Jamaluddin al-Afghani (1838/1839-1897)

3. Jamaluddin al-Afghani (1838/1839-1897)

Dalam sejarah pembaharuan Islam khususnya pada abad ke 19 nama Jamaluddin al-Afghani sangat dikenal khususnya di Timur Tengah, Asia Selatan

12 danEropa. 13 IalahirdiAsadabad,Afghanistanpada 1838/1839. Meskipun lahir di Afghanistan, ia berasal dari keluarga Syi’ah Iran. Namun, tidak ada bukti

yang menguatkan bahwa ia mengidentifikasi dirinya sebagai seorang Syi’ah. Pendidikan dasarnya diperoleh di tanah kelahirannya, yakni Asadabad. Kemudian ia melanjutkan pendidikan di kota-kota suci kaum Syi’ah pada 1805. Di sinilah ia banyak dipengaruhi para filosof rasionalis Islam seperti Ibnu Sina dan Nasir al-Din al-Tusi.

Beberapa kedudukan dan jabatan pernah dipegang oleh al Afghani. Pada usia yang relatif muda yakni 22 tahun ia menjadi asisten Pangeran Muhammad Khan di Afghanistan. Pada 1864 ia menjadi penasihat Sher Ali Khan. Beberapa tahun kemudian diangkat menjadi perdana menteri oleh Muhammad Azam Khan. Sebelum menetap di Mesir dari 1871 hingga 1879 dengan bantuan dana Riyad Pasha, Jamaludin pernah tinggal di India meskipun tidak lama. Selama menetap di Mesir, ia menghabiskan waktunya untuk mengajar dan memperkenalkan filsafat Islam. Ketika Mesir berada dalam krisis politik dan keuangan pada akhir 1870, tokoh ini mendorong para pengikutnya untuk menerbitkan surat kabar politik. la banyak memberikan ceramah dan melakukan aktivitas politik sebagai pemimpin gerakan bawah tanah. Para pengikutnya antara lain Muhammad Abduh, Abdullah Nadim, Sa’ad Zaghlul, dan Ya’kub Sannu. Pada 1989 ia membentuk partai Hizbul Wathani dan berhasil menggulingkan Raja Mesir Khedewi Ismail, meskipun

11 Sudarno Shobron, et al, Studi Kemuhammadiyahan…,hlm. 7-10. 12 http://en.wikipedia.org/wiki/Jamal-al-Din_al-Afghani

13 Soal tempat kelahiran Jamaludin Al Afghani terjadi kesimpang siuran. Ada yang mengatakan beliau lahir di Asadabad dekat Hamadan Iran, tapi yang paling populer adalah Afghanistan. Baca karya RA. Gunadi dkk, Khasanah Orang Besar Islam dari penakluk Jerusalem Hingga Angka Nol. ( Jakarta : Republika) hlm. 135-136

Seri Studi Islam 31 Seri Studi Islam 31

Meskipun karirnya lebih menggambarkan sebagai tokoh politik, Jamaluddin al-Afghani telah berjasa memberikan kontribusi bagi pembaharuan Islam modern. Pengalamannya berkelana ke Negara- negara Barat, sangat berpengaruh dalam gagasanya tentang pembahruan. Kemunduran umat Islam, menurutnya, disebabkan karena mereka statis, taklid, dan fatalis. Umat Islam telah meninggalkan ajaran Islam yang sebenamya, al-Islam mahjubun bi al-Muslim. Umat Islam juga terbelakang dari segi pendidikan dan kurang pengetahuan mengenai dasar-dasar ajarannya, serta lemah rasa persaudaraan akibat perpecahan internal. Untuk mengatasi keterbelakangan dan kemunduran tersebut, Jamaluddin mengemukakan dan memperjuangkan gagasan pembaharuannya diantaranya:

1) Gerakan Rasionalisme. Jamaluddin mengemukakan pentingnya kepercayaan pada akal dan hukum alam, yang tidak bertentangan dengan kepercayaan pada Tuhan. Jamaluddin mengajarkan hal yang dibela oleh para filosof, mendakwahkan agama dan rasionalisme kepada massa, serta hukum alam pada para elite Muslim. la berusaha mengelaborasi interpretasi Islam modern dan pragmatis.

2) Gerakan Nasionalisme dan Pan-Islam. Jamaluddin berhasil mendukung kebangkitan nasionalisme di Mesir dan India. Lebih luas dari itu, juga menawarkan gagasan dan gerakan Pan-Islam sebagai anti-imperialisme dan mempertahankan kemerdekaan Negara-negara Muslim. Pan-Islam dalam pengertian kesatuan politik atau lebih umum kesatuan negara-negara Muslim. Gerakan tersebut semakin menguat dan mampu menggalang solidaritas Muslim untuk

32 Seri Studi Islam 32 Seri Studi Islam

3) Gerakan Feminisme. Jamaluddin menyatakan ide tentang persamaan antara pria dan wanita dalam beberapa hal. Wanita dan pria sama kedudukannya, keduanya mempunyai akal untuk berpikir. Tidak ada halangan bagi wanita untuk bekerja di luar rumah, jika situasi menuntut semacam itu. Dengan demikian, Jamaluddin menginginkan agar wanita juga meraih kemajuan dan bekerja sama dengan pria untuk mewujudkan umat Islam yang maju dan dinamis. 14