Etika Berpakaian Mahasiswa

A. Etika Berpakaian Mahasiswa

FISIP UNS juga sama seperti lembaga pendidikan lain, mempunyai pedoman, aturan, dan norma yang jelas untuk mencetak mahasiswa yang intelektual dan memiliki kepribadian baik. Salah satunya aturan yang berlaku untuk mahasiswa adalah aturan berpakaian. Berpakaian rapi merupakan cerminan diri kita sendiri. Akan tetapi tidak jarang mahasiswa berpakaian seenaknya sendiri karena merasa dirinya sudah menjadi seorang yang mahasiswa, bukan sebagai pelajar yang harus berseragam. Kaos oblong dan jeans yang robek dipakai oleh sebagian mahasiswa saat mengikuti kegiatan di kampus. Tidak sampai itu saja, banyak mahasiswa FISIP UNS juga memakai pakaian ketat dan sedikit terbuka. Bahkan ada beberapa mahasiswi yang menggunakan make-up sangat mencolok yang tidak pantas digunakan saat mengikuti kuliah.

Berpakaian yang sopan, selain menjaga image diri kita, kita juga harus belajar menghargai orang lain lewat pakaian kita. Perkuliahan berlangsung pada institusi pendidikan yang resmi, dan tentu saja penggunaan sandal amat dilarang. Pada kenyatannya masih ada juga beberapa mahasiswa FISIP UNS yang memakai sandal di lingkungan kampus atau saat mengikuti kegiatan akademik di kampus.

banyak mahasiswa yang gaya pakaiannya tidak sesuai dengan etika yang berlaku. Banyak mahasiswa yang mengikuti trend namun tidak bisa menyesuaikan diri dengan etika yang berlaku saat berada di lingkungan kampus. Tetapi hal ini tidak bisa digeneralisasikan pada semua mahasiswa, sebagian besar mahasiswa lain masih berpakaian sesuai dengan etika di kampus.

Namun di sisi lain, masih banyak mahasiswa yang berpakaian sesuai dengan etika dan norma yang berlaku di kampus. Banyak mahasiswa masih memakai kemeja, kaos berkerah, sepatu, pakaian rapi dan sopan saat mengikuti kegiatan akademik di kampus. Ada beberapa informan yangmengamati lebih detail, gaya pakaian kuliah mahasiswa S1 pada umumnya lebih rapi dan sopan dibandingkan dengan mahasiswa D3 yang cenderung lebih bebas. Sedangkan penuturan informan dari kalangan mahasiswa, pada umumnya gaya pakaian mahasiswa FISIP UNS sangat mengikuti trend, berbeda dengan fakultas lain. Namun masih ada sebagian besar mahasiswa gaya pakaiannya dianggap masih rapi dan sopan, walaupun sebagian lain dianggap kurang sesuai dengan etika yang berlaku di kampus. Hal ini hamper sama dengan penuturan informan dari kalangan dosen.

Etika ialah suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang jahat. (Ethics, the study and philosophy of human condunct, with emphasiss on the Etika ialah suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang jahat. (Ethics, the study and philosophy of human condunct, with emphasiss on the

Sesuatu hal dalam etika yang tidak kalah pentingnya dalam dunia perguruan tinggi adalah etika berbusana. Kita sepakat bahwa mahasiswa adalah manusia dewasa sejak dia menjadi mahasiswa di perguruan tinggi, oleh karena itu mereka tidak lagi dipanggil anak atau siswa tapi dipanggil dengan sapaan saudara atau mahasiswa. Dengan demikian mereka sudah dianggap manusia dewasa. Tapi apakah orang dewasa itu punya kebebasan sebebas-bebasnya, jawabnya adalah tidak, tetapi mereka punya kebebasan yang dilembagakan. Sebagai contoh kebebasan dalam berpakaian, sekalipun bebas menentukan gaya pakaian dan berpenampilan sendiri tetapi jangan melanggar etika yang berlaku di masyarakat umum khususnya dalam masyarakat kampus.

