Perilaku Keputusan Keuangan Landasan Teori

11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Perilaku Keputusan Keuangan

Perilaku keputusan keuangan adalah Perilaku seseorang dalam memutuskan penggunaan uang yang dimilikinya. Dewasa ini, perilaku keputusan keuangan merupakan topik bahasan yang semakin banyak diminati terutama para pengusaha menengah ke atas. Bahkan perilaku keputusan keuangan sering menjadi satu variabel dari beberapa variabel lainnya yang diteliti baik oleh para pengusaha, investor maupun para akademisi dari beberapa perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Banyak penelitian yang dilakukan dalam kaitan dengan perilaku keuangan, antara lain seperti hasil penelitian Foster 2001 menyimpulkan bahwa, perilaku terhadap penggunaan uang sering diartikan sebagai motivasi terhadap uang yang dimilikinya. Artinya, uang yang berada di tangan seseorang akan mempunyai perlakuan berbeda bagi setiap orang yang memilikinya, karena dipengaruhi oleh keinginan setiap individu untuk membelanjakannya. Perilaku penggunaan uang berarti kemana dan untuk apa uang yang dimiliki itu dipergunakan sangat terpengaruh dengan keadaan uang yang dimiliki seseorang dikaitkan dengan keinginan orang yang bersangkutan. Oleh sebab itu penggunaan uang yang dimiliki oleh setiap individu dipengaruhi oleh berbagai hal seperti gaya hidup, kebutuhan yang harus Universitas Sumatera Utara 12 dipenuhi rencana jangka panjang atau jangka pendek. Factor usia, status kekeluargaan kawinbelum kawin. Seseorang yang sudah menikah, cenderung lebih banyak memikirkan bagaimana memenuhi kebutuhan rumahtangganya dibandingkan dengan yang lain terutama mereka yang belum menikah. Bahkan Lim dan Teo 1997. mengelompokkan perilaku penggunaan terhadap uang oleh seseorang ke dalam beberapa kelompok. Di dalam penelitian ini Lim dan Teo menggunakan indikator perilaku penggunaan uang berdasarkan jenis kelamin dan kesulitan keuangan yang meliputi Obsession, Power, Budget, Achievement, Evaluation, Anxiety, Retention, dan Non Generous. Indikator Obsession, seseorang yang tergolong ke dalam indikator ini beranggapan bahwa uang adalah tujuan utama dari hidup ini, biasanya ia akan melakukan apapun yang dianggap boleh dilakukan atau legal demi mendapatkan uang yang ia inginkan. Indikator Power, seseorang yang tergolong ke dalam indikator ini beranggapan bahwa uang adalah sumber kekuatan untuk dapat membantu atau mempengaruhi orang lain. Indikator Budget, seorang investor digolongkan ke dalam indikator ini jika ia lebih menyukai menyimpan uang yang dimilikinya daripada membelanjakannya. Seseorang yang tergolong ke dalam indikator ini akan benar-benar memilih barang mana dan untuk hal apa yang ia perlukan dan akan menawarnya dengan harga yang terbaik yang ia inginkan. Indikator Achievement, seseorang yang berada di dalam indikator ini menganggap uang adalah simbol kesuksesan dan menganggap bahwa gaji dan Universitas Sumatera Utara 13 pendapatan yang ia terima mencerminkan kemampuan yang ia miliki. Indikator Evaluation, di dalam indikator ini seseorang akan menganggap uang sebagai alat standar untuk membandingkan dan mengevaluasi segala sesuatu. Indikator Anxiety, seseorang yang tergolong ke dalam indikator ini selalu merasa khawatir dan cemas ketika ditanya mengenai keuangan yang mereka miliki, selain itu seseorang yang tergolong ke dalam indikator ini selalu merasa rendah diri ketika ada seseorang dengan uang lebih berada di sekitar mereka. Indikator Retention, seseorang yang termasuk ke dalam indikator ini akan cenderung sulit untuk mengambil keputusan apakah ia akan menyimpan uangnya atau tidak. Selain itu ia juga akan merasa ketakutan ketika mengeluarkan uang. Indikator yang terakhir adalah non generous, seseorang yang termasuk di dalam indikator ini senang untuk berbagi atau memberi terhadap sesama selain itu ia juga senang memberi bantuan kepada orang lain.

2.1.2. Produk