3 Data Lembaga Penerima Dana BantuanProgram PAUD Non Formal di Kecamatan Boyolali Tahun 2009

Tabel 4.3 Data Lembaga Penerima Dana BantuanProgram PAUD Non Formal di Kecamatan Boyolali Tahun 2009

No

Nama Lembaga

Besar Dana

Jenis Dana

1 KB. Aisyiyah

2 KB. Permatasari

3 KB. Arofah

4 KB. Al Ma'arif

5 KB. Dewantara Pratama

6 TPA Aisyiyah

7 KB. Daarur Rahman

8 KB. Mutiara Indonesia

9 KB. Anggrek I

10 KB. Wali Songo

11 KB. Bima Mentari

5 jt

Kelembagaan

12 KB. Tunas Kinasih

13 KB. Al Khoir

14 KB. Ibu Kartini

15 Pos PAUD Nusa Indah

1 jt

Operasional

16 Pos PAUD Husada kasih

1 jt

Operasional

17 Pos PAUD Wijaya Kusuma

1 jt

Operasional

18 Pos PAUD Bougenvile

1 jt

Operasional

19 Pos PAUD Bahagia

1 jt

Operasional

20 Pos PAUD Selecta

1 jt

Operasional

Sumber : Data PAUD dari Seksi Pendidikan Luar Sekolah Dinas

Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Boyolali (Data Diolah)

Untuk bantuan dana tahun 2009, Ibu Siti Musrifah, Untuk bantuan dana tahun 2009, Ibu Siti Musrifah,

Dari tabel 4.3 dan hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa dalam pemberian dana bantuan dalam satu tahun anggaran tidak semua lembaga mendapatkannya. Hal ini disebabkan karena adanya keterbatasan dana dari pemerintah. Jadi pemberian dana bantuan dilakukan secara bergilir dengan membuat suatu prioritas. Ada himbauan dari provinsi bahwa pemberian dana bantuan ini diprioritaskan pada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini yang lebih lama berdiri dengan jumlah anak didik yang lebih banyak atau Rintisan Lembaga yang memenuhi persyaratan atau lembaga yang sudah berdiri dan sama sekali belum pernah mendapatkan dana bantuan dari pemerintah. Hal ini seperti yang disampaikan Ibu Dra. Tri Nurjanti Agustina selaku Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah sebagai berikut :

mendapatkannya. Jadi bergilir dan ada prioritas. Tim Penilai mempunyai prioritas untuk penyaluran dana bantuan yaitu diprioritaskan pada lembaga PAUD mana yang sekiranya lebih lama berdiri dengan jumlah anak didik yang lebih banyak atau rintisan yang memenuhi persyaratan atau lembaga yang sudah berdiri dan sama sekali belum pernah mendapatkan mendapatkannya. Jadi bergilir dan ada prioritas. Tim Penilai mempunyai prioritas untuk penyaluran dana bantuan yaitu diprioritaskan pada lembaga PAUD mana yang sekiranya lebih lama berdiri dengan jumlah anak didik yang lebih banyak atau rintisan yang memenuhi persyaratan atau lembaga yang sudah berdiri dan sama sekali belum pernah mendapatkan

Ibu Siti Musrifah, S.Pd selaku Kepala KB Permatasari yang juga merupakan pengurus HIMPAUDI Kecamatan Boyolali juga mengungkapkan hal yang sama :

kemudian bersama HIMPAUDI kami merapatkannya untuk menentukan lembaga PAUD mana yang lebih membutuhkan dana tersebut. Kami memprioritaskan

Pemprioritasan penerima dana bantuan Tim Penilai dilakukan setelah lembaga-lembaga pendidikan Anak Usia Dini mengajukan proposal dana kepada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga. Setelah dinilai dan diprioritaskan, proposal dibuatkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga yang kemudian dikirimkan ke provinsi. Di provinsi tidak ada penilaian lagi karena proposal telah dinilai oleh Tim Penilai di Kabupaten dan langsung dibuatkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Provinsi. Setelah di-SK-kan, dilakukan penandatangan MoU dengan lembaga dan dana bantuan langsung dikirim ke rekening masing-masing lembaga. Hal tersebut diungkapkan oleh Ibu Dra. Tri Nurjanti Agustina sebagai berikut : Pemprioritasan penerima dana bantuan Tim Penilai dilakukan setelah lembaga-lembaga pendidikan Anak Usia Dini mengajukan proposal dana kepada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga. Setelah dinilai dan diprioritaskan, proposal dibuatkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga yang kemudian dikirimkan ke provinsi. Di provinsi tidak ada penilaian lagi karena proposal telah dinilai oleh Tim Penilai di Kabupaten dan langsung dibuatkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Provinsi. Setelah di-SK-kan, dilakukan penandatangan MoU dengan lembaga dan dana bantuan langsung dikirim ke rekening masing-masing lembaga. Hal tersebut diungkapkan oleh Ibu Dra. Tri Nurjanti Agustina sebagai berikut :