Baik etika maupun etiket mengatur perilaku manusia secara normatif, artinya memberi norma bagi perilaku manusia dan demikian menyatakan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Justru karena sifat normatif ini kedua istilah tersebut mudah dicampuradukkan etiket menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan manusia. Etiket menunjukkan cara yang tepat, artinya cara yang diharapkan serta ditentukan dalam suatu kalangan tertentu. Etika tidak terbatas pada cara dilakukannya

Norma etis tidak terbatas pada cara perbuatan yang dilakukan, melainkan perbuatan itu sendiri. Etiket hanya berlaku dalam pergaulan. Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam suatu pergaulan, bisa dianggap sopan dalam pergaulan lain. Jika kita berbicara tentang etiket, kita hanya memandang manusia dari segi lahiriah saja, sedang etika menyangkut manusia dari segi dalam (Bertenz, 2007: 9-10)

Etika saat menghadiri perkuliahan juga amat penting untuk diperhatikan, selain menunjang daya serap kita akan ilmu-ilmu yang diberikan oleh dosen saat mengajar, kita juga harus mematuhi norma-norma kesopanan, karena kita tidak berkuliah sendiri, tapi bersama-sama dengan orang lain. Norma-norma tersebut dengan sendirinya akan membentuk kepribadian saat kita sudah bekerja nanti, dan menjadi orang yang profesional. Begitu pula sebaliknya menjadi orang tidak disiplin, selain merugikan lembaga tempat berkerja, terlebih akan merugikan diri sendiri. Oleh karena itu ada beberapa sikap atau etika di lingkungan kampus atau di kelas saat perkuliahan berlangsung yang patut dicermati agar kita tidak hanya sekedar kuliah, namun membentuk kita sebagai individu yang disiplin.

Antara etika dengan mahasiswa memiliki hubungan yang sangat erat. Dalam contoh kasus mahasiswa FISIP UNS, dapat kita nilai bahwa etika sangat berperan penting terhadap diri mahasiswa maupun orang lain, dengan Antara etika dengan mahasiswa memiliki hubungan yang sangat erat. Dalam contoh kasus mahasiswa FISIP UNS, dapat kita nilai bahwa etika sangat berperan penting terhadap diri mahasiswa maupun orang lain, dengan

Sebagai seorang mahasiswa yang beretika, mahasiswa harus memahami betul arti dari kebebasan dan tanggung jawab, karena banyak mahasiswa cenderung bebas berpakaian namun tidak bertanggung jawab. Artinya tidak sesuai dengan norma maupun etika yang berlaku dilingkungan FISIP UNS. Memang mahasiswa sudah diberi kebebasan dalam berpakaian, tidak ada aturan berseragam bagi mahasiswa. Tapi hendaknya mahasiswa bebas berpakaian dengan bertanggung jawab tetap mematuhi aturan berpakaian yang berlaku.

Pakaian yang dikenakan mahasiswa saat kuliah seharusnya juga mengacu pada etika yang berlaku dalam masyarakat kita. Etika yang dipakai masyarakat kita adalah etika kesopanan. Bentuk pakaian yang diharapkan sesuai etika masyarakat timur adalah pakaian yang sopan, rapi, tertutup, dan tidak ketat. Jika menyangkut dengan norma agama, maka pakaian yang digunakan hendaknya sesuai kaidah agama yang dianut mahasiswa. Misalnya mahasiswi muslimah memakai pakaian yang menutup aurat. Sebagian dosen menganggap bahwa pakaian yang dikenakan mahasiswa saat kuliah belum sesuai dengan etika atau norma yang berlaku. Sebagian mahasiswa masih mengenakan kaos oblong, sandal, pakaian ketat, atau Pakaian yang dikenakan mahasiswa saat kuliah seharusnya juga mengacu pada etika yang berlaku dalam masyarakat kita. Etika yang dipakai masyarakat kita adalah etika kesopanan. Bentuk pakaian yang diharapkan sesuai etika masyarakat timur adalah pakaian yang sopan, rapi, tertutup, dan tidak ketat. Jika menyangkut dengan norma agama, maka pakaian yang digunakan hendaknya sesuai kaidah agama yang dianut mahasiswa. Misalnya mahasiswi muslimah memakai pakaian yang menutup aurat. Sebagian dosen menganggap bahwa pakaian yang dikenakan mahasiswa saat kuliah belum sesuai dengan etika atau norma yang berlaku. Sebagian mahasiswa masih mengenakan kaos oblong, sandal, pakaian ketat, atau