b. Kelompok tani jarang mengikuti pelaksanaan program penyaluran pupuk bersubsidi
c. Tidak pernah mengikuti pelaksanaan program penyaluran pupuk bersubsidi
Dari keterangan diatas dapat dikemukakan bahwa jumlah skor untuk mengetahui peranan kelompok tani dalam penyaluran pupuk bersubsidi berada 7-21.
Tabel 2. Skor peranan kelompok tani dalam penyaluran pupuk bersubsidi No kategori
Range
1 Tinggi 18-21
2 Sedang 14-17
3 Rendah 7-12
Untuk menyelesaikan masalah 3 dengan menggunakan metode deskriptif yaitu dengan cara mengidentifikasi apa saja masalah-masalah yang dihadapi kelompok
tani. Untuk menyelesaikan masalah 4 dengan menggunakan metode deskriptif yaitu dengan cara mengidentifikasi bagaimana upaya-upaya petani dalam
mengatasi permasalahan perolehan pupuk bersubsidi di tingkat petani
3.5 Definisi dan Batasan Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam mengartikan penelitian ini, maka dibuat defenisi dan batasan operasional sebagai berikut:
3.5.1. Definisi
1 Pupuk bersubsidi adalah pupuk yang pengadaan dan penyalurannya mendapat
subsidi dari pemerintah untuk kebutuhan petani yang dilaksanakan atas dasar
program pemerintah di sektor pertanian.
Universitas Sumatera Utara
2 Kelompok tani adalah kumpulan dari beberapa petani yang mempunyai
kepentingan yang sama dalam pengembangan komoditas usaha tani tertentu untuk menggalang kepentingan bersama, atau merupakan suatu wadah
kerjasama antar petani dalam upaya pengembangan usaha yang lebih besar.
3 Penyuluhan Pertanian adalah proses pembelajaran bagi petani dan keluarganya
serta pelaku usaha pertanian lainnya agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses pasar, teknologi,
permodalan dan sumber daya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan
produktifitas,efesiensi usaha,pendapatan dan kesejahteraannya.
4 RDKK adalah suatu konsep mengenai rencana defenitif kebutuhan kelompok
dalam memperoleh pupuk berubsidi yang diajukan oleh kelompok tani, dimana para petani yang telah tergabung dalam kelompok tani, menyampaikan
kbutuhan pupuknya masing-masing
5 Penyaluran pupuk bersubsidi adalah proses pendistribusian pupuk bersubsidi
dari produsen sampai dengan petani sebagai konsumen akhir.
6 Pengecer adalah perorangan, kelompok tani, dan badan usaha baik yang
berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum yang berkedudukan di Kecamatan danatau Desa, yang ditunjuk oleh Distributor dengan kegiatan
pokok melakukan penjualan Pupuk Bersubsidi di wilayah tanggung jawabnya secara langsung hanya kepada Petani danatau Kelompok Tani.
Universitas Sumatera Utara
3.5.2. Batasan Operasional
1 Penelitian yang dilakukan di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang
2 Sampel yang digunakan adalah anggota kelompok tani padi sawah di desa
Serba Jadi di kecamatan sunggal. 3
Penelitian dilakukan pada tanggal 1 April sampai tanggal 3 Mei 2012.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN
4.1. Profil, Sejarah dan Luas Kecamatan sunggal Kecamatan Sunggal sebelum proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tahun
1945 merupakan daerah Datuk Serbanyaman di kepalai oleh seorang datuk yang tunduk kepada Kesultanan Deli yang berkedudukan di Sunggal. Sejak tahun 1945
kekuasaan Datuk Serbanyaman menajadi lenyap dan struktur pemerintah dirubah menjadi Kecamatan Sunggal dan Sejak itu daerah ini dipimpin oleh asisten
Wedana yang tunduk kepada Wedana Deli Hilir yang berkedudukan di Labuhan Deli. Kecamatan sunggal sebelum Perluasan dari Kotamadya Medan 1972 terdiri
dari 30 desa seluas 171 Km² setelah sebagian daerah Kecamatan Sunggal berubah menjadi 19 desa selus 105,44 Km². Pada Tahun 1986 luas daerah Kecamatan
Sunggal menciut menjadi 92,52 Km² denga 17 desa dan 159 dusun dengan Ibu Kota Kecamatan adalah Sei Semayang, hal ini disebabkan perluasan Kota Binjai,
desa yang menjadi wilayah kota Binjai adalah desa Tunggurono dan Sumber Mulyorejo sehingga pada saat ini Kecamatan Sunggal terdiri dari 17 desa seluas
92,52 Km². Kecamatan Sunggal daerahnya landai dataran rendah dengan ketinggian 20 sd
40 mdpl, dengan suhu udara pada umumnya panas sedang dipengaruhi kemarau dan penghujanan. Kecamatan Sunggal memiliki batas-batas wilayah sebagai
berikut:
Universitas Sumatera Utara
- Sebelah Timur dengan Kecamatan Sunggal dan Kecamatan Medan
Tuntungan Kota Medan -
Sebelah Utara dengan Kecamatan Hamparan Perak Kecamatan Labuhan Deli -
Sebelah Selatan dengan Kecamatan Pancur Batu dan Kecamatan Kutalimbaru Kab. Deli Serdang
- Sebelah Barat dengan Kota Binjai dan Kecamatan Kutalimbaru Kab. Deli
Serdang Berikut ditampilkan oleh tabel seluruh desa yang ada di Kecamatan Sunggal dan
Luas daerahnya.
Tabel.3. Jumlah Desa dan Luas Daerah Kec. Sunggal Tahun 2010. No DesaKelurahan
Luas Km
2
Persentase
1 Telaga Sari
2,63 2,85
2 Sei Mencirim
9,78 10,57
3 Suka Maju
6,31 6,82
4 Sei Beras Sekata
4,70 5,08
5 Tanjung Selamat
4.68 5,06
6 Sunggal Kanan
4,12 4,46
7 Medan Krio
8,52 9,21
8 Paya Geli
3,40 3,67
9 Puji Mulio
3,96 4,28
10 Sei
Semayang 12,35 13,36 11 S.M.
Diski 2,80
3,03 12 Serba
Jadi 6,44
6,96 13 Muliorejo
12,40 13,41
14 Kampung Lalang
1,54 1,67
15 Tanjung Gusta
4,61 4,98
16 Helvetia 2,10
2,27 Jumlah
92,52 100,00
Sumber : Kantor Kecamatan Sunggal Kab. Deli Serdang 2010.
Universitas Sumatera Utara
Dari data yang ditampilkan pada Tabel 3 di atas, dapat dilihat bahwa desa yang paling luas di Kecamatan Sunggal adalah Desa Muliorejo dengan luas 12,40 Km
2
dengan persentase 13,41 dan desa yang paling sempit terdapat di Desa Kampung Lalang dengan luas wilayah 1,4 Km
2
dengan persentase 1,67
4.2. Kedaaan Penduduk