Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis

2. Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis

Keanekaragaman hayati tingkat jenis merupakan keanekaragaman jenis dalam suatu ekosistem yang ditunjukkan

b d oleh adanya beraneka ragam jenis makhluk hidup baik dari kelompok hewan, tumbuhan, jamur, dan mikroorganisme.

Keanekaragaman jenis merupakan seluruh variasi pada makhluk hidup yang berbeda jenisnya dan dapat diamati dengan mudah.

Tentu kamu dapat membedakan jenis kacang-kacangan, seperti

Gambar 6.3 Keanekaragaman jenis

pada kacang-kacangan

kacang tanah, kacang buncis, kacang kapri, dan kacang hijau.

(a) ercis, (b) kara,

Atau membedakan kelompok hewan antara kucing, harimau,

(c) kacang tanah, dan (d) kedelai.

singa, dan citah. Untuk mengetahui keanekaragaman hayati

Sumber: Bank Gambar Penerbit, 2006

tingkat jenis, salah satu caranya adalah dengan mengamati ciri-

Biologi SMA dan MA Kelas X Biologi SMA dan MA Kelas X

kebiasaan hidup, dan lain-lain. Walaupun kacang-kacangan termasuk dalam satu familia Leguminosae dan hewan-hewan tersebut termasuk dalam satu familia/suku Felidae, tetapi diantara mereka terdapat perbedaan-perbedaan sifat yang

mencolok. Misalnya, perbedaan warna bulu, tipe lorengnya, ukuran tubuh, tingkah laku, dan lingkungan hidupnya.

3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem

Gambar 6.4 Keanekaragaman jenis

Semua makhluk hidup berinteraksi atau berhubungan erat pada hewan (a) citah, (b)

singa, (c) harimau dan

dengan lingkungan tempat hidupnya. Setiap makhluk hidup

(d) kucing.

Sumber: tumbuh dan berkembang pada lingkungan yang sesuai, Bank Gambar Penerbit, 2006 sehingga pada lingkungan tertentu dapat dihuni berbagai macam

makhluk hidup. Perbedaan komponen abiotik menyebabkan perbedaan makhluk hidup yang menghuninya. Karena ada banyak ekosistem di bumi maka timbul keanekaragaman hayati tingkat ekosistem, misalnya ekosistem padang rumput, hutan hujan tropis, pantai, sungai, dan air laut.

Lingkungan hidup terdiri dari komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup. Komponen abiotik meliputi faktor fisik dan faktor kimia. Faktor fisik misalnya iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dan kelembaban. Faktor kimia meliputi salinitas (kadar garam), tingkat keasaman, dan kandungan mineral. Komponen biotik maupun abiotik dalam suatu ekosistem sangat beragam, sehingga ekosistem yang terbentuk akan bervariasi pula. Di dalam ekosistem, terjadi hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan biotik maupun abiotik.

Salah satu penyebab keanekaragaman hayati tingkat ekosistem adalah perbedaan letak geografis. Perbedaan letak geografis menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim menyebabkan terjadinya perbedaan temperatur, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lamanya penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jenis-jenis flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang menempati suatu daerah. Di daerah dingin terdapat bioma tundra yang ditumbuhi sejenis lumut. Hewan yang dapat hidup antara lain rusa kutub dan beruang kutub. Di daerah beriklim sedang terdapat bioma taiga yang ditumbuhi berbagai jenis tumbuhan konifer dan ditempati hewan seperti anjing hutan dan rusa kutub. Pada iklim tropis terdapat hutan hujan tropis yang memiliki flora dan fauna yang sangat beraneka ragam.

Keanekaragaman hayati berkembang dari keanekaragaman tingkat gen, jenis dan ekosistem. Keanekaragaman hayati harus dilestarikan karena di dalamnya terdapat berbagai jenis hewan/ tumbuhan asli dan khas yang bermanfaat untuk mengembang- kan varietas-varietas unggul. Kelestarian keanekaragaman hayati

Gambar 6.5 pada suatu ekosistem akan terganggu bila ada komponen yang Bioma tundra didominasi

oleh tumbuhan lumut.

mengalami gangguan sehingga timbul perubahan tatanan ekosistem. Sumber: Microsoft Encarta, 2006

Keanekaragaman Hayati

Gangguan terhadap ekosistem dapat mengubah wujud ekosistem baik secara perlahan-lahan maupun secara cepat. Contoh gangguan ekosistem antara lain penebangan hutan secara liar dan perburuan hewan secara ilegal. Bencana alam seperti tanah longsor, tsunami, dan letusan gunung berapi juga dapat memusnahkan ekosistem dan keanekaragaman hayati di dalamnya.

