Dari seluruh uraian diatas dapat dikatakan peranan kelompok tani secara umum dapat dikatakan sedang. Dari hasil penelitian lampiran15 juga dapat diketahui
bahwa peranan kelompok tani di daerah penelitian adalah sedang, hal ini dapat diketahui dari rata-rata jumlah skor yang diperoleh yaitu sebesar 13,2.
5.3. Masalah Yang di Hadapi petani dan Upaya Dalam Mengatasinya.
Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok RDKK merupakan konsep pesanan
yang ditetapkan oleh pemerintah dan diberlakukan mulai tahun 2006 sampai sekarang. Konsep ini di berlakukan dengan tujuan agar petani dapat memperoleh
pupuk dengan harga murah sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani agar petani dapat memperoleh pupuk bersubsidi dengan tepat jumlah, jenis,
tempat, mutu dan harga.
1.Jumlah
Dalam upaya pemerintah untuk menciptakan ketahanan pangan, petani yang lebih diutamakan dalam proses pengajuan RDKK adalah petani yang mengusahakan
tanaman jenis padi sawah, dan petani padi sawah yang telah bergabung ke dalam kelompok tani dapat mengajukan RDKK sesuai dengan kebutuhan petani dalam
mengembangkan usaha taninya. Pada daerah penelitian yaitu di Desa Serba Jadi sistem pengajuan RDKK yang diberlakukan kepada petani padi sawah sudah
memiliki ketentuan dari Dinas Pertanian setempat. Sistem yang diberlakukan kepada petani yang sudah mengajukan RDKK yakni berdasarkan kepada luas
lahan petani yang mengusahakan usaha tani pada sawah, oleh sebab itu petani yang mengajukan pupuk subsidi sesuai dengan luas lahan.
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 2011 pupuk subsidi yang diajukan petani dalam konsep RDKK sudah sesuai dengan luas lahan petani, yang tergabung dalam kelompok tani. Hal ini
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 16. Jumlah Kebutuhan dan Realisasi Pupuk yang digunakan Petani No.
Sampel Kebutuhan Pupuk
Bersubsidi Kg Realiasi Pupuk
Bersubsidi Kg
Urea SP-
36 ZA NPK Organik
Urea SP-
36 ZA NPK Organik
1 250 150 100 300 500
250 100 100 150 400 2
250 150 100 300 500 250 100 100 150 400
3 250 150 100 300 500
200 100 50 150 400 4
250 150 100 300 500 200 100 100 200 350
5 250 150 100 300 500
250 100 100 250 400 6
500 300 200 600 1000 400 200 100 450 850
7 375 275 150 450 700
300 200 100 350 550 8
125 75 50 150 250 100 60 30 100
100 9
250 150 100 300 500 250 100 50 200 400
10 250 150 100 300 500
250 100 100 250 400 11
375 225 150 450 750 350 200 100 350 600
12 250 150 100 300 500
250 100 50 400 400 13
500 300 200 600 1000 300 100 150 400 6000
14 500 300 200 600 1000
300 100 150 400 6000 15
225 135 90 270 450 200 100 60 220
320 16
125 75 50 150 250 100 60 40 100
200 17
500 300 200 600 1000 250 200 100 450 500
18 250 150 100 300 400
250 100 50 200 300 19
300 180 120 360 600 250 100 100 200 400
20 250 150 100 300 500
250 100 500 150 300 21
250 150 100 300 500 250 100 500 150 400
22 750 450 300 900 1500
625 225 150 700 1000 23
500 300 200 600 1000 425 150 100 300 6000
24 250 150 100 300 500
250 150 500 250 300 25
125 75 50 150 250 100 60 30 150
200 26
125 75 50 150 250 100 60 30 150
200 27
500 300 200 600 1000 450 150 100 550 6000
28 125 75 50 150 250
125 75 50 150 250
29 275 120 180 360 600
225 100 180 250 400 30
125 150 20 75 250
125 100 20 70 250
Jumlah 9050 5510 3660
10815 18000
7625 3490 3790
7840 34270
Sumber : analisis data primer, lampiran 5
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 16 dapat dilihat bahwa kebutuhan pupuk yang diajukan petani, belum semua dapat terealisasikan kepada petani hal ini dikarenakan harga pupuk
bersubsidi yang dibeli petani dari kiospengecer tidak sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi HET.
