Tempat Dan Cara Pengetahuan Anggota Kelompok Tani Terhadap Penyaluran Pupuk Bersubsidi.

5.1.5. Tempat Dan Cara

Di dalam penyaluran pupuk subsidi dimana pupuk bersubsidi itu diberikan kepada petani telah ditunjukkan oleh BupatiWalikota dimana lokasi tempat pupuk subsidi tersebut atas rekomendasi dinas pertanian stempat dan tempat yang diberikan disetiap daerah Kabupaten atau Kecamatan diberikan masing-masing tempat pedagang pengecer resmi dimana petani bisa membeli pupuk tidak jauh dari lahan mereka berada dan petani tidak jauh-jauh membeli pupuk yang dibutuhkan mereka. Agar petani bisa mendapatkan pupuk subsidi tersebut petani harus tercatat dalam RDKK Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok karena jika petani tidak ikut dalam RDKK tersebut maka petani tidak akan mendapatkan pupuk tersebut. Tabel 14. Pengetahuan Anggota Kelompok Tani Terhadap Penyaluran Pupuk Bersubsidi Berdasarkan Tempat dan Cara Penyaluran Pupuk Bersubsidi No Keterangan Jumlah Persentase 1 Mengetahui 15 50 2 Ragu-Ragu 10 33,3 3 Tidak Mengetahui 5 16,7 Total 30 100 sumber : analisis data primer, lampiran 12 Pada Tabel 13, dapat diketahui besaran persentase yang mengetahui dan ragu- ragu sebesar 83,3 . Sebanyak 50 anggota kelompok tani mengetahui bagaimana tempat dan cara dikarenakan penyuluh pertanian yang memberikan arahan kepada petani yang akan mengambil pupuk subsidi tersebut dan bagaimana cara pengambilannya. Dan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 33,7 , ini Universitas Sumatera Utara dikarenakan anggota kelompok tani masih meragukan sistem RDKK yang diberikan apakah benar atau tidak karena mereka hanya mengisi formulir tersebut dan mereka tidak diberitahukan apa itu RDKK. Sedangkan yang tidak mengetahui sebesar 16,7 dikarenakan banyak petani yang tidak mengikuti pertemuan yang diberikan penyuluh kepada mereka sehingga petani tidak tahu bagaimana cara mendapatkan pupuk tersebut. Rekomendasi Dari hasil penelitian yang dilakukan di daerah Desa Serba Jadi terhadap beberapa variabel tentang pengetahuan petani dapat dikatakan bahwa tingkat pengetahuan anggota kelompok tani tersebut dibawah rata-rata dengan kata lain masih sangat rendah, yang mana jumlah anggota kelompok tani dari 30 sampel yang diambil untuk menjawab hal-hal yang dapat dikaji berdasarkan pengetahuan yang meliputi Undang-Undang Tentang Penyaluran Pupuk Bersubsidi, Harga pupuk bersusidi, Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Penyaluran Pupuk Bersubsidi, Saluran Distribusi, serta Tempat Dan Cara Penyaluran Pupuk Bersubsidi telah menjawab sebanyak 41 kali untuk yang mengetahui, dan 28 kali untuk yang ragu-ragu, serta yang terbanyak yaitu 81 kali untuk yang tidak mengetahui. Hal ini merupakan salah satu hambatan dalam penyaluran pupuk bersubsidi yang mana apabila tingkat pengetahuan kelompok tani atau petani tersebut masih rendah maka masalah-masalah akan banyak timbul dalam penyaluran pupuk subsidi tersebut. Situasi ini akan memberi peluang kepada lembaga kelompok yang ingin menyalahgunakan pupuk subsidi dan pedagang pengecer yang tidak resmi untuk kepentingan pribadi. Universitas Sumatera Utara Kondisi ini akan sangat berakibat buruk terhadap kesejahteraan kelompok tani oleh karena itu, peran ketua kelompok tani sangatlah penting dalam hal mengajak para anggota kelompok tani agar turut serta dalam setiap pertemuan-pertemuan serta sosialisasi dalam penyaluran pupuk bersubsidi. Pemerintah juga harus meningkatkan frekuensi sosialisasi dan penyuluhan terhadap petani agar anggota kelompok tani ataupun petani bisa menjadi lebih mengetahui mengenai kajian- kajian yang dipaparkan sebelumnya pada penelitian ini. Sehingga kendala-kendala yang akan timbul dan terjadi dalam penyaluran pupuk bersubsidi dapat dicegah oleh kelompok tani dan dapat memecahkan solusi yang timbul. Dengan kata lain siklus penyaluran bersubsidi bisa berjalan dengan lancar dalam setiap pendistribusiannya yang mulai dari produsen sampai ke konsumen terkecil atau petani. 