27
D. Analisis Tingkat Pelayanan Sarana Dasar berdasarkan Jangkauan
Pelayanan Next Oppurtunity Matrix
Matriks jarak dan kesempatan terdekat digunakan untuk mengetahui lokasi fungsi pelayanan dasar yang ditempuh dalam jangka waktu dan jarak
tempuh minimum paling dekat, sehingga masyarakat dapat menentukan pilihannya guna memperoleh pelayanan yang dibutuhkan dalam jangka waktu dan
jarak terdekat dari tempat permukiman.
E. Analisis Optimasi Tingkat Pelayanan Sarana Dasar
Melalui pendekatan skoring untuk memperoleh ukuran bobot optimal, cukup optimal dan kurang optimal pelayanan sarana dasar pada tiap desa-desa
dalam wilayah kota Kecamatan Jalancagak, sehingga dapat diketahui desa mana yang harus di berikan perencanaan terlebih dahulu agar pelayanan sarana dasar
dapat berfungsi sebaik mungkin.
1.6.3.2 Analisis Kualitatif
Pendekatan umum yang dilakukan pada analisis kualitatif adalah deskriptif, yaitu dengan menggambarkan secara tertulis data-data yang telah
didapat dan diolah, menguraikan dan menafsirkan data-data tersebut. Artinya, analisis kualitatif adalah memberikan gambaran penjelasan tentang keadaan atau
fenomena yang ada di wilayah studi dengan sejelas-jelasnya. Data yang diperlukan dalam analisis kualitatif pada penelitian adalah data
yang menunjang optimasi tingkat pelayanan sarana dasar meliputi; 1 data peruntukan lahan, administrasi untuk menjelaskan wilayah homogenitas di
gunakan untuk analisis pola wilayah; 2 data nearest neighbour statistic untuk
28
menjelaskan pola desa digunakan pada analisis pola wilayah; 3 data tipe desa untuk menceritakan sebaran pemukiman dan sarana di wilayah desa dan perilaku
penduduk desa dan hasil data next oppurtunity matrix untuk menceritakan jarak jangkauan dari setiap desa ke sarana pelayanan dasar yang ada di wilayah studi
data ini digunakan untuk analisis pola sarana pelayanan sarana dasar; 4 data tingkat kepuasan untuk menjelaskan perilaku atau kecenderungan masyarakat
terhadap pelayanan sarana dasar digunakan pada analisis tingkat pelayanan sarana dasar; 5 data persyaratan standar fasilitas sosial untuk menerangkan pelayanan
yang tersedia, jumlah penduduk yang terlayani dan kebutuhan kapasitas secara optimal di gunakan pada analisis tingkat pelayanan sarana dasar; 6 data arahan
kebijakan pengembangan wilayah untuk melihat pemanfaatan dan perencanaan ruang di wilayah studi dan 7 data hasil skoring pembobotan kategori desa
optimal, cukup optimal dan kurang optimal untuk dapat menguraikan kekurangan pelayanan sarana dasar pada setiap desa di dalam wilayah Kota Kecamatan
Jalacagak dan memberikan suatu alternatif perencanaan optimasi untuk jangka pendek dengan menggunakan data prinsip neighborhood unit.
BAB II KAJIAN LITERATUR OPTIMASI POLA DAN TINGKAT
PELAYANAN SARANA DASAR
2.1 Karakteristik Wilayah
Wilayah adalah suatu batasan ruang geografis tanpa tapal batas spasial yang akurat baik secara administratif maupun fungsional. Sedangkan menurut
Dahuri 2004 wilayah adalah suatu area geografis yang memiliki ciri tertentu dan merupakan media bagi segala sesuatu untuk berlokasi dan berinteraksi. Hartson
dalam Hanafiah 1982 mengatakan bahwa wilayah adalah suatu area dengan lokasi spesifik dan dalam aspek tertentu berbeda dengan erea lain. Menurut
Glasson 1974 ada dua cara pandang yang berbeda tentang wilayah yaitu subjektif dan objektif. Cara pandang subjektif adalah cara untuk mengidentifikasi
suatu lokasi yang didasarkan atas kriteria tertentu atau tujuan tertentu. Pandangan objektif menyatakan wilayah itu benar-benar ada dan dapat dibedakan dari ciri-
cirigejala alam disetiap wilayah berdasarkan iklim atau konfigurasi lahan, jenis tumbuh-tumbuhan, atau kepadatan penduduk .
Glasson 1974 mengatakan wilayah dapat dibedakan berdasarkan kondisi dan fungsinya. Kondisi wilayah berdasarkan kelompok atas isinya
homogenety misalnya wilayah perkebunan, wilayah perternakan, wilayah industri dan lain sebagainya. Fungsi wilayah dibedakan dengan kota dan wilayah
belakangnya, lokasi produksi dengan wilayah pemasarannya, susunan perkotaan hierarki jalur transportasi dan lain-lain.