Pada daerah penelitian jumlah pupuk subsidi yang diberikan pemerintah bahkan sangat terbatas dan tidak sesuai dengan pengajuan RDKK. Ada juga petani yang
tidak mendapatkan pupuk subsidi dan petani yang mendapatkan pupuk subsidi juga merasa tidak cukup dengan kebutuhan mereka dan petani yang lain yang
tidak mendapatkan pupuk mereka menunggu menunggu atau membeli pupuk ke kios lain.
2. Jenis
Di dalam konsep RDKK petani yang mengajukan memesan berbagai jenis pupuk dalam mengembangkan usaha taninya. Adapun jenis pupuk yang dibutuhkan
petani dan pupuk yang di subsidikan oleh pemerintah yaitu : Urea, Za, SP, NPK dan Organik.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 17. Kebutuhan Pupuk Dan Ketepatan Jenis Pupuk Yang Digunakan Oleh Petani.
Sumber : analisis data primer
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jenis pupuk Urea,SP,ZA,NPK yang terdapat di kios penegecer. Jenis pupuk organik yang dibutuhkan oleh petani tidak
No. Sampel
Pupuk yang dibutuhkan petani
Pupuk yang diterima petani Keterangan
1 Urea,NPK,ZA,SP 36
Urea,NPK,ZA,SP 36 Sesuai
2 Urea,NPK,SP 36
Urea,NPK TidakSesuai
3 Urea,Organik,dan NPK
Urea,Organik Tidak Sesuai
4 Urea,NPK dan ZA
Urea,NPK dan ZA Sesuai
5 Urea,Organik dan SP 36
Urea,Organik Tidak Sesuai
6 Urea,SP 36 dan ZA
Urea,SP 36 dan ZA Sesuai
7 Urea,ZA,SP 36dan NPK
Urea,ZA,dan NPK Tidak sesuai
8 Urea,Organik,SP 36
Urea,SP 36 Tidak Sesuai
9 Urea,Organik,SP 36
Urea,NPK,SP 36 Sesuai
10 Urea,ZA,SP 36 dan NPK
Urea,SP 36dan NPK Tidak Sesuai
11 Urea,Organik,NPK
Urea,SP 36,NPK Tidak Sesuai
12 Urea,SP 36 dan Organik
Urea,SP 36 dan NPK Tidak Sesuai
13 Urea,Organik,NPK Urea,NPK
Tidak Sesuai
14 Urea,NPK dan ZA
Urea,NPK dan ZA Tidak sesuai
15 Urea,NPK,Organik Urea,NPK dan SP 36
Tidak Sesuai 16
Urea,SP 36 dan Organik Urea,SP 36 dan NPK
Tidak Sesuai 17
Urea,NPK,ZA dan Organik Urea,NPK,ZA
Tidak Sesuai 18
Urea,Organik,ZA dan NPK Urea,ZA dan NPK
Tidak Sesuai 19
Urea,SP 36, dan NPK Urea,SP 36, dan NPK
Sesuai 20
Urea,NPK,SP 36 Urea,NPK,SP 36
Sesuai 21
Urea,NPK dan Organik Urea,NPK dan SP 36
Tidak Sesuai 22
Urea,SP 36,Organik Urea,SP 36,NPK
Tidak Sesuai 23
Urea,NPK,SP 36 Urea,NPK,SP 36
Sesuai 24 Urea,NPK,Organik
Urea,NPK,SP 36 TIdak Sesuai
25 Urea,SP 36,NPK
Urea,SP 36,NPK Sesuai
26 Urea,NPK,SP 36
Urea,NPK,SP 36 Sesuai
27 Urea,SP 36,Organik
Urea,SP 36,NPK Tidak Sesuai
28 Urea,NPK,SP 36
Urea,NPK,SP 36 Tidak sesuai
29 Urea,Orrganik,SP 36
Urea,NPK,SP 36 TIdak Sesuai
30 Urea,NPK,SP 36 dan Organik
Urea,NPK,SP 36 Tidak sesuai
Jumlah 30
Universitas Sumatera Utara
disubsidi di daerah penelitian bahkan ada sebagian petani yang merasa tidak sesuai dengan kebutuhan pupuk yang diberikan pemerintah kepada mereka.