kepada

lembaga-lembaga PAUD yang sudah berjalan. Kemudian dari lembaga membuat proposal pengajuan dana. Kamipun membentuk Tim Penilai untuk menilai proposal yang telah diajukan oleh lembaga. Setelah dinilai dan diprioritaskan, proposal di SK-kan oleh Kepala Disdikpora yang kemudian dikirimkan ke provinsi. Di provinsi tidak ada penilaian lagi karena telah dinilai oleh Tim Penilai di Kabupaten dan langsung di SK- kan oleh Kepala Dinas provinsi. Baru setelah itu penandatangan MoU dengan lembaga, dana bantuan langsung dikirim ke rekening masing-masing

c. Pembinaan dan Pengawasan

bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (pendidik) di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini. Selain itu, juga untuk mengetahui perkembangan yang terjadi di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini. Pembinaan dan pengawasan terhadap pendidik dan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini dilakukan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Boyolali dan UPT Pendidikan Dasar dan Luar Sekolah Kecamatan Boyolali bekerja sama dengan Penilik Pendidikan Luar Sekolah Kecamatan Boyolali. - Pembinaan

Untuk pembinaan lembaga serta pendidik meliputi pelatihan APE, pelatihan kurikulum pendidikan, dan peningkatan kualifikasi tenaga pendidik Pendidikan Anak Usia Dini. Namun, untuk Program Pendidikan Anak Usia Dini Untuk pembinaan lembaga serta pendidik meliputi pelatihan APE, pelatihan kurikulum pendidikan, dan peningkatan kualifikasi tenaga pendidik Pendidikan Anak Usia Dini. Namun, untuk Program Pendidikan Anak Usia Dini

kali dalam satu tahun yang meliputi pelatihan kurikulum pendidikan, peningkatan kualifikasi tenaga pendidik PAUD, namun untuk PAUD Nonformal belum ada peningkatan kualifikasi bagi pendidik karena bentuk lembaga yang masih swasta. Kemudian untuk pengangkatan pendidik dari pegawai swasta ke pegawai negeri belum ada karena program PAUD ini kan masih terhitung program baru di Boyolali. Untuk pelatihan dilakukan

tanggal 4 Agustus 2010)

Hal ini juga disampaikan oleh Ibu Siti Musrifah, S.Pd selaku Kepala KB Permatasari yang menyatakan bahwa :

dilakukan minimal dua kali setahun oleh Disdikpora. Pembinaan (pelatihan) ini mengenai penyusunan

(wawancara tanggal 25 Agustus 2010)

Dalam pembinaan atau pelatihan ini belum semua pendidik bisa terjangkau. Hal tersebut terkait dengan keterbatasan anggaran untuk pelatihan. Jadi pelatihan yang dilakukan bagi pendidik bergiliran. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ibu Dra. Tri Nurjanti Agustina selaku Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah : Dalam pembinaan atau pelatihan ini belum semua pendidik bisa terjangkau. Hal tersebut terkait dengan keterbatasan anggaran untuk pelatihan. Jadi pelatihan yang dilakukan bagi pendidik bergiliran. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ibu Dra. Tri Nurjanti Agustina selaku Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah :

Hal tersebut juga diungkapkan oleh Ibu Herawati Kusumaningsih selaku guru tetap di KB Permatasari :

bisa ikut. Pelatihan cuma kadang-kadang dan bergiliran, jadi belum terjadwal. Pelatihan antara lain pelatihan APE dan (wawancara tanggal 22 September 2010)

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa untuk pembinaan (pelatihan) bagi pendidik lembaga Pendidikan Anak Usia Dini belum menyeluruh karena adanya keterbatasan anggaran. Untuk pembinaan dalam rangka peningkatan kualifikasi tenaga pendidik belum dapat dilaksanakan karena sebagian besar tenaga pendidik lembaga Pendidikan Anak Usia Dini adalah tenaga pendidik swasta (dari yayasan).

