Aspek Lokasi Aspek Karakteristik Permintaan dan Kebutuhan dari Masyarakat

45

2.4.1 Kriteria –kriteria Optimasi Fasilitas

1. Aspek Lokasi

Mengacu pada Rushton, agar tercapai optimalitas spasial maka penempatan suatu fasilitas sosial dalam hal ini meliputi fasilitas kesehatan, pendidikan dan perdagangan harus memperhatikan lokasi yang paling aksesibel. Pengertian paling aksesibel dalam hal ini dapat didekati dari dua pendekatan, yaitu : a. Aggregate distance minimization aggregate distance criterion, yaitu apabila jarak total rata-rata semua penduduk akan dilayani dari fasilitas terdekat adalah minimum. b. Equal assignment criterion, yaitu apabila jumlah penduduk yang akan dilayani di sekitar fasilitas terdekat kurang lebih sama. Sujarto 1978 menyatakan, secara spesifik dalam penempatan fasilitas kesehatan dan hubungannya dengan perkembangan fisik wilayah dan kota, beberapa faktor perlu dipertimbangkan, antara lain distribusi kepadatan penduduk dan aksesibilitas. Dari segi perwilayahan

2. Aspek Karakteristik Permintaan dan Kebutuhan dari Masyarakat

Menurut Lawrence A. Brown 1974 untuk mengidentifikasi pengalokasian fasilitas-fasilitas pelayanan umum perlu ditetapkan katateristik- karakteristik target penduduk yang akan dilayani. Standar penyediaan jumlah sarana dasar ini berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 378 KPTS1987 Tanggal 31 Agustus 1987 Tanggal 31 Agustus 1987 dapat dilihat pada Tabel II.1. 46 TABEL II.1 STANDAR FASILITAS SOSIAL DAN EKONOMI FASILITAS PENDIDIKAN JENIS PENDUDUK USIA SEKOLAH JANGKAUAN 1 Sekolah Dasar SD Kapasitas 1 unit = 240 murid 6 tingkat x 1 kelas x 40 murid Penduduk usia 7-12 tahun pdkk desa x 35 pdkk 5-9 th + 35 pdkk 10-14 th 1.000 m 2 Sekolah Lanjutan Tingkat Petama SLTP Kapasitas 1 unit =480 murid 3 tingkat x 4 kelas x 40 murid Penduduk usia 13-15 tahun pdkk desa x 25 pdkk 10-14th + 15 pdkk 15-19 th 1.000 m 3 Sekolah Lanjutan Tingkat Petama SLTA Kapasitas 1 unit =480 murid 3 tingkat x 4 kelas x 40 murid Penduduk usia 16-18 tahun pdkk desa x 35pdkk 15-19 th 3.000 m FASILITAS KESEHATAN JENIS BATAS AMBANG PENDUDUK JANGKAUAN 1 Posyandu 1.000 penduduk 200 m 2 Balai PengobatanPoliklinik 3.000 penduduk 400 m 3 Praktik Dokter 5.000 penduduk 1.000 m 4 BKIA 10.000 penduduk 400 m 5 Apotek 10.000 penduduk 1.000 m 6 Puskesmas Pembantu 30.000 penduduk 1 pusat permukiman 1.000 m 7 Puskesmas Utama 120.000 penduduk 1 kecamatan Sumber: Hasil Pengolahan Standar Fasilitas Departemen PU 1987

2.4.2 Konsep Ruang Neighborhood Unit