Filum Echinodermata

8. Filum Echinodermata

Echinodermata berasal dari kata Yunani echinos (duri) dan dermal (kulit) yang artinya hewan berkulit duri, yaitu kulitnya mempunyai lempeng-lempeng zat kapur sebagai endoskeleton dan terdapat duri-duri kecil. Pada beberapa jenis, duri ini mengalami modifikasi menjadi alat yang berguna untuk menangkap makanan. Echinodermata merupakan hewan tripoblastik selomata yang hidup bebas di laut dengan gerakan yang lambat. Echinodermata memakan zat organik dan tidak ada yang parasit, meliputi sekitar 7.000 jenis yang masih hidup dan sekitar 13.000 jenis telah menjadi fosil. Bentuk tubuh dewasa Gambar 8.50 Bintang laut, salah satu simetri radial, namun larvanya yang bersilia mempunyai simetri

jenis Echinodermata.

bilateral yang menyerupai embrio Chordata sehingga diduga Sumber: Microsoft Encarta, 2006 Echinodermata berevolusi dari nenek moyang yang simetri bilateral.

Mulut terdapat di permukaan bawah tubuh dan anusnya ada di permukaan atas. Echinodermata mempunyai sistem sirkulasi terbuka, terdiri dari pembuluh yang mengelilingi mulut dan di- hubungkan dengan lima buah pembuluh radial di bagian lengan.

Kingdom Animalia

Sistem pencernaan lengkap, terdiri dari mulut, faring,

saluran air duri

kerongkongan, lambung, usus, berakhir di anus. Pada beberapa jenis, anus ini tidak berfungsi. Bernapas menggunakan kaki ambulakral, namun pada beberapa jenis menggunakan paru-

lambung

paru kulit (dermal branchialis) yaitu penonjolan dinding rongga tubuh yang tipis membentuk gelembung insang pada papula

madreporit

anus

yang dilindungi silia dan pediselaria. Sisa-sisa metabolisme

ampula

diangkut oleh sel-sel amubosit ke paru-paru kulit kemudian

celah

duri

dilepaskan ke luar tubuh. Hewan ini tidak mempunyai otak namun memiliki ganglion dengan sistem saraf radial sederhana

ambulakral

Gambar 8.51 Struktur tubuh bintang laut.

yang melingkari mulut kemudian bercabang-cabang ke arah

Sumber: Bank Gambar Penerbit, 2006

lengan. Perkembangbiakan se cara seksual dengan alat kelamin terpisah dan melakukan fertilisasi eksternal. Telur yang telah dibuahi akan membelah menjadi morula, blastula, gastrula, kemudian berkembang menjadi larva bipinnaria berbentuk simetri bilateral. Larva ini dapat berenang bebas di lautan dan berkembang menjadi branchidaria lalu mengalami metamorfosis menjadi bentuk dewasa yang simetri radial. Banyak jenis hewan ini yang mempunyai kemampuan regenerasi tinggi yaitu dapat menumbuhkan kembali bagian tubuh yang terpotong.

Echinodermata mempunyai sistem pembuluh air yang disebut kaki ambulakral untuk bergerak, makan, dan pertukaran gas. Sistem saluran air ambulakral terdiri atas bagian- bagian sebagai berikut.

a. Madreporit, berupa lempeng dorsal yang berlubang-lubang kecil sebagai tempat masuk dan keluarnya air dari dalam tubuh.

b. Saluran batu, menghubungkan madreporit dengan saluran

cincin.

c. Saluran cincin, yaitu saluran yang melingkari mulut.

d. Saluran radial, saluran cincin yang meluas ke seluruh tubuh.

e. Saluran lateral, terusan dari saluran radial di daerah lengan.

f. Gelembung otot atau ampula.

g. Kaki tabung atau kaki ambulakral.

