Sistem Klasifikasi
1. Sistem Klasifikasi
Klasifikasi sebenarnya adalah pengelompokan makhluk hidup berdasarkan keseragaman ciri atau sifat di antara keanekaragaman sifat yang ada pada di antara makhluk hidup tersebut. Misalnya ada kelompok hewan buas dan tidak buas, kelompok hewan pemakan rumput dan pemakan daging, tumbuhan obat-obatan, tumbuhan penghasil pangan, dan tanaman hias. Tentu kamu dapat melakukan pengelompokan makhluk hidup dengan cara seperti itu.
Banyak ahli yang mengembangkan cara pengelompokan makhluk hidup yang lebih baik, misalnya Aristoteles (384 – 322 SM) mengelompokkan makhluk hidup menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan dan hewan. Tumbuhan dikelom- pokkan menjadi herba, semak, dan pohon. Sedangkan hewan digolongkan menjadi hewan berdarah dan tidak berdarah. John Ray (1627 – 1708) merintis pengelompokkan makhluk hidup menjadi kelompok-kelompok kecil dan memperkenalkan
Keanekaragaman Hayati
Makhluk hidup dikelompokkan menjadi lima kingdom/ kerajaan yaitu Archaebacteria, Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Setiap kelompok yang terbentuk dari hasil klasifikasi makhluk hidup disebut takson. Pengelompokan ke dalam takson-takson didasarkan atas banyaknya persamaan dan perbedaan ciri morfologi, fisiologi, dan anatominya. Sekarang juga dikembangkan perunutan sekuens ADN untuk menentukan kekerabatan makhluk hidup. Makin banyak
persamaan, dikatakan makin dekat hubungan kekerabatannya dan makin sedikit persamaannya, makin jauh kekerabatannya.
kerajaan (kingdom/regnum)
filum atau divisi
Makhluk hidup yang memiliki banyak persamaan ciri, dapat
kelas
saling kawin dan menghasilkan keturunan yang fertil (subur),
bangsa atau ordo
dimasukkan ke dalam suatu kelompok (takson) yang disebut
suku atau famili
spesies atau jenis. Beberapa spesies atau jenis yang berkerabat
sedikit
marga atau genus
dekat dapat dikelompokkan ke dalam takson famili atau suku.
Famili yang berkerabat dekat membentuk ordo atau bangsa. Ordo-ordo yang berkerabat dekat dikelompokkan ke dalam satu
jenis atau spesies
persamaan ciri semakin
Gambar 6.14 Skema tingkatan takson,
kelas . Kelas-kelas yang berkerabat dikelompokkan ke dalam
dari tingkat jenis sampai
suatu filum untuk hewan, pada tumbuhan disebut divisi. Semua
kerajaan. Sumber: Bank Gambar Penerbit, 2006
filum dan atau divisi yang berkerabat membentuk kingdom atau kerajaan . Dengan cara ini maka terbentuk tingkatan klasifikasi atau tingkatan takson. Semakin tinggi kedudukan suatu takson
Klasifikasi kucing
maka semakin sedikit persamaan ciri tetapi semakin banyak
Kerajaan : Animalia
jumlah anggotanya. Sebaliknya, semakin rendah kedudukan
Filum : Chordata
takson, semakin banyak persamaan ciri, tetapi jumlah
Kelas : Mamalia Bangsa
: Carnivora
anggotanya sedikit.
Suku : Felidae
Untuk membantu memahami uraian di atas, perhatikan
Marga : Felis Jenis
: Felis domestica
skema pada Gambar 6.14. Perhatikan juga contoh klasifikasi
Klasifikasi rumput teki
kucing dan rumput teki di samping.
Regnum : Plantae
Sistem klasifikasi makhluk hidup terus berkembang sejalan
Divisi : Magnoliophyta Kelas
dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Saat ini dikenal tiga
: Liliopsida
Bangsa : Cyperales
sistem klasifikasi makhluk hidup, yaitu sistem artifisial (buatan),
Suku : Cyperaceae Marga
sistem alami, dan sistem filogenetik.
: Cyperus
Spesies : Cyperus rotundus
a. Sistem artifisial atau buatan, menggunakan ciri-ciri atau sifat- sifat yang sesuai dengan kehendak manusia atau sifat yang lain. Misalnya tumbuhan diklasifikasikan berdasarkan habitus atau perawakan menjadi pohon, perdu, semak, terna, dan memanjat. Tokoh sistem Artifisial antara lain Aristoteles dan Carolus Linnaeus.
b. Sistem alami , dirintis oleh Michael Adams dan Jean Baptiste
de Lamarck yang menghendaki agar kelompok atau takson dibentuk secara alami yaitu menggunakan dasar persamaan dan perbedaan morfologi secara alami atau sewajarnya. Contoh, hewan berkaki dua, berkaki empat, tidak berkaki, hewan bersayap, hewan bersirip, hewan berbulu, bersisik,
Biologi SMA dan MA Kelas X Biologi SMA dan MA Kelas X
berkeping biji berkeping dua.
tumbuhan berbunga
c. Sistem Filogenetik, muncul setelah dikemukakan teori evolusi oleh Charles Darwin pada tahun 1859 yang menyu- sun takson berdasarkan sifat morfologi, anatomi, fisiologinya,
pohon
dan jauh dekatnya hubungan kekerabatan antara takson yang satu dengan yang lainnya serta mengacu pada
dikotil
hubungan evolusioner nenek moyang dan keturunannya. monokotil Perhatikan diagram pohon filogenetik hewan dan tumbuhan
tumbuhan berbunga
gymnospermae
pada Gambar 6.15 yang menunjukkan urutan evolusi hewan dan pada tumbuhan.
Perkembangan sistem klasifikasi filogenetik adalah sebagai
lumut
berikut.
1) Sistem dua kingdom, diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus pada tahun 1735 yaitu kindom Vegetabilia dan
fungi
lumut hati
Animalia.
2) Sistem tiga kingdom, diusulkan oleh Haeckel pada tahun 1866 yaitu kingdom Protista, Plantae, dan Animalia.
alga
3) Sistem empat kingdom, dikemukakan oleh Herbert Copeland pada tahun 1956. Copeland menambahkan satu kindom Protoctista sehingga terdapat empat
kingdom yaitu Monera, Protoctista, Plantae, dan protista Animalia.
Gambar 6.15 Diagram pohon filo- genetik tumbuhan yang
4) Sistem lima kingdom, dikemukakan oleh Robert
menunjukkan kemung-
Whittaker pada tahun 1969 yang membagi Protoctista
kinan urutan evolusi
menjadi dua kingdom yaitu Protista dan Fungi sehingga tumbuhan. Sumber: terdapat lima kingdom, meliputi Monera, Protista, Fungi, Bank Gambar Penerbit, 2006
Plantae, dan Animalia. Sebelumnya pada tahun 1937 Chatton mengusulkan pembagian makhluk hidup menjadi dua kelompok utama yaitu Prokaryota dan Eukaryota yang didasarkan pada ada tidaknya membran inti sel.
5) Sistem enam kingdom, diusulkan oleh Carl Woese pada tahun 1977. Woese membagi Monera menjadi dua kingdom yaitu Archaebacteria dan Eubacteria sehingga terdapat enam kingdom. Pada tahun 1990, Woese dan rekan-rekannya kembali mengusulkan sistem pengelompokan makhluk hidup menjadi tiga domain yaitu Bacteria, Archaea, dan Eukarya.
Fungi