Pengujian pH menggunakan pH meter Hanna Lampiran 6. Sebelum digunakan pH meter terlebih dahulu dikalibrasi dengan larutan buffer netral pH = 7,01 kemudian
dikalibrasi lagi dengan buffer asam pH = 4,01. Sirup alginat dimasukkan ke dalam gelas beker 100 ml sebanyak 50 ml. Celupkan pH meter ke dalam sirup, biarkan hingga pH yang
ditunjukkan pada layar stabil. Dicatat pH yang tertera pada layar. 3.3.3.4 Pengujian Berat Jenis
Menggunakan metode gravimetri Lampiran 7. Timbang cawan porselin dengan menggunakan neraca analitik sebanyak 3 kali. Sebanyak 5 ml sirup alginat diambil dengan
menggunakan pipet volume lalu dimasukkan ke dalam cawan porselin. Ditimbang cawan yang berisi sirup. Berat jenis sirup alginat didapat dengan membagikan selisih dari cawan
berisi sirup dan cawan yang kosong dengan volume sirup yang diambil.
3.3.4 Pengujian Berat Molekul Natrium Alginat
Berat molekul natrium alginat ditentukan dengan menggunakan viskometer kapiler Viskometer Oswalt Lampiran 8 mengikuti metode Smidsrod, et.al., 1968; Bangun, 1990.
3.3.4.1 Pembuatan Larutan NaCl 0,1 N
Ditimbang 5,884 g NaCl kemudian dilarutkan ke dalam akuades. Cukupkan dengan akuades hingga 1000 ml.
3.3.4.2 Pembuatam Larutan Induk Baku LIB I Larutan Natrium Alginat
Dilarutkan 100 mg natrium alginat dengan larutan NaCl 0,1 N. Dicukupkan dengan larutan NaCl 0,1 N hingga 1000 ml 1000 ppm.
3.3.4.3 Pembuatan Larutan uji
Dibuat larutan natrium alginat dengan konsentrasi 10 ppm, 20 ppm, 30 ppm, 40 ppm, 80 ppm, dan 120 ppm dengan cara mencampurkan masing-masing 0,25 ml; 0,5 ml; 0,75 ml; 1
ml; 2 ml; 3 ml LIB I dengan menggunakan NaCl 0,1 N hingga 25 ml. Masing-masing
Universitas Sumatera Utara
konsentrasi dikerjakan 2 kali untuk kemudiaan disimpan pada suhu yang berbeda, yaitu: pada suhu kamar 28°C dan di dalam lemari pendingin 15°C. Untuk larutan natrium alginat
yang disimpan pada suhu 15°C, sebelum dilakukan penentuan waktu alir maka larutan terlebih dulu dibiarkan hingga suhu larutan sama dengan suhu kamar 28°C.
3.3.4.3 Penentuan Waktu Alir 3.3.4.3.1 Penentuan Waktu Alir Larutan NaCl 0,1 N
Larutan NaCl 0,1 N dimasukkan ke dalam Viskometer Oswalt sampai bola sampel terisi penuh. Dipasang bola karet pada pipa kapiler sebelah kanan lalu sedot larutan hingga
melewati garis batas 1. Dicatat waktu yang diperlukan oleh larutan NaCl 0,1 N untuk mengalir dari garis batas 1 ke garis batas 2. Lakukan pengukuran sebanyak 3 kali.
3.3.4.3.2 Penentuan Waktu Alir Larutan Natrium Alginat
Larutan natrium alginat 10 ppm dimasukkan ke dalam Viskometer Oswalt sampai bola sampel terisi penuh. Dipasang bola karet pada pipa kapiler sebelah kanan lalu sedot
larutan hingga melewati garis batas 1. Dicatat waktu yang diperlukan oleh larutan natrium alginat 10 ppm untuk mengalir dari garis batas 1 ke garis batas 2. Lakukan pengukuran
sebanyak 3 kali. Ulangi prosedur di atas dengan menggunakan larutan natrium alginat 20 ppm, 30 ppm, 40 ppm, 80 ppm, dan 80 ppm.
3.3.4.5 Penentuan Berat Molekul
Viskositas Relatif ɳrel natrium alginat didapatkan dengan membagikan waktu alir
larutan sodium alginat dengan waktu alir larutan NaCl 0,1 M. Viskositas Spesifik ɳsp
diperoleh dengan menggunakan rumus: ɳsp
= ɳnrel – 1
Bila ɳsp diplot dengan konsentrasi konsentrasi natrium alginat maka akan didapatkan suatu
garis lurus. Jika garis tersebut diektrapolarisasikan hingga menyinggung sumbu Y maka akan didapat kan viskositas intrinsik dari natrium alginat
ɳ.
Universitas Sumatera Utara
Berat molekul didapatkan dengan menggunakan persamaan berikut: [
ɳ] = 2.0 x 10
-5
M di mana:
ɳ = viskositas intrinsik M = berat molekul
3.3.5 Pencegahan ulkus lambung
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah 2,5 ml sirup alginat yang diberikan 30 menit sebelum pemberian 1 ml asam klorida 0,6 N dapat mencegah terjadinya ulkus lambung
pada tikus yang diinduksi dengan asam.
3.3.5.1 Hewan percobaan
Hewan yang digunakan adalah tikus jantan sehat dengan berat badan 150-200 mg sebanyak 30 ekor dipelihara dalam kandang yang sesuai, diberi makanan dan minuman yang
sesuai, dipuasakan dari semua pemberian obat minimal 2 minggu sebelum diberi perlakuan.
3.3.5.2 Prosedur pecegahan ulkus
Prosedur pencegahan ulkus menggunakan metode yang dilakukan oleh Deshpande, et,al., 2003. Tikus dipuasakan selama 36 jam dengan tujuan mendapatkan lambung yang
relatif bersih dari makanan. Tikus dibagi 4 kelompok masing – masing 6 ekor, kelompok 1 diberi 2,5 ml aquades secara per oral, kelompok 2 diberikan 2,5 ml akuades setelah 30 menit
diberikan 1 ml asam klorida 0,6 N secara per oral, kelompok 3 diberikan 2,5 ml sirup alginat r.p. setelah 30 menit diberikan 1 ml asam klorida 0,6 N secara per oral, kelompok 4 diberikan
2,5 ml sirup alginat yang telah disimpan selama 12 minggu pada suhu kamar setelah 30 menit diberikan 1 ml asam klorida 0,6 N secara per oral. Setelah 1 jam pemberiaan HCl 0,6
N, tikus dibunuh dengan menggunakan eter. Lambung diambil kemudian dicuci dengan menggunakan larutan NaCl 0,9 setelah itu diamati mukosa lambung makroskopis
kemudian direndam dalam larutan formalin 10 untuk kemudian diproses secara histologi
Universitas Sumatera Utara