Saluran Distribusi Pengetahuan Anggota Kelompok Tani Terhadap Penyaluran Pupuk Bersubsidi.

5.1.4. Saluran Distribusi

Dalam pelaksanaan pengaturan distribusi pupuk dilakukan secara tertutup semenjak 1 januari 2009 sampai sekarang ini, pemerintah perlu mempertimbangkan agar Gapoktan maupun kelompok tani diberi kemudahan dan kepercayaan untuk bisa merencanakan kebutuhan pupuk, pendanaan dan penebusan langsung ke Lini II Gudang tingkat Kabupaten, sesuai dengan waktu dan kebutuhan Anggota Kelompok Tani. Karena Gapoktan dan Kelompok Tani sudah menyiapkan dana untuk pengadaan pupuk bersubsidi secara cash dan swadaya. Upaya mencapai tingkat produktivitas yang diinginkan melalui penerapan pupuk berimbang spesifik lokasi, pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi harus tepat sasaran baik dari segi jenis, jumlah, waktu, kualitas, tempat dan harga sesuai alokasi kebutuhan dan HET yang telah ditetapkan. Alokasi pupuk bersubsidi dihitung sesuai dengan anjuran pemupukan berimbang spesifik lokasi dengan mempertimbangkan usulan kebutuhan yang diajukan oleh Pemerintah Daerah Provinsi serta alokasi anggaran subsidi pupuk yang disediakan oleh Pemerintah. Selanjutnya penyaluran pupuk bersubsidi di penyalur Lini IV ke petani atau kelompok tani dilakukan berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok RDKK di desa Serba Jadi sesuai dengan wilayah tanggung jawabnya serta mempertimbangkan jumlah pupuk bersubsidi yang telah ditetapkandalam Peraturan Menteri Pertanian. Berdasarkan uraian diatas, kelompok tani dalam hal ini juga harus mengetahui saluran distribusi pupuk bersubsidi yang sudah diberlakukan sesuai dengan Universitas Sumatera Utara peraturan yang sudah di atur dalam SK Menperindag No.70MPPKep22003. Persentase pengetahuan anggota kelompok tani terhadap penyaluran pupuk bersubsidi berdasarkan saluran distribusi pupuk bersubsidi disajikan pada tabel 12 berikut: Tabel 13. Pengetahuan Anggota Kelompok Tani Terhadap Penyaluran Pupuk Bersubsidi Berdasarkan Saluran Distribusi Pupuk Bersubsidi No Keterangan Jumlah Persentase 1 Mengetahui 3 10 2 Ragu-Ragu 2 6,7 3 Tidak Mengetahui 25 83,3 Total 30 100 sumber : analisis data primer, lampiran 11 Pada Tabel 13, dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan anggota kelompok tani terhadap penyaluran pupuk bersubsidi berdasarkan saluran distribusi besaran persentase yang mengetahui dan ragu-ragu sebesar 16,7 sedangkan yang tidak mengetahui sebesar 83,3 . Hal ini dapat dijelaskan karena anggota kelompok tani yang mengetahui dan ragu-ragu mengatakan bahwa mereka memperoleh informasi dari Penyuluh Petani Lapangan PPL yang mana saluran distribusi pupuk yang berlaku saat ini adalah sistem tertutup. Sedangkan yang menjawab tidak mengetahui jumlahnya sangat besar bahkan hampir mencapai seratus persen, yang mana mereka menganggap bahwa informasi mengenai saluran distribusi tersebut tidak begitu penting untuk diketahui. Bagi mereka yang terpenting adalah pupuk bersubsidi tersebut bisa cepat sampai ditangan mereka bahkan mereka hanya berharap agar tidak terjadi langka pasok dan lonjak harga pada penyaluran pupuk bersubsidi tersebut. Universitas Sumatera Utara

5.1.5. Tempat Dan Cara