Filum Coelenterata

2. Filum Coelenterata

Coelenterata berasal dari coilos (rongga) dan eteron (usus), jadi Coelenterata berarti hewan berongga usus. Coelenterata umumnya hidup di laut, kecuali beberapa jenis dari Hydrozoa yang hidup di air tawar. Tubuh Coelenterata bersifat diploblastik, karena tubuhnya tersusun atas dua lapisan sel, yaitu ektoderm (epiderm) dan gastroderm (endoderm). Di antara kedua lapisan tersebut terdapat lapisan nonseluler yang disebut mesoglea yang merupakan persebaran sel-sel saraf. Pada lapisan ektodermis terdapat sel knidoblast. Di dalam knidoblast terdapat nematokist

jaring saraf

(paling banyak pada tentakel) yang berfungsi untuk melumpuhkan dan mempertahankan diri dari musuhnya. Tubuh Coelenterata mempunyai simetri radial. Coelenterata belum mempunyai alat peredaran darah dan alat ekskresi khusus.

Dalam siklus hidupnya, Coelenterata mempunyai dua Gambar 8.8 Sistem saraf pada bentuk tubuh yang berbeda yaitu Polip dan Medusa.

Coelenterata (Hydra).

a. Polip adalah bentuk kehidupan Coelenterata yang menempel Sumber: Encyclopedia Britannica, 2006

pada substrat. Tubuh berbentuk silindris dan pada bagian atas terdapat mulut yang dikelilingi tentakel sebagai alat untuk menangkap mangsa, alat gerak, dan alat pertahanan. Polip yang membentuk koloni memiliki beberapa macam bentuk (polimorfisme) yang berbeda fungsinya misalnya polip untuk pembiakan menghasilkan medusa (gonozoid) dan polip untuk makan disebut gastrozoid.

b. Medusa adalah bentuk kehidupan Coelenterata yang hidup bebas yaitu berupa ubur-ubur seperti payung/parasut atau seperti lonceng yang dapat berenang bebas.

Setiap hewan Coelenterata mempunyai rongga gastrovas- kuler. Rongga gastrovaskuler Coelenterata bercabang-cabang yang dipisahkan oleh sekat-sekat namun belum mempunyai anus. Hewan ini dapat melakukan perkembangbiakan secara aseksual dan seksual.

Filum Coelenterata dibagi menjadi 3 kelas yaitu kelas Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa.

a. Kelas Hydrozoa

Hewan dalam kelas Hydrozoa ada yang hidup soliter dan ada yang berkoloni. Hydrozoa yang soliter mempunyai bentuk polip, sedangkan yang berkoloni dengan bentuk polip yang dominan dan beberapa jenis membentuk medusa. Contohnya adalah Hydra dan Obelia.

1) Hydra Hydra berbentuk polip, berukuran antara 10 mm – 30 mm

hidup di air tawar dengan melekat pada daun atau batang tanaman air. Makanannya berupa tumbuhan dan hewan kecil. Tubuh bagian bawah membentuk kaki untuk me- lekat dan bergerak. Pada ujung atas terdapat mulut yang dikelilingi oleh hipostom dan 6 – 10 buah tentakel.

Kingdom Animalia

Tentakel berfungsi sebagai alat untuk menangkap makanan dan selanjutnya makanan dicerna di dalam rongga gastrovaskuler. Hydra berkembang biak secara aseksual dan seksual. Perkembangbiakan secara aseksual dengan membentuk kuncup atau tunas pada sisi tubuhnya. Tunas yang telah memiliki epidermis, mesoglea, dan rongga gastrovaskuler dapat melepaskan diri dan tumbuh menjadi individu baru. Perkembang- biakan secara seksual terjadi melalui peleburan sel telur (dari ovarium) dengan sperma (dari testis). Hasil

Gambar 8.9 Hydra, Coelenterata

peleburan membentuk zigot yang dapat membentuk

yang hidup di air tawar. Sumber: Microsoft Encarta, 2006

kista. Kista dapat berenang bebas dan di tempat yang sesuai akan melekat di dasar perairan. Jika menemukan lingkungan yang baik, inti kista pecah dan embrio tumbuh menjadi Hydra baru.

