3.2 Operasionalisasi Penelitian
Operasionalisasi penelitian digunakan untuk mengetahui bagaimana penelitian tersebut akan dilaksanakan. Operasionalisasi penelitian ini meliputi
definisi operasional dan desain matrikskerangka penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian.
3.2.1 Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan definisi variabel atau kata kunci dari suatu penelitian dengan tujuan untuk memberikan batasan dan pemahaman yang sama
serta mencegah terjadinya perbedaan persepsi dalam penelitian. Adapun variabel atau kata kunci dalam penelitian Kemiskinan Dalam Perkembangan Kota
Semarang antara lain karakteristik kemiskinan perkotaan dan respon kebijakan pemerintah. Pengertian dari masing-masing kata kunci tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut: Karakteristik kemiskinan perkotaan
Karakteristik kemiskinan perkotaan merupakan gambaran kemiskinan perkotaan yang terjadi pada suatu wilayah. Gambaran kemiskinan ini dapat
dilihat dari karakteristik penduduk miskin di masing-masing wilayah. Beberapa hal yang dapat menggambarkan karakteristik kemiskinan tersebut
antara lain berkaitan dengan dimensi: a Pendapatan
b Kesehatan c Pendidikan
d Keamanan e Kemampuan
Respon Kebijakan Penanganan Kemiskinan Perkotaan Respon kebijakan penanganan kemiskinan perkotaan merupakan program-
program penanganan kemiskinan yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk menangani permasalahan kemiskinan selama ini. Program-program yang
dimaksud adalah program-program baik yang berasal dari pemerintah pusat maupun program pemerintah kota. Hal ini berkaitan dengan bantuan yang
diberikan, pelayanan sosial yang disediakan, pemberdayaan masyarakat
miskin, kegiatan peningkatan aset dasar masyarakat miskin, penciptaan dan pengembangan pasar bagi masyarakat miskin, serta penciptaan tata kelola
pemerintahan. Perkembangan Kota Semarang
Perkembangan Kota Semarang yang terjadi mempengaruhi perbedaan karakteristik masing-masing wilayah, sehingga Kota Semarang terklasifikasi
dalam 3 bagian wilayah yaitu CBD, zona transisi, dan wilayah pinggiran. CBD merupakan wilayah yang memiliki tingkat harga lahan yang tinggi,
kepadatan bangunan yang tinggi, dan dominasi penggunaan lahan yang memiliki tingkat produktivitas tinggi perdagangan jasa. Selain itu,
wilayah CBD dilengkapi dengan sarana dan prasarana perkotaan Zona transisi berada di antara CBD dan pinggiran kota merupakan wilayah
dengan tingkat harga lahan yang tinggi tetapi tidak setinggi pusat kota, tingkat kepadatan bangunan tinggi tetapi tidak setinggi pusat kota, dan
dominasi penggunaan lahan terkait dengan penggunaan lahan di pusat kota perdagangan dan jasapemukiman.
Wilayah pinggiran atau suburban merupakan wilayah dengan tingkat harga lahan rendah, kepadatan bangunan sedang sampai rendah dan
memiliki dominasi penggunaan lahan dengan aktivitas yang memiliki tingkat produktivitas perekonomian rendah pertanian, konservasi, atau
pemukiman.
3.2.2 Kerangka Analisis