukkan oleh sebagian besar dari keluarga
miskin yang tinggal di lingkungan permukiman yang padat. Hal ini dijelaskan oleh fakta bahwa 1 rumah dengan ukuran kecil dapat ditinggali lebih dari 1
keluarga. Hal ini dipengaruhi oleh karakteristik wilayah CBD yang kepadatan bangunannya tinggi. Sedangkan di zona transisi, karakteristik lingkungan
perumahan yang tidak sehat tidak terlalu terlihat karena sebagian besar dari keluarga miskin di Kelurahan Bongsari telah tinggal pada rumah dengan kualitas
hunian yang cukup layak dan dilengkapi oleh sarana sanitasi. Karakteristik pedesaan pada wilayah pinggiran mempengaruhi kondisi lingkungan perumahan
penduduk miskin dimana banyak penduduk miskin yang masih tinggal dalam bangunan rumah dengan dinding bambu dan berlantai tanah tanpa sarana sanitasi.
5.3 Analisis
Respon Kebijakan
Pemerintah dalam
Menangani Kemiskinan di Kota Semarang
Respon kebijakan pemerintah merupakan program penanggulangan kemiskinan yang telah dilakukan oleh pemerintah Kota Semarang untuk
mengatasi kemiskinan di wilayahnya. Adapun program penanggulangan tersebut terkait dengan strategi anti-kemiskinan. Sifat multi dimensi kemiskinan
menyebabkan berkembangnya berbagai strategi anti-kemiskinan. Analisis ini menggunakan teknik deskriptif kualitatif dengan mendeskripsikan data-data hasil
telaah dokumen yang sesuai dengan variabel yang terkait. Adapun kebijakan yang dianalisis terdiri dari program penanganan kemiskinan yang dilaksanakan di lima
kelurahan.
5.3.1 Respon Kebijakan Penanganan Kemiskinan di CBD
Analisis respon kebijakan penanganan kemiskinan di CBD merupakan program-program yang telah dilaksanakan di Kelurahan Peterongan dalam rangka
penanggulangan kemiskinan di wilayah ini. Adapun program-program
penanggulangan tersebut dapat diklasifikasikan menurut variabel analisis respon kebijakan yang telah ditetapkan pada Bab II.
TABEL V.9 ANALISIS RESPON KEBIJAKAN PENANGANAN KEMISKINAN
DI KELURAHAN PETERONGAN No
Strategi Anti- Kemiskinan
Penjelasan
1 Bantuan
Program pengentasan kemiskinan yang termasuk dalam pemeberian bantuan berkaitan dengan bantuan langsung
yang diberikan. Adapun bantuan langsung yang diberikan oleh pemerintah di Kelurahan Peterongan :
BLT Bantuan Langsung Tunai dengan jumlah penerima sebanyak 659 KK pada tahun 2009. BLT
ini merupakan bantuan langsung berupa uang tunai yang diberikan kepada masing-masing keluarga
miskin dari pemerintah pusat melalui pemerintah kelurahan.
Raskin Beras Miskin dengan jumlah penerima sebanyak 395 KK. Bantuan ini merupakan bantuan
pangan yang diberikan langsung kepada masyarakat miskin.
Adapun karakteristik dari bantuan langsung ini adalah membantu kesulitan pangan dan kekurangan pendapatan
yang merupakan
karakteristik kemiskinan
pada umumnya.