- Pengawasan

Sedangkan untuk pengawasan dilakukan oleh Penilik Pendidikan Luar Sekolah bekerja sama dengan UPT Pendidikan Dasar dan Luar Sekolah Kecamatan Boyolali. Pengawasan yang dilakukan setiap semester sekali ini meliputi pengawasan mengenai proses kegiatan belajar-mengajar di lembaga dan pengawasan sarana dan prasarana di lembaga.

Agustina selaku Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah : monitoring PAUD dilaksanakan oleh Penilik

PLS yang bekerjasama dengan UPT Dikdas dan LS Kecamatan

ke

lembaga-lembaga PAUD. Pengawasan terkait dengan proses KBM serta untuk

4 Agustus 2010)

Ibu Siti Musrifah, S.Pd selaku Kepala KB Permatasari juga mengungkapkan hal yang sama, yaitu sebagai berikut :

ang dilakukan terhadap KB Permatasari adalah monitoring tingkat Kecamatan melalui UPT Dikdas LS Kecamatan Boyolali yang bekerjasama dengan Penilik PLS. Monitoring ini

tanggal 25 Agustus 2010)

Selain itu, pengawasan juga bisa dilakukan melalui hasil laporan kegiatan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini yang dilaporkan kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga di tingkat Kabupaten dan UPT Pendidikan Dasar dan Luar Sekolah di tingkat Kecamatan. Pelaporan ini dilakukan setiap tiga bulan sekali (laporan triwulan). Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ibu Dra. Tri Nurjanti Agustina selaku Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah yang mengatakan bahwa :

dibuat oleh lembaga dan dilaporkan ke Kecamatan dan Kabupaten. Laporan ini dibuat dan dilaporkan

S.Pd selaku Kepala KB Permatasari sebagai berikut : oran triwulan yang

kami sampaikan pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga di tingkat Kabupaten dan UPT Pendidikan Dasar dan Luar Sekolah di tingkat Kecamatan. Isi laporan mengenai kondisi KB Permatasari yang meliputi pendidik, peserta didik, serta kondi (wawancara tanggal 25 Agustus 2010)

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa pengawasan sudah dilakukan dengan baik dan rutin yaitu setiap semester sekali. Selain itu, untuk pelaporan juga sudah dilaksanakan dengan baik serta rutin yaitu laporan per triwulan yang dilaporkan kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga di tingkat Kabupaten dan UPT Pendidikan Dasar dan Luar Sekolah di tingkat Kecamatan.

menghambat implementasi Program Pendidikan Anak Usia Dini di Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali tahun 2009

a. Sikap pelaksana

Dukungan dan kemauan aparat pelaksana untuk melaksanakan program dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab sangat mempengaruhi proses implementasi. Dalam pelaksanaan Program Pendidikan Anak Usia Dini, aparat pelaksana mempunyai kemauan dan tanggung jawab dalam

Anak Usia Dini antara lain : - Pemerintah (Seksi Pendidikan Luar Sekolah Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Boyolali)

Sikap pemerintah dalam pelaksanaan program terlihat dengan adanya kemauan dalam memberikan sosialisasi mengenai Program Pendidikan Anak Usia Dini kepada masyarakat, setiap ada informasi terbaru mengenai program disampaikan melalui rapat atau pertemuan rutin. Selain itu, aparat pelaksana juga memberikan sosialisasi kepada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini saat ada alokasi dana dari pemerintah.

Adanya pembinaan dan pengawasan dari Dinas pendidikan Pemuda dan Olah Raga juga membuktikan bahwa aparat bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ibu Siti Musrifah, S.Pd selaku Kepala KB Permatasari :

Disdikpora. Nah di forum itulah kami jadi lebih memahami lagi mengenai Program PAUD. Apa yang belum kami ketahui kami tanyakan dan pihak Disdikpora menanggapi dengan baik. Selain itu, saat ada dana dari pemerintah, Disdikpora segera melakukan sosialisasi kepada lembaga. Sedangkan un (wawancara tanggal 1 Oktober 2010)

