Persebaran Desa dan Ciri-Ciri Desa Tipologi Desa Hirarki Desa

33 b. Faktor iklim yang dapat memberikan pengaruh positif maupun negatif terhadap penduduk terutama petani-petaninya. c. Faktor bencana alam seperti letusan gunung, gempa bumi, banjir, dan sebagainya yang harus dihadapi dan dialami bersama. Unsur desa merupakan sesuatu yang penting, sehingga tidaklah berlebihan jika desa telah diberi predikat sebagai sendi negara. Rodinelli 1985 mengemukakan pendekatan kewilayahan dalam pembangunan perdesaan. Intinya adalah pembangunan perdesaan ditempuh dengan memadukan semua aktivitas sosial, ekonomi masyarakat secara fungsional dan spasial. Keterpaduan ini mencakup semua aspek yang mempengaruhi kehidupan masyarakat desa.

2.2.1 Persebaran Desa dan Ciri-Ciri Desa

Persebaran desa adalah menggerombolnya ataupun saling menjauhi antara satu desa dengan yang lainnya, bisanya persebaran ini dilatar belakangi oleh kondisi geografi di setiap daerah pedesaan dan kondisi ini juga berpengaruh terhadap kehidupan masyarakatnya Daldjoeni 2003. Ciri-ciri wilayah desa antara lain: 1 perbandingan lahan dengan manusia cukup besar, 2 lapangan kerja yang dominant agraris, 3 hubungan antar warga desa amat akrab, 4 tradisi lama masih berlaku Dikjen Penataan Ruang 2004. 34

2.2.2 Tipologi Desa

Desa-desa mempunyai beberapa bentuk umum apabila dilihat dari segi bentuk pengelompokan permukimannya. Menurut Sujarto 1979 bentuk fisik desa selalu akan berorientasi pada faktor-faktor dan potensi perkembangan dan pertumbuhan. Bentuk-bentuk umum tersebut diantaranya : 1. Bentuk desa linier, dimana desa berkembang memanjang mengikuti sepanjang suatu jalan raya, sungai atau lembah. 2. Bentuk desa radial, dimana desa terletak pada persimpangan jalan dan berkembang keluar mengikuti jalan-jalan yang bersimpangan itu. Sumber: Perencanaan Desa Dirjen Cipta Karya 1983 GAMBAR 2.1 BENTUK-BENTUK UMUM DESA Bentuk desa sangat berpengaruh pada pengembangan dan penggalian sumber daya desa secara optimal. Sehingga diperlukannya perencanaan perkembangan secara bijaksana di dalam area permukiman. Bentuk-Bentuk Umum Desa 35 Disamping bentuk desa, juga memperjelas pola desa, ciri-ciri pola desa di Kecamatan Jalan Cagak yaitu tersebar atau scaterred. Perkembangan desa termotivasikan orientasi ketempat bekerja di lapangan pertanian dengan maksud agar perjalanan ketempat bekerja tidak terlalu lama. Pola ini juga terdapat di perdesaan perkampungan perkebunan, karena terisolasi oleh kawasan perkebunan. Sumber: Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemerintah Daerah, 1979 GAMBAR 2.2 BENTUK POLA DESA TERSEBAR

2.2.3 Hirarki Desa

Terbentuknya suatu tingkatan herarki dilihat dari ukuran jumlah penduduk desa, kemampuan daya pelayanan untuk masyarakat desa sendiri atau desa-desya. Berdasarkan tingkat kemajuan desa maka desa dapat di bagi menjadi tiga 3 golongan menurut tipologi kemajuan sosial, ekonomi desa kemampuan pembangunan, pembinaan dan pengolahan dan kemajuan perkembangan. Tipologi-tipologi desa Departemen Dalam Negeri menurut klasifikasi tingkat 36 perkembangan desa yaitu ; pra desa, desa swadaya, desa swakarya dan desa swasembada. Tipologi tersebut pada hakekatnya didasari oleh pertimbangan mengenai kemajuan sosial dan ekonomi desa kemampuan pembangunan, pembinaan dan pengelolaan dan kemajuan perkembangan. Menurut Asy’ari 1993 yang dimaksud dengan tipologi desa teknik untuk mengenal tipe-tipe desa berdasarkan ciri-ciri menonjol tipikal yang dimiliki dalam kaitan dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Sedangkan klasifikasi tingkat perkembangan desa berdasarkan kesamaan tingkat perkembangannya yaitu tahapan Desa Swadaya, Desa Swakarya dan Desa Swasembada. 1. Desa Swadaya Tradisional Adalah Desa yang belum mampu mandiri dalam penyelenggaraan urusan rumah tangga sendiri, administrasi desa belum terselenggara dengan baik dan LKMD belum berfungsi dengan baik dalam mengorganisasikan dan menggerakan peran serta masyarakat dalam pembangunan desa secara terpadu. 2. Desa Swakarya Transisional Adalah Desa setingkat lebih tinggi dari Desa Swadaya. Pada Desa Swakarya ini, mulai mampu mandiri untuk menyelenggarakan urusan rumah tangga sendiri, administrasi desa sudah terselenggara dengan cukup baik dan LKMD cukup berfungsi dalam mengorganisasikan dan menggerakan peran serta masyarakat dalam pembangunan secara terpadu. 37 3. Desa Swasembada Berkembang Adalah Desa setingkat lebih tinggi dari Desa Swakarya, Desa Swasembada adalah desa yang telah mampu menyelenggarakan urusan rumah tangga sendiri, administrasi desa sudah terselenggara dengan baik dan LKMD telah berfungsi dalam mengorganisasikan dan menggerakkan peran serta masyarakat dalam pembangunan desa secara terpadu.

2.2.4 Struktur dan Pola Tata Ruang Desa