3. Mutu
Salah satu hal yang dapat menandakan pupuk bersubsidi itu dikatakan efektif jika mutu pupuk subsidi yang tertuang dalam konsep RDKK sudah dapat di terima
oleh petani dan dapat membantu petani dalam meningkatkan produktivitasnya dalam usaha tani. Pada daerah penelitian di desa Serba Jadi mutu pupuk yang
disubsidi dari pemerintah sama dengan pupuk sebelumnya beda jauh kalau pupuk yang disubsidi sekarang berwarna merah sedangkan dulu berwarna putih sehingga
tanaman yang diberikan pupuk yang disubsidi saat ini sangat lambat kalau dulu pertumbuhan tanaman padi sawah cepat. Pupuk yang diberikan pemerintah juga
kurang bagus bagi petani tetap memakai pupuk tersebut dikarenakan kios pengecer dekat dengan lahan mereka.
Untuk lebih jelas mengenai kandungan apa saja yang terdapat dalam setiap kandungan pupuk bersubsidi dapat dilihat pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 18. Kandungan yang terdapat dalam setiap pupukbersubsidi
Sumber : Dinas Penyuluhan Pertanian NO Jenis
Pupuk Kandungan
1 Urea Nitrogen
46 Bieuret
1 Air
0,50 2 SP
P ₂O 36
P ₂O larut asam 34
P ₂O larut air 30
Air 5
Asam bebas
H΄PO΅
3 ZA Nitrogen
20,8 Belerang
23,8 Air
1 Asam bebas H
₂SO 4 NPK
Nitrogen 15
Fospor 15
Kalium 15
5 Organik
Kadar C-Organik 12,5 Asam Organik 1
Air 4-12
Zat perangsang tumbuh
Universitas Sumatera Utara
4. Harga
Selain dari tujuan agar petani dapat memperoleh pupuk bersubsidi dengan tepat jumlah, jenis, waktu, harga, mutu dan tempat, tujuan lain dari pemerintah
menetapkan adanya pupuk bersubsidi bagi petani agar tidak ada persaingan harga sehingga petani dapat membeli pupuk dengan harga terjangkau. Oleh sebab itu,
pemerintah menetapkan Harga Eceran Tertinggi HET untuk pupuk bersubsidi yang disalurkan oleh produsen. Adapun harga yang ditetapkan oleh pemerintah
adalah sebagai berikut: -
Pupuk Urea =
Rp. 1.800; per kg; -
Pupuk SP-36 =
Rp. 2.000; per kg; -
Pupuk ZA =
Rp. 1.400; per kg; -
Pupuk NPK Phonska 15 : 15 : 15 = Rp. 2.300; per kg;
- Pupuk NPK Pelangi 20 : 10 : 10 =
Rp. 2.300; per kg; -
Pupuk NPK Kujang 30 : 6 : 8 =
Rp. 2.300; per kg; -
Pupuk Organik =
Rp. 800; per kg.
