Tabel 4.9 Tabulasi Silang Pekerjaan Ibu dan Frekuensi Penggantian Air Cucian Di Kelurahan Sidorame Timur Kecamatan Medan
Perjuangan Kota Medan 2013
No Pekerjaan
Frekuensi Penggantian Air Cucian Juml
ah
1 kali 2 kali
3 kali 4 kali
1 IRT
27 42,86 21 33,33
7 11,11 8 12,70
63 100
2 Wiraswasta
5 25,00 5 25,00
8 40,00 2 10,00
20 100
Berdasarkan tabel 4.9 bahwa ibu rumah tangga IRT lebih banyak mencuci beras sebanyak 1 kali 42,86 dan ibu yang bekerja sebagai wiraswasta lebih
banyak mencuci beras sebanyak 3 kali 40.
4.8 Hasil Pemeriksaan Klorin Pada Beras
Pemeriksaan klorin dilakukan pada beras miskin. Diperoleh klorin positif dari sampel beras miskin yang diperiksa dengan terbentuknya warna coklat kemerahan.
Kemudian sampel beras miskin juga diperiksa pada sampel beras yang belum dicuci dan pada sampel beras yang dicuci. Adapun hasil pemeriksaan kuantitatif klorin pada
beras dapat dilihat pada tabel 4.10.
Tabel 4.10 Hasil Pemeriksaan Kadar Klorin Pada Beras Miskin yang Belum Dicuci dan Residu Klorin Pada Pencucian Beras Pertama Sampai
dengan Pencucian Beras Keempat
No. Sampel
Kadar Klorin
1. Beras yang belum dicuci
17,70 2.
Pencucian beras pertama 14,16
3. Pencucian beras kedua
10,18 4.
Pencucian beras ketiga 5,75
5. Pencucian beras keempat
3,98 Berdasarkan tabel 4.10 diatas dapat diketahui bahwa kandungan klorin pada
beras miskin sebesar 17,70. Sedangkan pada proses pencucian pertama pada beras miskin diperoleh kandungan klorin 14,16. Pada proses pencucian kedua pada beras
miskin diperoleh kandungan klorin 10,18. Pada proses pencucian yang ketiga pada beras miskin diperoleh kandungan klorin 5,75. Pada proses pencucian yang
Universitas Sumatera Utara
keempat pada beras miskin diperoleh kandungan klorin 3,98. Dapat dilihat bahwa terjadi penurunan kandungan klorin pada setiap kali proses pencucian terhadap beras
dan kandungan klorin terendah terdapat pada proses pencucian yang keempat.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Klorin Pada Beras Sebelum Dilakukan Pencucian dan Sesudah Dilakukan Pencucian
Klorin biasa digunakan sebagai pemutih. Klorin yang ditambahkan ke dalam beras juga berfungsi untuk memutihkan beras agar terlihat putih bersih dan
mengkilap. Beras yang kualitasnya kurang bagus biasanya akan ditambahkan klorin oleh pedagang-pedagang yang curang agar beras yang tadinya kualitasnya buruk akan
terlihat seperti beras kualitas baik. Berdasarkan hasil pemeriksaan di laboratorium diperoleh bahwa terdapat
klorin pada raskin. Dari hasil pemeriksaan diperoleh kandungan klorin sebesar 17,70 pada raskin. Namun, kandungan klorin pada raskin mengalami penurunan
setelah dilakukan pencucian terhadap raskin. Proses pencucian yang dilakukan sebanyak 4 kali. Pada pencucian pertama diperoleh kandungan klorin 14,16. Pada
pencucian kedua diperoleh kandungan klorin 10,18. Pada pencucian ketiga diperoleh kandungan klorin 5,75. Pada pencucian keempat diperoleh kandungan
klorin 3,98. Hal ini terbukti semakin banyaknya pencucian yang dilakukan semakin banyak juga klorin yang terlarut dengan air pencucian beras. Hal ini sesuai dengan
sifat klorin yang dapat larut dengan mudah dalam air Oxtoby, dkk, 2003. Klorin merupakan bahan pemutih yang biasa digunakan sebagai pemutih
pakaian ataupun pemutih kertas. Klorin juga digunakan sebagai desinfektan pada pengolahan air minum. Klorin yang digunakan adalah gas klor Cl
2
atau kalsium
Universitas Sumatera Utara