5 Anggaran APBD dan APBN untuk PAUD Nonformal
Tabel 4.5 Anggaran APBD dan APBN untuk PAUD Nonformal
di Kabupaten Boyolali Tahun 2009
No
Sumber Dana
Besar Dana
1 APBD I (Provinsi)
2 APBD II (Kabupaten)
3 APBN (Pusat)
Sumber : Data PAUD Seksi Pendidikan Luar Sekolah Disdikpora
Kabupaten Boyolali (Data Diolah)
Dana tersebut digunakan untuk membiayai pelaksanaan Program Pendidikan Anak Usia Dini di Kabupaten Boyolali yang terdiri dari 19 Kecamatan.
serta pembinaan dan pengawasan. Dana sosialisasi merupakan dana yang digunakan untuk sosialisasi Program Pendidikan Anak Usia Dini kepada masyarakat. Namun untuk dana sosialisasi ini terbatas, tidak setiap tahun dilaksanakan. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ibu Dra. Tri Nurjanti Agustina selaku Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah :
a dana dari pemerintah, tapi tidak setiap tahun dianggarkan. Kalaupun dianggarkan, dana untuk sosialisasi
Oktober 2010)
Selain untuk dana sosialisasi, dana tersebut juga digunakan untuk membiayai pelaksanaan di lembaga- lembaga Pendidikan Anak Usia Dini yang berupa dana rintisan, dana kelembagaan, dana APE, dana operasional, dan dana untuk perpustakaan. Hal tersebut seperti yang disampaikan Ibu Dra. Tri Nurjanti Agustina selaku Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah berikut ini :
berasal dari APBN, APBD I, dan APBD II, yaitu untuk kelembagaan berupa dana Rintisan PAUD dan dana lembaga yang sudah berjalan, kemudian ada dana untuk workshop, dana peningkatan SDM, dan dana untuk sarana dan prasarana. Sedangkan untuk khusus bantuan APE ya ada dana APE sendiri. Namun tidak semua lembaga PAUD mendapatkan bantuan tiap tahunnya. Jadi sistemnya bergilir. Kemudian ada dana insentif berasal dari APBN, APBD I, dan APBD II, yaitu untuk kelembagaan berupa dana Rintisan PAUD dan dana lembaga yang sudah berjalan, kemudian ada dana untuk workshop, dana peningkatan SDM, dan dana untuk sarana dan prasarana. Sedangkan untuk khusus bantuan APE ya ada dana APE sendiri. Namun tidak semua lembaga PAUD mendapatkan bantuan tiap tahunnya. Jadi sistemnya bergilir. Kemudian ada dana insentif
Dana untuk pelaksanaan di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini memang tidak semua jenis dana diberikan. Namun, ada dana yang memang selalu dan pasti diterima setiap lembaga, yaitu dana untuk insentif pendidik. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ibu Siti Musrifah, S.Pd selaku Kepala KB Permatasari :
dana operasional untuk insentif (honor) bagi pendidik yang diberikan tiap satu semester sekali (di- tanggal 26 Agustus 2010)
Selanjutnya dana dari pemerintah ini juga digunakan untuk membiayai pembinaan dan pengawasan. Untuk biaya pembinaan terutama untuk pelatihan pendidik lembaga Pendidikan Anak Usia Dini masih terbatas. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ibu Dra. Tri Nurjanti Agustina selaku Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah :
pelatihan adalah sebesar 15 juta rupiah untuk 200 (wawancara tanggal 6 Oktober 2010)
Dana dari masyarakat
Dana dari masyarakat berasal dari wali murid dan subsidi dari yayasan penyelenggara. Dana ini digunakan untuk membiayai pelaksanaan kegiatan di lembaga
digunakan untuk biaya operasional, antara lain untuk kebutuhan sehari-hari, honor guru, kegiatan anak, untuk biaya listrik, air, dan telepon, serta untuk program kegiatan anak. Sedangkan subsidi dari yayasan digunakan untuk pemeliharaan, perawatan, penambahan fasilitas guru, dan untuk peningkatan mutu guru. Kedua sumber dana tersebut masih kurang. Hal tersebut seperti diungkapkan oleh Ibu Siti Musrifah, S.Pd selaku Kepla KB Permatasari :
150.000,- dengan rincian sebagai berikut : untuk SPP (untuk honor guru) sebesar Rp 75.000,-, untuk makan anak sebesar Rp 40.000,-, untuk majalah sebesar Rp 10.000,-, dan biaya kegiatan anak sebesar Rp 15.000,-). Selain itu, ada dana program tahunan (biaya masuk pertama di KB Permatasari) sebesar 1 juta rupiah, serta ada subsidi dari yayasan yang digunakan untuk biaya pemeliharaan, perawatan, penambahan fasilitas guru, dan untuk peningkatan mutu guru. Ya dari kedua sumber dana tersebut masih kurang mbak, lagipula tahun 2009 kami tidak mendapat bantuan
awancara tanggal 26 Agustus