Pedagang resmi diwajibkan untuk menjual pupuk bersubsidi tersebut sesuai dengan HET yang telah ditetapkan. Tetapi pedagang pengecer yang ada di daerah
penelitian menjual pupuk bersubsidi tidak sesuai dengan HET itu dikarenakan biaya transport untuk mengambil pupuk subsidi dari distributor, banyaknya
oknum meminta uang kepada pedagang kios pengecer, tidak sesuai berat pupuk yang diharapkan. Hal ini dapat kita lihat kenaikan harga pupuk pemerintah yang
dijual di kios-kios pengecer dan di awasi langsung oleh kelompok tani yang ada di desa Serba Jadi sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 19. Perbandingan Harga Pupuk Subsidi Pemerintah dengan Kios pengecer
Jenis Pupuk Harga
Kenaikan harga
HET Rp Kios pengecer Rp
Urea 1.800 2.400 75
SP 36 2.000
2.700 74
ZA 1.400 2.600 53
Organik 800 1.400 57
NPK 2.400 3.100 77
Rata-rata 8.400 12.200
68
Sumber: diolah dari lampiran 6
Dari Tabel 19. Dapat dilihat di daerah penelitian pupuk mengalami kenaikan 68 harga yang ditentukan oleh pemerintah atau harga kios pengecer jauh lebih
mahal diatas Harga Eceran Tertinggi HET , tetapi petani padi sawah tetap membeli pupuk subsidi tersebut walaupun harganya jauh dari HET atau kios-kios
yang lain hal ini dikarenakan jarak antara kios pengecer dekat dengan lahan petani, pupuk yang dibutuhkan oleh kelompok tani mudah dicari, sehingga para
petani tidak ada mempermasalahan dari segi harga.
5.Waktu
Untuk mendukung usaha tani padi sawah dan untuk meningkatkan produktivitas beras, sebaiknya pupuk bersubsidi sudah harus diterima oleh petani padi sawah
sebelum massa musim tanam tiba. Menurut Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, dua bulan sebelum musim tanam tiba RDKK sudah harus selesai direncanakan
dan telah diajukan ke pedagang pengecer. Hal ini dimaksudkan agar pedagang pengecer dapat mengajukan permintaan pupuk bersubsidi yang telah diajukan
RDKK kepada produsen PT. PUSRI untuk jenis pupuk urea dan PT. Petrokimia
Universitas Sumatera Utara
Gresik untuk jenis pupuk SP 36,ZA,NPK dan Organik, sehingga pupuk subsidi yang disalurkan produsen tersebut dapat segera menyalurkan pupuk subsidi
hingga sampai ke petani sebulan sebelum masa musin tanam tiba. Di dalam daerah penelitian di desa Serba Jadi dalam segi waktu tidak ada hambatan dan
masalah karena pupuk subsidi yang diberikan pemerintah tepat waktu dan tidak ada keterlambatan dalam pembagian pupuk subsidi.
6. Tempat
Petani yang boleh mengajukan RDKK hanyalah petani yang telah tergabung dalam sebuah kelompok tani. Hal ini dimaksudkan agar perencanaan kebutuhan
pupuk bersubsidi dapat direncanakan secara bersama-sama dan digabungkan ke dalam satu RDKK. Dengan kata lain agar perencanaan RDKK dapat dilakukan
efisien. Selanjutnya, RDKK tersebut harus diajukan oleh keua kelompok tani kepada salah satu pedagang pengecer yang ada di desa masing-masing. Para
petani tersebut kemudian harus membeli pupuk bersubsidi di kiospengecer dimana ketua kelompok taninya mengajukan RDKK. Ketua kelompok tani tidak
boleh mengajukan RDKK kepada masing-masing pengecer lebih dari satu dan anggotanyapetani tidak boleh membeli pupuk subsidi ke pedagang pengecer lain
begitu juga sebaliknya dengan pedagang pengecer, pedagang pengecer tidak diperbolehkan menjual pupuk subsidi kepada anggota kelompok lain selain dari
kelompok tani yang mengajukan RDKK di kiosnya. Pada daerah penelitian konsep tersebut sudah berjalan dengan baik, yang
berdasarkan dengan konsep RDKK. Kios pengecer hanya menjual pupuk
Universitas Sumatera Utara
bersubsidi kepada kelompok tani yang membutuhkannya. Selain itu tempat pedagang pengecer tidak begitu jauh dengan lahan pertanian petani padi sawah
sehingga tidak ada terjadi penyalagunaan dalam penyaluran pupuk bersubsidi. Upaya yang dilakukan petani dalam mengatasi permasalahan perolehan pupuk
bersubsdi kelompok tani tidak mempermasalahkannya sebab kios pengecer dekat dengan lahan kelompok tani walaupun dapat dikatakan dari segi harga, jenis,
jumlah dan mutu sebagai salah satu masalah dalam perolehan pupuk.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian dalam keberhasilan pupuk bersubsidi di daerah penelitian
diperoleh beberapa kesimpulan :
1. Di desa Serba Jadi dalam pengetahuan anggota kelompok tani mengenai
Undang-Undang penyaluran pupuk bersubsidi 33,3 yang mengetahui, 20 ragu-ragu dan 46,7 yang tidak mengetahui.