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga memfasilitasi lembaga dengan

membuat prioritas penerima dan mengirimkannya kepada provinsi serta memfasilitasi saat lembaga membuat Surat Pertanggungjawaban (SPJ) dana. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ibu Dra. Tri Nurjanti Agustina selaku Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah :

memfasilitasi lembaga PAUD. Untuk proposal yang diajukan kami membuat prioritas untuk kemudian kami serahkan kepada provinsi dan pusat. Sedangkan dana langsung ditransfer ke rekening lembaga yang bersangkutan. Kemudian saat lembaga membuat SPJ dana dari pemerintah, lembaga mengkonsultasikannya kepada kami (Disdikpora). Jadi di sini kami memfasilitasi

Namun, dalam hal pelatihan bagi pendidik lembaga Pendidikan Anak Usia Dini, pihak Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga hanya melaksanakannya bila ada dana dari pemerintah. Hal ini diungkapkan oleh Ibu Dra. Tri Nurjanti Agustina selaku Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah :

diklat bagi pendidik. Itupun kalaupun ada dana untuk pelat

18 September 2010)

- Pendidik di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Dalam pelaksanaan kegiatan di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini, pendidik dengan bertanggung jawab dan - Pendidik di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Dalam pelaksanaan kegiatan di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini, pendidik dengan bertanggung jawab dan

pendidik sudah baik. Waktu ada kegiatan guru- gurunya membantu anak-anak belajar. Kadang ada konsultasi juga antara orang tua dengan guru atau Kepala play group. Waktu konsultasi itulah orang tua seperti saya ini bisa lebih tahu perkembangan anak saya. Oya ada juga rapat komite sekolah. Di situ semua hal yang berhubungan dengan play group dibahas. Selain itu, di buku penilaian anak saya kadang juga ada informasi buat saya mengenai perkembangan belajar anak saya di sini (KB

Bukti tanggung jawab aparat pelaksana juga terlihat dengan adanya kepatuhan pendidik lembaga Pendidikan Anak Usia Dini pada jadwal kegiatan yang sudah disusun. Selain itu, kerutinan dalam pemberian laporan kegiatan kepada instansi terkait dan adanya laporan penilaian anak yang rutin kepada orang tua murid juga menunjukkan tanggung jawab para pelaksana program. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Ibu Siti Musrifah, S.Pd selaku Kepala KB Permatasari :

Kemudian dalam pembuatan laporan penilaian anak juga dilakukan rutin (harian). Untuk pelaoran kepada UPT Dikdas LS dan Disdikpora juga telah kami

25 Agustus 2010)

Berikut ini merupakan gambar yang menunjukkan kegiatan di KB Permatasari :

Gambar 4.9

Gambar 4.10

Keterangan : Gambar 4.9 dan 4.10, merupakan gambar kegiatan bersama di KB Permatasari yang melibatkan wali murid

b. Komunikasi

Komunikasi dalam pelaksanaan Program Pendidikan Anak Usia Dini dilakukan melalui komunikasi vertikal dan komunikasi horisontal. - Komunikasi vertikal

Komunikasi vertikal dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten) kepada tingkat di bawahnya yaitu UPT Pendidikan Dasar dan Luar Sekolah masing-masing Kecamatan (bekerja sama dengan Pengurus PKK Kecamatan) dalam rapat dengan Penilik Pendidikan Luar Sekolah maupun Rapat Koordinasi tingkat Kabupaten. Namun, rapat yang

Hal ini seperti yang disampaikan oleh Ibu Dra. Tri Nurjanti Agustina selaku Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah :

melalui rapat rutin dengan Penilik PLS dan Rakor yang dilakukan setiap satu bulan sekali. Bila ada informasi baru

mengenai Program PAUD disampaikan melalui forum ini. Namun terkadang tidak bisa dilaksanakan satu bulan sekali dan hanya insidental karena tergantung ada atau tidaknya

September 2010)