5.2. Peranan Kelompok Tani dalam Penyaluran Pupuk Bersubsidi RDKK dasar merupakan dasar pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi dari penyalurpengecer resmi lini IV. Dalam metode RDKK ini memperoleh pupuk bersubsidi dengan melakukan pembayaran tunai. Tahapan dalam penyusunan RDKK pupuk bersubsidi diuraikan sesuai dengan Menteri Perdagangan RI NO 21M-DAGPER62008 sebagai berikut : - Pertemuan pengurus kelompok tani yang terdiri dari kontakketua kelompok tani, kelompok tani, seketaris, bendahara dan kepala- kepala seksi. - Musyawarah anggota kelompok tani dipimpin oleh kontak taniketua kelompok tani untuk menyusun daftar kebutuhan riil yang akan digunakan dari tiap Universitas Sumatera Utara anggota kelompok tani dan menetapkan jumlah, jenis dan waktu pupuk tersebut dibutuhkan. Daftar yang disusun akan berfungsi sebagai pesanan petanikelompok tani kepada pengecer resmi yang ditnjuk oleh produsen pupuk. - Pertemuan pengurus kelompok tani untuk menbahas dan meremuskan RDKK dengan menampung hasil musyawarah anggota kelompok tani tentang kebutuhan kelompok tani - Meneliti seluruh kelengkapan RDKK dn penandatanganan RDKK oleh kontak taniketua kelompok tani yang diketahui oleh Kepala Desa dan disetujui oleh Kepala Cabang Dinas Pertanian KCD atau Mantri TaniMantan. Peranan kelompok tani terhadap keberhasilan penyaluran pupuk bersubsidi dapat diketahui dari setiap parameter yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang diberi nilai skor lampiran 15, Adapun skor penilaian setiap pertanyaan dapat dilihat pada lampiran 16. Peranan kelompok tani terhadap keberhasilan penyaluran pupuk bersubsidi didaerah penelitian diukur melalui penilaian dari jawaban-jawaban kelompok tani responden terhadap kuisioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang telah diberikan. Ada 7 parameter yang digunakan dan selanjutnya dibuat kedalam 21 bentuk pertanyaan. Tiap-tiap pertanyaan diberi variasi range 1-3 dengan range skor berada antara 7-21 dan dibagi atas tiga standart dengan kriteria sebagai berikut: Tinggi : 18 – 21 Cukup : 13 – 17 Rendah : 7 – 12 Universitas Sumatera Utara Dari lampiran 17 menunjukan bahwa penilaian atas peranan kelompok tani dalam melakukan pertemuan pada umumnya rendah , dikarenakan kelompok tani hanya melakukan pertemuan jika ada masalah dengan persentase 63 , sedangkan kelompok tani melakukan pertemuan secara rutin sebesar 20, dan tidak melakukan pertemuan sebesar 17. Peranan kelompok tani dalam melakukan kunjungan Disperindag dapat di lihat dari lampiran 18, yaitu kelompok tani melakukan kunjungan Disperindag secara rutin tergolong tinggi dan sesuai dengan yang diharapkan sebesar 63, kelompok tani melakukan kunjungan Disperindag jika ada masalah sebesar 20, sedangkan kelompok tani tidak melakukan kunjungan hanya sebesar 7. Peranan kelompok tani dalam pengetahuan tentang pupuk bersubsidi tergolong sedang hal ini dapat di lihat pada lampiran 19, yaitu pengetahuan kelompok tani tentang pupuk bersubsidi hanya sebesar 30, dan mengetahui tentang pupuk