matahari. Apabila disimpan pada lemari pembeku, natrium alginat akan dapat disimpan dalam waktu beberapa tahun tanpa adanya penurunan berat molekul yang signifikan. Akan
tetapi, apabila disimpan pada temperatur biasa natrium alginat menjadi tidak stabil karena terjadinya proses degradasi Draget, 2005.
Setelah dilakukan uji statistik berat molekul sodium alginat pada penyimpanan suhu kamar dan suhu 15°C menggunakan metode Independent sample t-test dengan tingkat
kepercayaan 95 α = 0,05 menunjukkan ada perbedaan signifikan antara berat molekul
sodium alginat pada penyimpanan suhu kamar dan di dalam lemari pendingin. Sehingga diketahui bahwa suhu penyimpanan mempengaruhi berat molekul sirup alginat.
4.4 Efek Mukoprotektif Sirup Alginat
Efek mukoprotektif ditunjukkan dengan kemampuan sirup alginat yang diberikan setengah jam sebelum pemberian asam untuk mencegah terjadinya ulkus yang diinduksi oleh
asam. Efek mukoprotektif sirup alginat diuji dengan menggunakan sirup alginat r.p. dan sirup alginat penyimpanan 12 minggu pada suhu kamar.
4.4.1 Pengamatan Makroskopis Lambung Tikus
4.4.1.1 Lambung Tampak Luar
Dari Gambar 4.7 dapat kita lihat bahwa lambung dengan pemberiaan asam terdapat akumulasi gas yang berlebih sehingga lambung terlihat lebih besar dari lambung normal..
Sedangkan pada tikus yang diberikan sirup alginat 30 menit sebelum pemberian asam akumulasi gas hanya sedikit.
A B
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.7 Makroskopis Lambung Tikus Tampak Luar. A: Kontrol menunjukkan tidak
adanya akumulasi gas normal. B: HCl 0,6 M menunjukkan adanya akumulasi gas . C: Sirup alginat r.p. menunjukkan adanya akumulasi gas
sedikit . D: Sirup alginat penyimpanan 12 minggu menunjukkan adanya akumulasi gas sedikit .
4.4.1.2 Lambung Tampak Dalam Mukosa Lambung
Dari Tabel 4.4 dan Gambar 4.8 dapat dilihat pengaruh asam dan efek sirup alginat pada mukosa lambung.
Tabel 4.4 Perbandingan Jumlah Ulkus yang Terbentuk pada lambung Tikus antara Kontrol, Pemberian HCl Dengan dan Tanpa Pemberian Sirup Alginat
No Perlakuan
Kontrol akuades 1ml
HCl 0,6 M Sirup alginat r.p.
+ 1ml HCl 0,6 M Sirup alginat 12
minggu pada suhu kamar + 1ml HCl 0,6
M 1
0 5 0 2
0 4 0 3
0 3 0 4
0 4 0 5
0 4 0 6
0 3 0
C D
A B
D
normal normal
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.8 Mukosa Lambung Tikus. A: Kontrol. B: Sirup Alginat r.p. C: Sirup alginat
penyimpanan 12 minggu. D: HCl 0,6 N menunjukkan terjadinya luka : luka.
Dari Gambar 4.8 dapat kita lihat bahwa pada mukosa lambung tikus yang hanya hanya diberikan akuades saja tidak terjadi pendarahan, tetapi dengan pemberian asam klorida 0,6 N
terdapat ulkus pada lambung tikus. Menurut Price and Wilson 1995, meningkatnya asam lambung akan mengakibatkan perubahan pepsinogen menjadi pepsin yang akan menurunkan
fungsi sawar lambung. Sawar lambug yang kehilangan fungsinya tersebut akan mengakibatkan penghancuran kapiler dan vena darah sehingga akan terjadi pendarahan.
Asam yang tinggi tersebut juga mencetuskan terlepasnya histamin sehingga terjadi vasodilatasi yang meningkatkan pendarahan.
Efek gastroprotektif dari sirup alginat terhadap ulkus pada lambung tikus yang diinduksi dengan asam ditunjukkan dengan tidak terdapatnya ulkus pada mukosa lambung
tikus dengan pemberian sirup alginat baik yang disimpan pada suhu kamar dan sirup alginat r.p. 30 menit sebelum pemberian HCl 0,6 N. Efek gastroprotektif diuji secara makroskopis
yang dilihat dari ada tidaknya ulkus dan secara mikroskopis yang dilihat dengan metode histopatologi jaringan lambung tikus. Pemberian sirup alginat akan meningkatkan efek
pertahanan mukosa lambung terhadap asam sehingga asam tidak dapat menembus dalam mukosa lambung.
Dapat disimpulkan bahwa pemberian sirup alginat setengah jam sebelum pemberian asam dapat mencegah terjadinya ulkus pada lambung tikus. Sirup alginat r.p. dan
penyimpanan 12 minggu pada suhu kamar mempunyai efek gastroprotektif yang sama.
C
normal
Universitas Sumatera Utara
4.4.2 Pengamatan Mikroskopis Lambung Tikus