waktu lama dengan pasien dan selain itu perawat harus bisa ramah kepada pasien dan keluarga pasien selama diruang rawat inap.
5.2.5. Indikator Empati Pelayanan Kesehatan Perawat
Berdasarkan Tabel 4.15 hasil penelitian di Rumah Sakit Imelda dari beberapa pernyataan pasien tentang indikator empati dari pelayanan kesehatan perawat,
sebanyak 42 orang 64,6 mengatakan perawat tidak mengerti kesulitan pasien seperti membantu pasien saat ke kamar manadi perawat menganjurkan keluarga yang
membantu atau siswa perawat dan sebanyak 24 orang 36,9 mengatakan perawat tidak memahami kebutuhan pasien seperti kebutuhan rasa nyaman dan tenang pasien
saat di ruang rawat inap. Jika pasien sudah memiliki rasa memiliki, percaya dan mempunyai ikatan
emosional yang baik perawat atau dengan rumah sakit, biasanya dia tidak mau pindah untuk dirawat di Rumah Sakit lain, meskipun terjadi perubahan harga di rumah sakit
tersebut. Mereka sudah merasa nyaman, percaya dan simpati pada rumah sakit tersebut dan akan dengan mudahnya mempromosikan rumah sakit kepada keluarga
dan orang lain. Hal ini secara tidak langsung mempromosikan Rumah Sakit dan membawa dampak positif bagi rumah sakit Imelda Medan.
Berdasarkan Tabel 4.16 hasil penelitian di Rumah Sakit Imelda diketahui kategori indikator empati pelayanan kesehatan perawat kategori kurang sebanyak 26
orang 40, kategori cukup sebanyak 20 orang30,8 dan kategori baik sebanyak 19 orang 29,2. Dari data tersebut diketahui persepsi pasien mengenai empati
perawat masih kurang walaupun sebagian responden merasa sudah cukup baik.
Universitas Sumatera Utara
Seperti hasil penelitian Mastiur Napitpulu 2012 di RSUD Doloksanggul menunjukkan bahwa jumlah responden yang menyatakan empati perawat dalam
pelayanan asuhan keperawatan pasien rawat inap baik sebanyak 50 dan kurang baik juga 50.
Seperti yang diungkapkan Parasuraman dalam Wijono 1999 menyatakan Empati Empathy, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual
atau bersifat pribadi yang diberikan kepada pasien dengan berupaya memahami keinginan pasien. Suatu organisasi pelayanan kesehatan diharapkan memiliki
pengertian dan pengetahuan untuk memahami kebutuhan pasien secara spefisik Empati dalam pelayanan merupakan perhatian yang diberikan suatu layanan
usaha kepada pelanggannya. Pasien sebagai orang sakit pada umumnya sangat mengharapkan perhatian dari orang-orang yang ada di sekitarnya, perawat sebagai
karyawan rumah sakit yang paling sering berinteraksi dengan pasien maupun keluarga pasien dituntut untuk bisa menunjukkan rasa empatinya. saat ini masih
ditemukan perawat tidak pernah memberikan komentar terhadap apa yang dirasakan pasien dan perawat tidak pernah menyebutkan penyebab apa yang pasien rasakan.
Empati akan membantu dalam mempererat hubungan antara perawat dan pasien sehingga menjadikan pasien merasa diperhatikan dan pada akhirnya akan
meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan dan persepsi yang baik terhadap perawat.
Universitas Sumatera Utara
5.2.6. Rangkuman Persepsi Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Perawat