2 Pelayanan sosial
Penyediaan pelayanan sosial bagi masyarakat dilakukan untuk menyikapi dimensi non-pendapatan
kemiskinan perkotaan. Model bantuan yang diberikan lebih bersifat menyediakan pelayanan
sosial untuk menangani kemiskinan yang juga disebabkan keterbatasan layanan dasar. Adapun
pelayanan sosial yang diberikan bagi keluarga miskin di Kelurahan Peterongan antara lain :
1. Peningkatan prasarana lingkungan yang terdiri dari normalisasi saluran dan pembuatan tandon
air. Sedangkan kegiatan lain yang sedang dilaksanakan adalah pemavingan jalan, rehab 3
unit rumah, dan penyediaan air bersih
2. Peningkatan partisipasi sekolah yang terlihat dari adanya bantuan beasiswa untuk 78 anak SD
dengan alokasi bantuan sebesar Rp. 100.000,-
Adapun kedua kegiatan tersebut dilaksanakan oleh BKM
Pasigoro yang
merupakan Badan
Keswadayaan Masyarakat Kelurahan Peterongan yang pendanaannya berasal dari program PNPM
No Strategi Anti-
Kemiskinan Penjelasan
Mandiri. Pelayanan sosial lain yang diberikan oleh
pemerintah Pusat dan Kota untuk keluarga miskin adalah Jamkesmas yaitu Jaminan Kesehatan bagi
Masyarakat Miskin. Hal ini menunjukkan bahwa keluarga
miskin mendapatkan
perlindungan kesehatan sehingga dapat meringankan biaya
berobat. Adapun jumlah penerima Jamkesmas di Kelurahan Peterongan sebanyak 2839 jiwa.
3 Pemberdayaan
Pemberdayaan penduduk miskin yaitu kegiatan untuk menjadikan penduduk miskin menjadi mandiri dan tidak
tergantung dengan bantuan pemerintah. Hal ini berkaitan dengan peningkatan keterampilan penduduk
miskin. Namun dalam perkembangannya, bentuk pemberdayaan penduduk miskin belum dilakukan di
Kelurahan Peterongan.
4 Aset Dasar
Peningkatan aset dasar penduduk miskin yang terdiri dari modal, rumah dan tanah merupakan salah satu
upaya untuk meningkatkan akses terhadap faktor produksi. Adapun kegiatan peningkatan aset dasar di
Kelurahan Peterongan dilaksanakan melalui BKM Pasigoro yaitu
Pinjaman bergulir yang diberikan kepada seluruh masyarakat Kelurahan Peterongan yang tergabung
dalam Kelompok Swadaya Masyarakat KSM dengan
maksimal pinjaman
per-orang Rp.
1.000.000,- dan suku bunga pinjaman sebesar 1,5. Dana yang telah disalurkan sampai dengan 31
Desember 2007 sejumlah Rp. 507.500.000,- digulirkan kepada 82 KSM dengan anggota
sebanyak 597 orang.
5 Pasar
Penciptaan pasar
bagi keluarga
miskin untuk
memastikan bahwa ekonomi menghasilkan peluang bagi rumah tangga miskin untuk meningkatkan pendapatan
melalui pekerjaan-pekerjaan mereka sendiri. Hal ini dilakukan dengan promosi usaha kecil yang berjalan
atau bekerja sama dengan LSM atau perusahaan tertentu. Namun, kegiatan tersebut ternyata belum
dilakukan
di Kelurahan Peterongan. 6
Tata kelola pemerintahan
Tata pemerintahan terkait dengan intervensi langsung dalam penyediaan informasi, fasilitasi partisipatif
masyarakat miskin. Kegiatan yang terlihat di Kelurahan Peterongan hanya bersifat pemberian informasi bantuan
yang akan diterima oleh masyarakat miskin.
Sumber : Hasil Analisis Penyusun, 2009
Adapun program-program
tersebut merupakan
respon terhadap
kemiskinan yang terjadi di Kota Semarang. Berdasarkan program dan karakteristik kemiskinan yang terjadi di Kelurahan Peterongan dapat distrukturkan
dalam Tabel V.10 di bawah ini:
TABEL V.10 PROGRAM PENANGANAN KEMISKINAN TERHADAP
KARAKTERISTIK KEMISKINAN DI KELURAHAN PETERONGAN
Program Penanganan Kemiskinan Karakteristik Kemiskinan
Aset yang dimiliki
lemah Pendidikan
dan keterampilan
rendah Lingkungan
tempat tinggal yang
tidak sehat
X X
X BLT
v v
v Raskin Beras Miskin
v Peningkatan prasarana lingkungan
v Bantuan beasiswa
v Jaminan kesehatan
v Pinjaman bergulir
v
Sumber : Hasil Analisis Penyusun, 2009
Keterangan : X
= Terdapat karakteristik kemiskinan v
= Karakteristik kemiskinan direspon kebijakan penanganan kemiskinan
5.3.2 Respon Kebijakan Penanganan Kemiskinan di Zona Transisi