2) Obelia

Obelia berbentuk polip dan medusa yang hidup di laut. Obelia yang hidup berkoloni di laut dangkal membentuk polip yang melekat di batu karang. Polip pada Obelia dibedakan menjadi dua jenis polip yaitu hidran yang

bertugas mengambil dan mencernakan makanan dan gonangium yang bertugas melakukan perkembangbiakan aseksual. Obelia mengalami pergiliran keturunan (meta- genesis) antara keturunan seksual dengan keturunan aseksual. Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan oleh gonangium. Pada gonangium terbentuk tunas yang dapat memisahkan diri dan berkembang menjadi medusa muda yang dapat berenang bebas. Medusa muda kemudian berkembang menjadi medusa dewasa.

Medusa dewasa mempunyai dua alat kelamin (her- mafrodit) yang menghasilkan sel telur dan sperma.

Pembuahan terjadi secara eksternal di luar tubuh dan membentuk zigot. Zigot akan berkembang menjadi larva bersilia disebut planula. Pada tempat yang sesuai planula akan merekatkan diri menjadi polip muda kemudian tumbuh menjadi Obelia. Selanjutnya Obelia membentuk tunas sehingga terbentuk koloni Obelia yang baru.

b. Kelas Scypozoa

Gambar 8.10 Koloni Obelia.

Sumber: Microsoft Encarta, 2006

Scypozoa berasal dari bahasa Yunani scyphos (mangkuk) dan zoon (binatang) karena bentuk tubuhnya yang menyerupai mangkuk atau cawan transparan, sehingga sering disebut ubur-ubur mangkuk. Permukaan tubuh bagian bawah terdapat rongga mulut yang dikelilingi empat tentakel. Mulut ini berhubungan dengan rongga pencernaan. Pencernaan pada Scypozoa terjadi secara ekstraseluler. Scypozoa telah memiliki beberapa indra sederhana misalnya tentakel sebagai alat keseimbangan, oselus untuk membedakan gelap dan terang, dan celah olfaktoris merupakan indra pembau. Namun demikian Scypozoa belum mempunyai alat respirasi dan ekskresi khusus. Contohnya adalah Aurellia aurita, berupa medusa dengan tepi berlekuk-lekuk yang banyak

Biologi SMA dan MA Kelas X Biologi SMA dan MA Kelas X

c. Kelas Anthozoa

Anthozoa berasal dari bahasa Yunani anthos (bunga) dan zoon Gambar 8.11 (binatang) jadi Anthozoa berarti hewan yang bentuknya Aurellia, jenis Coelen-

seperti bunga atau hewan bunga. Selama hidupnya Anthozoa terata yang berbentuk

medusa.

berbentuk polip yang hidup melekat di dasar laut dangkal. Sumber: Microsoft Encarta, 2006 Kelas Anthozoa meliputi mawar laut dan koral.

1) Mawar Laut (Anemon Laut) Mawar laut menempel pada dasar perairan meng- gunakan bagian tubuh yang disebut cakram kaki. Permukaan atas terdapat mulut yang dikelilingi banyak

tentakel berukuran pendek yang tersusun seperti mahkota bunga. Tentakel ini berfungsi untuk mencegah agar pasir dan kotoran lain tidak melekat sehingga tubuhnya tetap bersih. Mawar laut mempunyai sistem saraf difus yang tidak memiliki sistem saraf pusat.

2) Koral (Karang) Koral atau karang hidup berkoloni membentuk massa yang kaku dan kuat karena mempunyai kerangka yang

Gambar 8.12 terbuat dari kalsium karbonat. Koral hidup di laut Anemon laut, hidup

menempel di dasar laut.

dangkal dengan suhu rata-rata 20°C (daerah tropis antara Sumber: Microsoft Encarta, 2006 30°LU hingga 30°LS). Koral melakukan reproduksi aseksual dengan pembentukan kuncup atau tunas. Contoh: Acropora, Stylophora, Leptoria, dan sebagainya. Koral yang sudah mati, rangka kapurnya akan menjadi batu karang/terumbu. Ada tiga tipe batu karang, yaitu karang pantai, karang penghalang, dan karang atol.

Ubur-ubur dapat dimanfaatkan sebagai tepung ubur-ubur yang digunakan sebagai bahan pembuatan kosmetik. Selain sebagai bahan kosmetik, di Jepang ubur-ubur dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Karang atol, karang pantai, dan karang penghalang dapat melindungi pantai dari abrasi air laut. Karang dan anemon membentuk taman laut yang menjadi tempat persembunyian dan tempat perkembangbiakan ikan serta sebagai objek wisata.

Tugas 8.3

Jelaskan cara perkembangbiakan dan daur hidup hewan Coelenterata

Kingdom Animalia