Filum Annelida
5. Filum Annelida
Annelida berasal dari bahasa Yunani annulus (cincin), jadi Annelida adalah cacing yang mempunyai tubuh beruas-ruas atau bersegmen seperti cincin. Setiap ruas pada Annelida disebut somit dan bersifat metameri artinya setiap segmen tubuh mempunyai alat-alat yang lengkap seperti alat ekskresi, reproduksi, otot, pembuluh darah, dan saraf. Cacing ini bersifat tripoblastik selomata.
Sistem pencernaan Annelida telah sempurna yaitu mempunyai mulut yang dilengkapi dengan gigi kitin, saluran pencernaan, dan anus pada ujung belakang. Mempunyai sepasang ganglion otak yang dihubungkan dengan sistem saraf tangga tali . Alat eksresinya disebut nefridia. Cacing ini melakukan pertukaran udara (bernapas) secara difusi dengan menggunakan seluruh permukaan tubuhnya. Sistem peredaran darahnya tertutup.
Hewan ini bersifat hermafrodit dan memiliki klitelum sebagai alat kopulasi. Namun beberapa jenis Annelida bersifat monocious, yaitu ada cacing jantan dan cacing betina. Habitatnya
Gambar 8.22 Tubuh Annelida beruas-
adalah di air tawar, air laut, dan darat terutama di tempat lembab,
ruas, pada setiap ruas terdapat seta untuk
gembur, dan banyak mengandung zat organik. Beberapa jenis
bergerak.
bersifat parasit pada organisme lain. Annelida terbagi atas 3 kelas
Sumber: Microsoft Encarta, 2006
yaitu Polychaeta, Olygochaeta, dan Hirudinea
Biologi SMA dan MA Kelas X Biologi SMA dan MA Kelas X
Polychaeta berasal dari bahasa Yunani poly (banyak) dan metanefridia chaeta (seta atau rambut) yang berarti cacing berambut
saluran usus
banyak. Kelompok cacing ini berukuran antara 5 – 10 cm dengan warna yang beraneka ragam, umumnya hidup di laut yaitu dalam pasir atau di antara batu-batuan di daerah pasang surut. Tubuh bersegmen-segmen, setiap segmen mempunyai parapodia (kaki bedaging), pada setiap
nefrostom nefridiofor
parapodia terdapat seta untuk bergerak kecuali pada segmen terakhir, serta mempunyai alat sensoris pada ujung depan Gambar 8.23 Alat ekskresi Annelida
(kepala). Reproduksi terjadi melalui perkawinan cacing berupa nefridia. Sumber: jantan dan betina yang menghasilkan larva trakofor. Bank Gambar Penerbit, 2006
Contoh cacing ini adalah Eunice viridis (cacing wawo, hidup di laut Maluku), Lysidice oele (cacing palolo, hidup di Kepulauan Fiji), keduanya dapat dimakan dan mengandung protein yang tinggi. Contoh lain adalah Nereis virens (kelabang laut) dan Arenicola sp.
b. Olygochaeta
Olygochaeta berasal dari bahasa Yunani oligo (sedikit) dan chaeta (seta atau rambut) yang berarti cacing berambut sedikit. Tubuhnya bersegmen, tidak mempunyai parapodia, dan mempunyai beberapa seta pada setiap ruas. Sebagian besar hidup di air tawar atau di darat dan bersifat hermafrodit.
Contoh yang mudah kamu temukan adalah Lumbricus terrestris (cacing tanah). Tubuh cacing tanah memiliki segmen berjumlah 15 – 200 buah. Pada setiap segmen terdapat seta kecuali pada segmen pertama dan terakhir. Pada segmen ke-32 sampai segmen ke-37 terdapat klitelum atau sadel yang mengandung kelenjar sebagai alat kopulasi. Cacing tanah bersifat hermafrodit tetapi tidak dapat melakukan pembuahan sendiri. Dua cacing tanah melakukan perkawinan silang dengan menempelkan tubuh secara berlawanan. Alat kelamin jantan mengeluarkan sperma dan diterima klitelum pasangannya untuk membuahi sel telur. Sel telur yang telah dibuahi ditampung di dalam kokon dan
alat reproduksi
jantan
esofagus tembolok
dilepaskan dari tubuh cacing.
lambung
Cacing tanah bergerak dengan otot longitudinal dan otot usus sirkuler. Alat eksresinya berupa sepasang nefridia yang betina
jantung
alat reproduksi
klitelum
terdapat pada setiap segmen dan disebut metanefridia.
ganglion
Pernapasan dilakukan secara difusi menggunakan seluruh otak permukaan tubuh yang lembab. Sistem peredaran darahnya faring
mulut
tertutup dengan plasma darah yang mengandung pembuluh ventral
pembuluh darah
darah dorsal
hemoglobin sehingga berwarna merah. Sistem saraf berupa
pembuluh darah
saraf tangga tali. Makanannya berupa zat-zat organik, dicerna pada segmen tubuh dengan sistem pencernaan makanan yang lengkap yaitu
mempunyai mulut, esofagus, tembolok, lambung, usus, dan saraf segmen tubuh anus. Cacing ini mempunyai daya regenerasi yang tinggi dan ganglion segmen tubuh
membantu menghancurkan zat organik. Contoh lain cacing Gambar 8.24 Anatomi organ tubuh Oligochaeta adalah Pheretima posthurna (cacing tanah),
cacing tanah (Lumbri-
Perichaeta cus terrestris). (cacing hutan), dan Tubifex (cacing air).
Sumber: Microsoft Encarta, 2006
Kingdom Animalia
Hirudinea meliputi berbagai jenis lintah (hirudo = lintah) yang banyak terdapat di air tawar, air laut, dan di darat. Tubuh pipih dorsoventral dengan permukaan yang ditutupi kutikula dan tidak memiliki parapodia atau seta. Hewan ini memiliki alat pengisap pada bagian ujung anterior dan posterior, pengisap di ujung posterior ukurannya lebih besar. Lintah merupakan hewan hermafrodit, lubang kelamin jantan terletak di depan lubang kelamin betina. Sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring, tembolok, lambung,
b rektum, dan anus. Peredaran darahnya tertutup dan bernapas melalui seluruh permukaan kulit. Alat eksresi
berupa nefridium yang terdapat pada setiap segmen. Hewan ini mempunyai kelenjar ludah yang menghasilkan
zat hirudin, mengandung bahan anti koagulasi yang dapat mencegah penggumpalan darah. Contoh Hirudo medicinalis (lintah) dan Haemadipsa javanica (pacet).
Tugas 8.6
Gambar 8.25 (a) Cacing Tubifex sp.
hidup di air tawar. (b) Lintah (Hirudo medici-
1. Cacing tanah (Lumbricus terestris) bersifat hermaprodit.
nalis) bersifat parasit.
Mengapa cacing tanah tidak dapat melakukan
Sumber: Microsoft Encarta, 2006
pembuahan sendiri? Jelaskan perkawinan silang pada cacing tanah.
2. Jelaskan sistem pencernaan pada Annelida.