Dari uraian dan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa pada pelaksanaan Program Pendidikan Anak Usia Dini di Kecamatan Boyolali masih mengalami kendala soal pendanaan karena tidak semua lembaga Pendidikan Anak Usia Dini mendapatkan dana bantuan (APE, kelembagaan, dll) dari pemerintah setiap tahunnya dan hanya Dari uraian dan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa pada pelaksanaan Program Pendidikan Anak Usia Dini di Kecamatan Boyolali masih mengalami kendala soal pendanaan karena tidak semua lembaga Pendidikan Anak Usia Dini mendapatkan dana bantuan (APE, kelembagaan, dll) dari pemerintah setiap tahunnya dan hanya
- Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana juga berperan penting pada tahap pelaksanaan program. Sarana dan prasarana ini lebih dibutuhkan oleh lembaga Pendidikan Anak Usia Dini. Sarana dan prasarana untuk kegiatan di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini antara lain gedung, perlengkapan bermain di luar ruang, perlengkapan bermain di dalam ruangan, dan perabotan yang mendukung kegiatan sentra (untuk Kelompok Bermain dan Taman Penitipan Anak) sudah cukup memadai, namun masih ada kekurangan alat permainan di beberapa bagian terutama di sentra. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Ibu Siti Musrifah, S.Pd selaku Kepala KB Permatasari :
ada kekurangan, terutama kurang macamnya dan di beberapa sentra peralatan bermainnya masih ada yang
22 September 2010)
Struktur birokrasi berpengaruh pada pelaksanaan Program Pendidikan Anak Usia Dini di Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali, terutama pada saat pemberian honor bagi pendidik. Proses pencairan dana membutuhkan waktu yang lama dan melalui proses yang panjang yaitu mulai dari pendataan pendidik di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini kemudian diserahkan kepada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Boyolali untuk kemudian data tersebut dikirimkan ke Provinsi dan Pusat. Hal tersebut menyebabkan honor terlambat sampai kepada para pendidik. Ini seperti disampaikan oleh Ibu Sri Lestari Utami selaku guru tetap di KB Permatasari :
-8 bulan. Ya memang ada penjelasannya dari pemerintah yaitu proses input data yang butuh waktu lama untuk sampai ke atas (provinsi
Selain itu, struktur birokrasi juga menghambat pencairan dana bantuan dari pemerintah kepada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini. Proses dimulai dari penyerahan proposal dari lembaga Pendidikan Anak Usia Dini kepada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Boyolali untuk dibuatkan Surat Keputusan Kepala Dinas. Kemudian proposal dikirimkan ke provinsi untuk dibuatkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Provinsi. Setelah di-SK-kan, dilakukan penandatangan MoU dengan lembaga dan dana bantuan Selain itu, struktur birokrasi juga menghambat pencairan dana bantuan dari pemerintah kepada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini. Proses dimulai dari penyerahan proposal dari lembaga Pendidikan Anak Usia Dini kepada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Boyolali untuk dibuatkan Surat Keputusan Kepala Dinas. Kemudian proposal dikirimkan ke provinsi untuk dibuatkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Provinsi. Setelah di-SK-kan, dilakukan penandatangan MoU dengan lembaga dan dana bantuan
Pengalaman kemarin (tahun 2009) proposal dan perabotan penilaian dikirim ke provinsi awal Mei, tetapi dana cair bulan Agustus. Untuk dana tambahan proposal dikirim bulan Agustus dan dana cair bulan Oktober. Jadi proses dari penyerahan proposal sampai cairnya dana
(wawancara tanggal 16 November 2010)
Hal tersebut juga disampaikan oleh Ibu Siti Musrifah, S.Pd selaku Kepala KB Permatasari sebagai berikut :
dana bantuan dari pemerintah proses pencairannya malah sampai satu bulan setelah penandatanganan MoU baru masuk rekening kami. Mungkin karena prosesnya yang me November 2010)
Dari petikan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa struktur birokrasi menghambat pelaksanaan Program Pendidikan Anak Usia Dini, terutama pada saat pencairan dana bantuan untuk lembaga Pendidikan Anak Usia Dini dan pencairan honor bagi pendidik lembaga Pendidikan Anak Usia Dini.