Untuk memahami berbagai tingkat keanekaragaman hayati, lakukan Kegiatan 6.1.

Kegiatan 6.1

Keanekaragaman Hayati

I. Mengamati Keanekaragaman Tingkat Gen

A. Tujuan

Mengamati variasi morfologi buah pisang sebagai akibat keanekaragaman gen.

B. Alat dan Bahan

Berbagai macam buah pisang yang ada di sekitarmu.

C. Cara Kerja

1. Amatilah ciri-ciri pada masing-masing buah pisang, misalnya warna kulit, bentuk, ukuran, dan warna daging buah.

2. Tuliskan hasil pengamatanmu ke tabel seperti contoh berikut ini.

D. Tabel Hasil Pengamatan

Jenis Pisang

No. Ciri-Ciri

Raja

Kepok

Kavendis Lainnya

E. Pertanyaan

1. Bagaimanakah variasi jenis yang terdapat pada buah pisang itu? Jelaskan apakah yang menyebabkannya.

2. Jelaskan pengertian dari gen.

3. Apa kesimpulan hasil kegiatan tersebut?

II. Mengamati Keanekaragaman Tingkat Jenis

A. Tujuan

Mengamati perbedaan ciri-ciri biji kacang-kacangan sebagai keanekaragaman tingkat jenis.

B. Alat dan Bahan

1. Penggaris

2. Timbangan

3. Lima jenis biji kacang hijau, kacang kedelai, kacang tanah, kacang kapri, dan kacang panjang.

Biologi SMA dan MA Kelas X

C. Cara Kerja

1. Amatilah bentuk dan warna biji kacang-kacangan tersebut satu per satu.

2. Ukurlah panjang setiap biji kacang dengan penggaris dan tentukan berat setiap biji dengan timbangan.

3. Isikan data hasil pengamatan ke dalam tabel seperti contoh di bawah ini.

D. Tabel Pengamatan No.

Jenis Biji

1. kacang hijau ........................ .................... .................. ....................

2. kacang tanah ........................ .................... .................. ....................

3. kacang kedelai ........................ .................... .................. ....................

4. kacang panjang ........................ .................... .................. ....................

5. kacang kapri ........................ .................... .................. ....................

E. Pertanyaan

1. Keanekaragaman apakah yang ada pada biji kacang-kacangan tersebut? Jelaskan apa yang menyebabkan keanekaragaman jenis.

2. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan ini?

III. Mengamati Keanekaragaman Tingkat Ekosistem

A. Tujuan

Mempelajari beberapa jenis ekosistem untuk memahami keanekaragaman hayati tingkat ekosistem.

B. Alat dan Bahan

Gambar ekosistem sawah, hutan, sungai, dan gurun

C Cara Kerja

1. Pelajari gambar-gambar ekosistem di bawah ini dengan saksama.

2. Carilah informasi yang berkaitan dengan ekosistem di atas.

D. Pertanyaan

1. Tuliskan komponen biotik dan abiotik yang terdapat pada setiap ekosistem di atas.

2. Tuliskan jenis-jenis tumbuhan dan hewan yang menempati ekosistem di atas. Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman ekosistem?

3. Ekosistem manakah yang memiliki jumlah dan keanekaragaman makhluk hidup yang paling banyak?

Tugas 6.1

Uraikan hubungan berbagai tingkat keanekaragaman sebagai alur terbentuknya keanekaragaman hayati.

Keanekaragaman Hayati

B Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Kamu boleh berbangga karena Indonesia merupakan salah satu dari tiga Negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Negara lain yang memiliki hal serupa adalah Brazil dan Zaire. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di daerah katulistiwa dengan keadaan geografis yang beraneka ragam, sehingga keanekaragaman hayati di Indonesia memiliki keunikan tersendiri. Sekitar 30% spesies yang hidup di bumi berada di Indonesia. Indonesia memiliki jenis makhluk hidup dari berbagai tipe wilayah yaitu tipe Indomalaya, tipe Oriental, Australia, dan peralihannya. Beberapa di antaranya merupakan hewan dan tumbuhan langka dan endemik yang penyebaran terbatas. Tingginya keanekaragaman hayati terlihat dari berbagai macam ekosistem yang ada di Indonesia, seperti ekosistem pantai, ekosistem hutan bakau, ekosistem padang rumput, ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem air tawar, ekosistem air laut, dan ekosistem sabana. Masing-masing ekosistem memiliki keanekaragaman hayati tersendiri.