14.Menjaga hubungan kerja dengan sesama perawat dan tenaga kesehatan lainnya
2.2.3. Sifat-sifat Dasar dari Dedikasi Perawat
Ada beberapa sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang perawat yang dapat menunjang keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugasnya pada saat
memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien, seorang perawat herus memiliki sifat-sifat tertentu.
Menurut Gunarsa 1995 menyatakan bahwa sifat-sifat yang mendasari dedikasi seorang perawat adalah sebagai berikut:
a. Minat terhadap orang lain Perawatan yang efektif hanya mungkin bilamana seorang perawat menaruh minat
terhadap orang lain, tanpa menghiraukan umur, latar belakang, dan status sosial ekonomi.
b. Derajat sensitivitas Seorang perawat akan menghadapi pasien dengan berbagai ragam kepribadian,
oleh karena itu seorang perawat harus memiliki kepekaan, dan dapat membedakan setiap orang yang dihadapinya. Hal ini disebabkan tidak semua pasien dapat
dihadapi dan ditangani dengan cara yang sama. c. Menghargai hubungan-hubungan
Keberhasilan dalam perawatan, disamping menguasai pengetahuan yang luas juga ditentukan oleh kemampuan mengadakan penyesuaian hubungan dan ikatan
kemanusiaan yang diperlukan dalam menangani orang sehat dan sakit.
Universitas Sumatera Utara
2.2.4. Peran Perawat
Peran perawat yaitu merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh seseorang pasien dari seorang perawat sesuai dengan kedudukan dan sistem, dimana dapat
dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi perawat maupun dari luar profesi keperawatan yang bersifat menetap.
Menurut Wahit Iqbal Mubarak dan Nurul Chayatin 2009 ada beberapa peran perawat yang terdiri dari:
1. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan Peran ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan
dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan.
2. Peran sebagai advokat pasien Peran ini dilakukan perawat dalam membantu pasien dan keluarganya dalam
menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang
diberikan kepada pasien. Juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan yang sebaik-baiknya, hak atas
informasi tentang penyakitnya dan hak atas privasi. 3. Peran edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu pasien dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan tentang, gejala penyakit, bahkan tindakan yang diberikan, sehingga
terjadi perubahan perilaku dari pasien setelah dilakukan pendidikan kesehatan. Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisir
Universitas Sumatera Utara
pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan pasien.
4.Peran koordinator Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan,
dan mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan, sehingga pemberi
pelayanan kesehatan terarah, serta sesuai dengan kebutuhan klien atau pasien. 5. Peran kolaborator
Peran perawat dalam hal ini dilakukan karena perawat bekerja sama dengan tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterpis, ahli gizi dan lain-lain dengan
berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
6. Peran konsultan Disini perawat berperan sebagai tempat konsultasi terhadap masalah tindakan
keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan pasien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.
7. Peran pembaharu Peran ini dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan, kerja sama,
perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan. Konsorsium Ilmu Kesehatan, 1989.
2.2.5. Tugas Pokok dan Fungsi Perawat 2.2.5.1 Tugas Perawat