bersubsidi sebesar 43, yang tidak mengetahui sama sekali sebesar 27. Hal ini kelompok tani melakukan suatu diskusi dengan kelompok tani dapat dikatakan rendah, dikarenakan kelompok tani melakukan diskusi secara rutin hanya 10 , sedangkan melakukan diskusi jika ada masalah sebesar 70, dan kelompok tani tidak melakukan diskusi sebesar 20.dapat di lihat pada lampiran 20. Universitas Sumatera Utara Peranan kelompok tani dalam hal informasi dapat di lihat pada lampiran 21, dalam hal ini cukup rendah dikarenakan kelompok tani mendapatkan informasi tentang pupuk bersubsidi sebesar 17, sedangkan kelompok tani jarang mendapatkan informasi sebesar 20 , dan tidak pernah mendapatkan informasi sebesar 63. Peranan kelompok tani dalam hal partisipasi kelompok tani dalam mengikuti pertemuan dengan disperindag tergolong rendah, dapat di lihat pada lampiran 22, yaitu partisipasi kelompok tani dalam mengikuti pertemuan 3 kali sebesar 0, sedangkan partisipasi kelompok tani dalam mengikuti pertemuan 2 kali hanya sebesar 37,dan partisipasi kelompok tani dalam mengikuti pertemuan hanya 1 kali sebesar 63. Peranan kelompok tani dalam hal pelaksanaan program penyaluran pupuk subsidi, dapat di lihat pada lampiran 23, yaitu kelompok tani mengikuti pelaksanaan progran penyaluran pupuk subsidi hanya sebesar 7, sedangkan kelompok tani yang jarang mengikuti pelaksanaan program penyaluran pupuk subsidi sebesar 40, dan tidak pernah mengikuti progran tersebut sebesar 53. Untuk melihat persentase kelompok tani dalam ketercapaian kinerja yang dilakukan dapat di lihat pada tabel 15 dibawah ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 15. Analisis Peranan Kelompok Tani menurut Persentase Ketercapaian Kinerja yang dilakukan No Parameter Skor Skor Rata-rata Ketercapaian Harapan Yang diperoleh 1 Pertemuan 3 2.0 66.6 2 Kelompok tani melakukan kunjungan Disperindag 3 2.5 83.3 3 Pengetahuan kelompok tani tentang pupuk subsidi 3 2.0 66.6 4 Diskusi 3 1.9 63.3 5 Informasi 3 1.8 60 6 Partisipasi Kelompok Tani Dalam Mengikuti Dengan Disperindang 3 1.3 43.3 7 Pelaksanaan Program Penyaluran Pupuk Subsidi 3 1.5 50 JUMLAH 21 13.2 62.8 Sumber: Diolah dari lampiran 15 Dari tabel 15 diatas dapat dilihat bahwa dari 7 peranan kelompok tani yang dapat dikatakan berjalan sangat baik , hanya 1 Peranan kelompok tani, yaitu dalam hal kunjungan Disperindag dengan skor rata-rata 2.5 dengan ketercapaian 83.3, dan ada 2 peranan kelompok tani yang berjalan dengan baik, yaitu dalam hal pertemuan dan pengetahuan kelompok tani tentang pupuk subsidi dengan masing-masing skor rata-rata 2.0 dengan ketercapaian sebesar 66.6, sedangkan 4 peranan kelompok tani lainnya yang kurang berjalan dengan baik, yaitu diskusi, dengan skor rata-rata 1.9 dengan ketercapaian 63.3, dalam hal informasi kelompok tani memperoleh skor rata-rata 1.8 dengan ketercapaian 60 dan kelompok tani dalam pelaksanaan program penyaluran pupuk bersubsidi memperoleh skor rata-rata hanya 1.5 dengan ketercapaian 50. partisipasi kelompok tani dalam mengikuti pertemuan dengan Disperindag dengan skor rata- rata yang di peroleh sebesar 1.3 dengan ketercapaian 43.3. Universitas Sumatera Utara Dari seluruh uraian diatas dapat dikatakan peranan kelompok tani secara umum dapat dikatakan sedang. Dari hasil penelitian lampiran15 juga dapat diketahui bahwa peranan kelompok tani di daerah penelitian adalah sedang, hal ini dapat diketahui dari rata-rata jumlah skor yang diperoleh yaitu sebesar 13,2.

5.3. Masalah Yang di Hadapi petani dan Upaya Dalam Mengatasinya.