Air masuk melalui (madreporit) menuju ke pembuluh batu, kemudian menuju ke saluran cincin yang bercabang ke saluran radial dan saluran lateral. Pada setiap cabang terdapat deretan kaki tabung yang berpasangan dengan ampula. Dari saluran lateral air masuk ke ampula dan dikeluarkan ke lingkungan.

Echinodermata diklasifikasikan menjadi 5 kelas yaitu Asteroidea, Echinoidea, Ophiuroidea, Crinoidea, dan Holoturoidea.

a. Asteroidea

Asteroidea disebut juga bintang laut karena tubuh berbentuk bintang dengan lengan yang biasanya berjumlah lima. Pada ujung setiap lengan terdapat mata sederhana yang dapat membedakan gelap dan terang. Bentuk dan warna

Gambar 8.52 Bintang laut sedang mencari makan di atas

bintang laut bervariasi. Penyokong tubuh berupa lempeng

koral.

zat kapur (osikulus), pada permukaan kulit terdapat duri-

Sumber: Microsoft Encarta, 2006

duri dengan berbagai ukuran. Di sekitar duri terdapat

Biologi SMA dan MA Kelas X Biologi SMA dan MA Kelas X

b. Echinoidea

Echinoidea meliputi berbagai jenis bulu babi atau landak laut yang bentuk tubuhnya bulat dan memiliki pelindung testa yang dilingkupi dengan duri dari zat kapur yang panjangnya

1 – 2 cm. Pada beberapa jenis, duri ini lebih panjang dan tajam untuk melindungi diri dari predator. Hewan dewasa berukuran antara 3 – 10 cm. Jenis hewan ini biasanya hidup di sela-sela pasir atau sela-sela bebatuan di sekitar pantai atau Gambar 8.53 Landak laut. di dasar laut. Meskipun tubuhnya tidak mempunyai lengan, Sumber: Microsoft Encarta, 2006 Echinoidea mempunyai simetri radial lima lengan seperti pada Echinodermata lainnya. Simetri ini tampak jelas ketika bulu babi dikeringkan. Hewan ini bergerak dengan ratusan kaki tabung berukuran kecil. Mulut terletak di permukaan oral, dilengkapi dengan 5 buah gigi yang digerakkan oleh otot lentera arisoteteles untuk mengambil makanan. Nama itu diambil dari Aristoteles yang pertama kali mendeskripsikan alat ini dengan jelas dalam bukunya History of Animals. Anus, madreporit, dan lubang kelamin terdapat di permukaan aboral. Reproduksi secara seksual dengan pembuahan eksternal. Hasil pembuahan berupa zigot yang kemudian tumbuh menjadi larva pluteus yang mempunyai simetri bilateral. Contohnya adalah Diadema antillarum (landak laut hitam di Laut Karibia), Arbacia punctulata, dan Echinos esculentus.

c. Ophiuroidea

Ophiuroidea sering disebut bintang ular karena mempunyai lima lengan yang panjangnya dapat mencapai 60 cm dan dapat digerakkan seperti ular. Lengan ini pangkalnya menyatu pada tubuh yang berbentuk cakram yang disebut kaliks. Cakram tubuh mempunyai simetri radial, di dalamnya terdapat alat pencernaan dan reproduksi. Madreporit dan mulut yang dilengkapi lima rahang terdapat di permukaan oral. Alat pencernaan terdiri dari mulut, lambung, dan tidak mempunyai anus, sisa makanan dikeluarkan kembali melalui mulutnya. Ular laut tidak memiliki bintik mata, tetapi dapat menggunakan reseptor Gambar 8.54 Bintang ular. pada epidermis untuk membedakan gelap dan terang. Sumber: Microsoft Encarta, 2006

