Cronbach Alpha Hitung Batas Cronbach Alpha
Keterangan
0,940 0,600 Reliabel
3.7.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Model regresi adalah model yang digunakan untuk menganalisis pengaruh dari berbagai variabel independen terhadap satu variabel dependen Ferdinand,
2006. Formula untuk regresi linear berganda adalah sebagai berikut: Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5
+ e Dimana:
Y = Perilaku keputusan keuangan a = Konstanta
X
1
= produk X
2
= promosi X
3
= Harga X
4
= Tempat X
5
= Motivasi e = error
3.8. Uji Asumsi Klasik
Pada penelitian ini akan dilakukan beberapa uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas.
3.8.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji salah satu asumsi dasar analisis regresi berganda, yaitu variabel-variabel independent dan dependent harus
Universitas Sumatera Utara
berdistribusi normal atau mendekati normal Ghozali, 2006. Selanjutnya untuk
menguji apakah data- data tersebut memenuhi asumsi normalitas, maka dilakukan proses uji normalitas, dimana:
1. Jika data menyebar di sekitar daerah diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari sekitar daerah diagonal dan atau tidak mengikuti garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3.8.2 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinieritas dilakukan untuk melakukan pengujian terhadap model
regresi, apakah model regresi tersebut memiliki hubungan antara variabel independen, Jika terjadi korelasi diantara variabel independen, maka terdapat
problem multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak ada korelasi diantara variabel independent. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolinieritas pada model regresi adalah sebagai berikut: 1.
Nilai R
2
yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, namun antar variabel independent dan dependent tidak memiliki
pengaruh. 2.
Jika antar variabel independent ada korelasi yang cukup tinggi umumnya di atas 0,90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas.
3. Multikolinieritas juga dapat dideteksi dari nilai tolerance dan lawannya serta
variance inflation faktor VIP. Nilai cutoff yang umumnya dipakai untuk
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance 0,10 sama dengan nilai VIP 10 Ghozali, 2006.
3.8.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau
yang tidak terjadi heteroskedastisitas Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah melihat grafik plot antara nilai prediksi
variabel tidak bebas ZPRED dengan residualnya SRESID. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan melihat ada atau tidaknya. Pola tertentu pada grafik scarplot antar SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu
X adalah residualnya Y prediksi - Y sesungguhnya yang telah studentized Ghozali, 2006.
3.9 Pengujian Hipotesis