- Komunikasi horisontal

Komunikasi horisontal dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK) dengan tokoh masyarakat, mitra Pendidikan Anak Usia Dini (GOW, Dinas Kesehatan, serta Badan Keluarga Berencana dan Perlindungan Perempuan) dan pendidik pada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini. Namun, rapat yang dilakukan masih belum terjadwal dan hanya bersifat insidental bila ada anggaran seperti yang disampaikan oleh Ibu Dra. Tri Nurjanti Agustina selaku Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah sebagai berikut :

dengan Himpunan Pendidik PAUD (HIMPAUDI) Kecamatan, mitra PAUD, serta tokoh masyarakat (Pengurus PKK Kelurahan/RW/RT). Dalam forum tanya jawab ini dibahas mengenai berbagai masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program PAUD. Namun selama ini belum ada masalah yang urgen dari pelaksanaan. Kalaupun ada belum tersampaikan dengan Himpunan Pendidik PAUD (HIMPAUDI) Kecamatan, mitra PAUD, serta tokoh masyarakat (Pengurus PKK Kelurahan/RW/RT). Dalam forum tanya jawab ini dibahas mengenai berbagai masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program PAUD. Namun selama ini belum ada masalah yang urgen dari pelaksanaan. Kalaupun ada belum tersampaikan

Setelah mendapatkan informasi dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga, perwakilan dari HIMPAUDI kemudian menyampaikannya kepada anggota HIMAPUDI yang lain dalam suatu rapat ruitn. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ibu Siti Musrifah, S.Pd selaku Kepala KB Permatasari sebagai berikut :

sebagai wadah komunikasi bagi pendidik-pendidik PAUD. Selain untuk koordinasi juga untuk menyampaikan berbagai informasi terbaru yang berkaitan dengan PAUD. Selain itu, juga membicarakan mengenai info kedinasan, laporan per bulan dan tiga bulanan, info dari provinsi, info kurikulum (ada yang dikirim pelatihan dan menyampaikan hasil pelatihan di forum ini), dan membahas peningkatan mutu guru (ada ilmu baru disampaikan dalam forum ini). Kemudian untuk membahas mengenai alokasi dana dari pemerintah ya dilakukan setiap setahun sekali (bila memang ada dana dari pemerinta Agustus dan 22 September 2010)

Dari beberapa hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa rapat belum rutin dilakukan (hanya kalau ada dana). Meskipun rapat belum rutin dilakukan, komunikasi antar pelaksana dapat dikatakan sudah lancar karena dalam forum tanya jawab, perwakilan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini tidak banyak mengajukan pertanyaan kepada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga dan hal tersebut menjadi Dari beberapa hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa rapat belum rutin dilakukan (hanya kalau ada dana). Meskipun rapat belum rutin dilakukan, komunikasi antar pelaksana dapat dikatakan sudah lancar karena dalam forum tanya jawab, perwakilan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini tidak banyak mengajukan pertanyaan kepada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga dan hal tersebut menjadi

sudah mengerti karena pada waktu sosialisasi dan forum tanya jawab tidak banyak yang ditanyakan kepada kami, jadi ya kami menganggap bahwa mereka (pendidik dari lembaga PAUD) sudah memahami mengenai pentingnya pendidikan bagi

c. Sumber daya

Sumber daya merupakan faktor yang penting demi terselenggaranya pelaksanaan program. Sumber daya meliputi kemampuan sumber daya manusia dari pelaksana dan sumber daya non manusia yaitu sarana dan prasarana dan sumber dana. - Sumber daya manusia

Dalam pelaksanaan Program Pendidikan Anak Usia Dini, sumber daya manusia yang dimaksud adalah pemerintah dan pendidik pada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini.

Pemerintah (Penilik Pendidikan Luar Sekolah Kecamatan Boyolali)

Penilik Pendidikan Luar Sekolah merupakan penilik yang berasal dari UPT Pendidikan Dasar dan Luar Sekolah Kecamatan Boyolali. Jumlah di tiap kecamatan adalah 3 orang. Untuk kualitas tentu saja sudah memadai.

Agustina selaku Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah sebagai berikut :

S di tiap kecamatan berjumlah

3 orang dan itu sudah memadai baik kualitas OKtober 2010)

Pendidik lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini pada poin Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan disebutkan bahwa kualifikasi dan kompetensi guru PAUD didasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru beserta lampirannya. Untuk guru PAUD jalur pendidikan Nonformal (TPA, KB, dan yang sederajat) yang belum memenuhi kualifikasi akademik dan kompetensi disebut Guru Pendamping dan Pengasuh. Kualifikasi Akademik Guru Pendamping dan Pengasuh antara lain :

Memiliki ijazah D-II PGTK dari Perguruan Tinggi

terakreditasi; atau Memiliki ijazah minimal Sekolah Menengah Atas

(SMA) atau sederajat dan memiliki sertifikat pelatihan /

Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal di Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali tahun 2009 :