Kingdom Animalia

169

170

Biologi SMA dan MA Kelas X

Hewan ini mempunyai kemampuan regenerasi yang tinggi. Alat pernapasan dan ekskresi berupa tabung bersilia (disebut bursa ) yang berhubungan dengan sistem abulakral. Alat kelamin pada bintang ular terpisah antara hewan jantan dan betina. Alat kelamin ini terdapat pada cakram tubuh yang berhubungan dengan bursa. Hewan ini hidup di laut yang dangkal atau dalam, biasanya bersembunyi di sekitar batu karang, rumput laut, atau mengubur diri di lumpur/pasir yang aktif terutama pada malam hari. Cotohnya adalah Caulerpa racemosa (ular laut kecil), Palaeocoma egertoni, dan Ophioplocus sp.

d. Crinoidea

Crinoidea sering disebut lilia laut karena hidup melekat pada bebatuan dan mempunyai lengan bercabang-cabang menyerupai mahkota bunga lilia. Lengan yang panjang ini disebut pinnula yang berjumlah lima buah atau kelipatannya. Hewan ini sering ditemukan menempel dengan menggunakan tangkai (stalk) yang memanjang dari daerah aboral. Jenis lain menggunakan siri (cirri) yaitu tentakel pendek dan halus untuk melekat pada bebatuan di dasar laut. Mulut dan anus terdapat pada permukaan oral di bagian atas tubuh dikelilingi siri dan tidak mempunyai madreporit. Lilia laut juga dapat bergerak dan berenang bebas, sehingga jika lingkungan tidak menguntungkan akan pindah dan menempel pada tempat lain. Hewan ini mempunyai kemampuan regenerasi yang besar. Perkembangbiakan dilakukan secara seksual, organ kelamin terpisah (ada hewan jantan dan betina), dan pembuahan terjadi secara eksternal. Contohnya adalah Antendon tenella, Ptilometra australis, dan Ptilocrinus pinnatus .

e. Holothuroidea

Holothuroidea disebut juga teripang atau mentimun laut karena bentuk tubuhnya seperti mentimun yang dapat ditemukan di dasar pantai hampir di seluruh dunia. Tubuh teripang lunak, diperkuat dengan osikula sebagai endoskeleton di bawah kulit. Hewan ini tidak mempunyai lengan, bergerak dengan memanjang dan memendekkan tubuh dengan bantuan otot di bawah kulit. Mulut terletak pada ujung anterior dan anus pada ujung posterior (aboral). Di sekeliling mulut terdapat tentakel yang bercabang sebanyak 10 sampai 30 buah. Alat pernapasan berupa paru- paru air atau melalui percabangan kloaka yang terletak sebelum anus. Teripang mempunyai sistem saluran air yaitu madreporit yang berhubungan dengan saluran cincin di sekitar mulut kemudian bercabang-cabang ke saluran radial. Teripang mempunyai sistem peredaran darah yang jelas dan sistem saraf berbentuk cincin yang bercabang-cabang ke seluruh tubuh. Reproduksi secara seksual dengan

Sumber: pembuahan di luar tubuh. Telur yang dibuahi berkembang Ilmu Pengetahuan Populer, 2005

Gambar 8.56 Teripang / mentimun laut (Thyone briareus).

Gambar 8.55 Lilia laut. Sumber: Encyclopedia Britannica, 2006

menjadi larva auricularia. Teripang sering dimanfaatkan sebagai obat dan makanan. Contohnya adalah Holothuria floridana (teripang raksasa Amerika), Holothuria artha (teripang hitam), Thyone briareus, dan Sticopus sp.

