kegiatan sektor konsumen. Jadi, marketing ini merupakan sesuatu kegiatan moving process
atau moving activities Sihombing, 2010.
2.3 Kerangka Pemikiran
Di dalam kerangka pemikiran ini dimana produsen sebagai salah satu penghasil pupuk subsidi dan sebagai salah satu pendistribusian pupuk subsidi yang mana
menyalurkan pupuk subsidi ke kios-kios yang di unjuk oleh pemerintah atau lembaga-lembaga setempat yang mana lembaga-lembaga tersebut antara lain:
dinas pertanian,dinas perindag dan kepala daerah setempat.
Kios sebagai salah satu media pendistribusian pupuk subsidi kepada kelompok tani yang mana kelompok tani dalam upaya mendapatkan pupuk subsidi harus
membuat konsep RDKK tersebut akan diajukan ke kios untuk didaftarkan agar mendapatkan pupuk subsidi sesuai kebutuhan petani yang mana terdapat pada
konsep RDKK yang diajukan oleh kelompok tani dalam penyaluran pupuk subsidi ada beberapa upaya yang harus dilakukan oleh kelompok tani agar pupuk subsidi
bisa di manfaatkan tepat guna, yaitu berkonsultasi dengan penyuluh pertanian yang mana tujuannya agar terwujudnya proses pembelajaran bagi kelompok tani
ataupun meningkatkan potensi, produktivitas, efisiensi, usaha pendapat dan kesejahteraan.
Peranan kelompok tani terhadap keberhasilan penyaluran pupuk bersubsidi dapat
diukur melalui penilaian dari jawaban kelompok tani yang berisi pertanyaan – pertanyaan yang telah diberikan dengan kriterian tinggi, cukup dan rendah. Di
dalam peranan kelompok tani juga dalam keberhasilan pupuk subsidi dikatakan
Universitas Sumatera Utara
berhasil jika pupuk tersebut memenuhi azas 6 tepat dan dikatakan tidak berhasil jika pupuk tersebut tidak memenuhi azas 6 tepat. Serta upaya yang dilakukan
kelompok tani untuk mengatasi masalah perolehan pupuk bersubsidi. Maksud azas 6 tepat itu adalah:
1. Tepat tempat : tempat dimana pupuk itu diberi
2. Tepat jenis: jenis pupuk yang diberikan sesuai kebutuhan petani. contoh
urea. 3.
Tepat harga: harga sesuai atau tidak untuk petani 4.
Tepat mutu: pupuk yang diberikan sesuai atau tidak untuk petani 5.
Tepat jumlah: jumlah pupuk sesuai atau tidak dengan kebutuhan dan luas lahan petani
6. Tepat waktu: waktu pemberian sesuai kebutuhan petani 1 satu bulan
sebelum musim panen.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran
Keterangan : = Menyatakan Hubungan
= Menyatakan
Pengaruh Pupuk Bersubsidi
Kios
AzasMemenuhitidak Memenuhi yaitu:
Tepat jenis Jumlah
Waktu Tempat
Harga, dan Mutu
RDKK
Peran Kelompok Tani Produsen
Kelompok Tani
Tinggi Cukup
Rendah Lembaga:
Dinas pertanian, Dinas perindang,
Kepala daerah, Penyuluh Petani
Lapangan PPL, Gabungan
Kelompok Tani GAPOKTAN
Upaya dan Masalah
Universitas Sumatera Utara
Hipotesis Penelitian
Sesuai dengan landasan teori yang telah dirumuskan, maka berikut ini beberapa hipotesis penelitian yang akan diuji kebenarannya yaitu sebagai berikut.
1 Bahwa anggota kelompok tani belum memahami sepenuhnya metode
penyaluran pupuk bersubsidi 2
Ada peran kelompok tani terhadap keberhasilan penyaluran pupuk bersubsidi 3
Terdapat masalah-masalah yang dihadapi petani dalam memperoleh pupuk bersubsidi.
4 Ada upaya-upaya yang dilakukan petani dalam mengtasi permasalahan
perolehan pupuk bersubsidi.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Desa Serba Jadi Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli
Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Wilayah ini ditentukan secara Purposive Sengaja, yaitu pemilihan daerah penelitian yang di lakukan secara sengaja. Di
dasarkan karena adanya penerimaan pupuk subsidi di Desa Serba Jadi dengan alasan terdapatnya masalah yang terjadi di desa tersebut seperti harga, jumlah,
mutu dan jenis.
3.2 Metode Penentuan Sampel