Berdasarkan pengetahuan kelompok tani tentang harga subsidi dalam Desa Serba Jadi diketahui 30 yang mengetahui, 23 ragu-ragu dan 47
yang tidak mengetahui. Berdasarkan pengetahuan kelompok tani tentang pihak-pihak yang terlibat
dalam penyaluran pupuk bersubsidi 13 yang mengetahui, ragu-ragu 10 dan 77 yang tidak mengetahui.
Berdasarkan pengetahuan kelompok tani tentang saluran distribusi dalam penyaluran pupuk bersubsidi 10 yang mengetahui, 6,7 ragu-ragu dan
83,3 yang tidak mengetahui. Berdasarkan pengetahuan kelompok tani tentang tempat dan cara dalam
penyaluran pupuk bersubsidi 50 yang mengetahui, 33,3 ragu-ragu dan 16,7 yang tidak mengetahui.
Universitas Sumatera Utara
2. Peranan kelompok tani terhadap keberhasilan pupuk bersubsidi dapat
dikatakan cukup. Hal ini dapat diketahui dari rata-rata jumlah skor yang diperoleh yaitu sebesar 13,2
3. Masalah penyaluran pupuk bersubsidi di daerah penelitian tidak berjalan
dengan baik hal ini ditujukan dengan tidak sesuainya konsep Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok RDKK berdasarkan azas 6 tepat.
a. Jumlah
Jumlah pupuk bersubsidi yang dianjurkan oleh pemerintah setempat tidak semua terealisasikan kepada petani.
b. Jenis
Jenis pupuk yang diberikan pemerintah sangat terbatas dan tidak memenuhi kebutuhan petani sperti pupuk organik tidak disubsidi oleh
pemerintah ke desa Serba Jadi. c. Mutu
Mutu yang diberikan pemerintah kepada petani ada yang sesuai dan ada yang tidak sesuai sehingga tanaman padi mereka ada yang tidak
panen dengan cepat d.
Tempat Pada daerah penelitian setiap petani yang tergabung dalam Rencana
Defenitif Kebutuhan Kelompok RDKK sudah sesuai dengan konsep RDKK dikarenakan setiap petani membeli pupuk subsidi hanya
melalui kios pengecer yang telah ditentukan yang terdapat pada konsep RDKK
Universitas Sumatera Utara
e. waktu
Proses pendistribusian pupuk bersubsidi tepat waktu yaitu sebulan sebelum musim tanam tiba
f. Harga
Harga pupuk subsidi di daerah penelitian jauh lebih tinggi dari Harga Eceran Tertinggi HET yang ditetapkan pemerintah dengan kios
pengecer dengan persentase 68. 4.
Upaya dalam menyelesaikan masalah diatas atau tersebut dengan azas 6 tepat yaitu petani dengan cara tetap membeli pupuk tersebut itu
dikarenakan kios pengecer yang ada di daerah tersebut dekat dengan lahan mereka.
6.2. Saran