BAB 5 PEMBAHASAN
Pada penelitian yang dilakukan di Departemen Patologi Klinik FK USURSUP H. Adam Malik Medan didapatkan 23 sampel Rinosinusitis
Maksila Kronis.
5.1. Pengelompokan Sampel Berdasarkan Umur.
Dari tabel 4.1.2 bab 4 didapati bahwa jumlah penderita rinosinusitis maksila kronis terbanyak adalah pada kelompok umur
diatas 41 tahun sebanyak 6 penderita atau sebesar 26,1 diikuti penderita kelompok umur 15-20 sebanyak 5 penderita atau 21,8 dan
yang terendah pada kelompok umur 15 tahun sebanyak 1 penderita atau sebesar 4,3.
Penelitian lainnya seperti Zurliansyah pada tahun 2006 mendapati kelompok umur terbanyak pada umur 17-26 tahun sebanyak
30. Pada penelitian Irawan pada tahun 2004 mendapatkan
kelompok umur terbanyak pada umur 18-24 tahun sebanyak 11 penderita 31,4.
42
Penelitian Taher pada tahun 2000 mendapatkan kelompok umur terbanyak pada umur 15-24 tahun sebanyak 36,85.
43
Pada tahun 1996 Iriani dkk menjumpai rinosinusitis kronis terbanyak pada usia 16-30 tahun atau sebesar 55,1.
Dari hasil yang didapatkan peneliti, terlihat bahwa kelompok umur terbanyak yang menderita rinosinusitis maksila kronis mengenai
kelompok usia dewasa. Ada sedikit perbedaan dari penelitian-penelitian sebelumnya dimana kelompok usia dewasa muda lebih banyak. Tapi
peneliti mendapatkan kelompok usia dewasa muda urutan kedua dengan sebanyak 5 penderita atau 22.
44
Keadaan ini mungkin oleh karena pada kelompok umur ini sering mengabaikan infeksi saluran nafas bagian atas yang dideritanya.
5.2. Pengelompokan Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin.
Dari gambar 4.2.1. pada bab 4 diatas didapatkan penderita Rinosinusitis Maksila Kronis terbanyak dijumpai pada jenis kelamin laki-
laki sebanyak 12 sampel atau 52 dan perempuan sebanyak 11 sampel atau 48.
Pada penelitian Bagja dan Lasminingrum pada tahun 2008 di poliklinik THT-KL RS. Hasan Sadikin Bandung periode Januari 2007
sampai dengan Desember 2007 didapatkan 168 penderita rinosinusitis kronis dengan perbandingan pria dan wanita yang hampir sama
49,08 : 50,92.
5
Penelitian yang dilakukan Dewanti pada tahun 2008 dibagian THT-KL Fakultas Kedokteran UGMRS Dr. Sardjito Yogyakarta tahun
2006 – 2007 didapatkan 118 penderita rinosinusitis kronis, laki-laki 68 orang dan perempuan 50 orang atau dengan perbandingan.
6
Pada tahun 2007, Andika dalam penelitiannya mendapatkan 12 orang penderita laki-laki 40 dan 18 penderita perempuan 60.
Hasil penelitian yang dilakukan Elfahmi pada tahun 2001 yang mendapatkan penderita perempuan sebanyak 19 penderita atau 47,5
dan laki-laki sebanyak 21 penderita 52,5,
45
49
serta Muyassaroh dan Supriharti 1999 mendapatkan perempuan sebanyak 23 penderita
atau 44,2 dan laki-laki sebanyak 29 penderita atau 55,8. Dari data yang didapat peneliti melihat adanya perbedaan jenis
kelamin lebih banyak laki-laki dikarenakan mungkin aktifitas serta pola hidup laki-laki lebih rentan terkenanya penyakit.
50
5.3. Perbandingan Profil Kuman Cavum Nasi Dengan Sinus Maksila