Tugas 8.9

1. Jelaskan sistem saluran air amburakral pada heewan Echinodermata.

2. Mengapa Echinodermata dianggap mempunyai hubungan kekerabatan yang dekat dengan Chordata?

3. Sebutkan jenis-jenis Echinodermata yang bermanfaat bagi manusia beserta pemanfaatannya.

9 . Filum Chordata

Filum Chordata merupakan kelompok hewan Vertebrata dan beberapa hewan Invertebrata. Semua hewan dalam filum Chordata mempunyai ciri khas meskipun hanya tampak pada periode tertentu dalam kehidupannya, yaitu mempunyai notokord, tali saraf dorsal, celah insang, dan ekor berotot yang melewati anus. Notokord merupakan sel-sel pada embrio yang tersusun berjajar dan saling bersambungan yang menyokong tubuh. Pada Vertebrata, notokord berkembang menjadi tulang belakang. Perhatikan Gambar 8.57.

telinga notokord

pusar ekor

ikan burung

reptil

manusia

Gambar 8.57 Perkembangan embrio beberapa jenis hewan Chordata. Sumber: Microsoft Encarta, 2006

Chordata terbagi menjadi tiga subfilum yaitu Urochordata, Cephalochordata, dan Vertebrata. Urochordata mempunyai notokord dan bumbung saraf (tonjolan yang akan berkembang menjadi sistem saraf) ketika masih embrio hingga larva, tetapi pada hewan dewasa tidak ada. Hewan ini hidup melekat di dasar laut, mempunyai tunika (selubung) pelindung tubuh. Contohnya adalah hewan penyemprot laut (sea squirt) dan

a tunikata. Cephalocordata meliputi hewan lanselet yang b berbentuk seperti ikan, mempunyai notokord dan bumbung Gambar 8.58 (a) Hewan penyemprot

saraf tetapi tidak mempunyai vertebra (tulang belakang).

laut (sea squirt), salah

Notokord berkembang hingga hewan dewasa yang mendukung satu jenis Urochordata.

(b) Lanselet, salah satu

gerak otot. Tubuhnya bulat memanjang dengan ujung yang

jenis Cephalocordata.

meruncing, tidak mempunyai sirip, jantung, dan otak. Sumber: Microsoft Encarta, 2006

Kingdom Animalia

Hidupnya di dasar laut berpasir dan menggunakan insang untuk bernapas dan mencari makan. Vertebrata meliputi berbagai hewan yang telah mempunyai tulang belakang dan alat-alat tubuh berkembang lebih kompleks. Dalam filum Chordata ini, kamu hanya akan mendalami subfilum Vertebrata.

a. Ciri-Ciri Vertebrata

Hewan Vertebrata mempunyai tulang belakang yang berkembang dari notokord dan mempunyai saraf spinal. Tubuhnya simetri bilateral, organ tubuh dan otak dilindungi oleh tulang. Selain sebagai pelindung, tulang juga berfungsi sebagai penimbun kalsium dan fosfat dan menyokong sistem gerak hewan karena otot-otot melekat pada tulang. Tulang juga mendukung perkembangan tubuh, sehingga hewan Vertebrata mempunyai ukuran yang jauh lebih besar dibandingkan hewan Invertebrata. Vertebrata mempunyai alat tubuh yang berkembang baik yaitu alat pencernaan dari mulut hingga anus, sistem peredaran darah tertutup, alat ekskresi berupa ginjal, bernafas dengan insang atau paru-paru yang efisien, sistem koordinasi berupa sistem endokrin dan sistem saraf yang lebih kompleks, seluruh tubuh dilindungi oleh kulit, dan berkembang biak secara seksual.

b. Klasifikasi Vertebrata

Subfilum Vertebrata terdiri dari dua superkelas yaitu Agnatha dan Gnathostomata. Superkelas Agnatha meliputi berbagai hewan Vertebrata yang tidak mempunyai rahang, misalnya belut lamprey. Lamprey hidup di air tawar dan air laut dan hidup parasit dengan menempel dan mengisap darah ikan lain. Superkelas Gnathostomata meliputi berbagai hewan Vertebrata yang mempunyai rahang, dibagi menjadi enam kelas yaitu Chondrichthyes, Osteichthyes, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia. Pada bagian ini hanya dibahas mengenai klasifikasinya saja, sedangkan organ-organ tubuhnya akan dibahas lebih mendalam di kelas XI.